Advertisement

Penyebab Juliana Marins Meninggal Dunia Akibat Benturan Benda Tumpul Saat Jatuh di Gunung Rinjani

Harian Noris Saputra
Jum'at, 27 Juni 2025 - 18:57 WIB
Jumali
Penyebab Juliana Marins Meninggal Dunia Akibat Benturan Benda Tumpul Saat Jatuh di Gunung Rinjani Ilustrasi kematian - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, DENPASAR—Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bali Mandara melakukan otopsi terhadap jenazah pendaki Rinjani, Juliana Marins pada Kamis (26/6/2025) pukul 22.05 Wita.

BACA JUGA: Keluarga Minta Julian Marins Diotopsi

Advertisement

Dokter Spesialis Forensik Rumah Sakit Bali Mandara, Ida Bagus Putu Alit, menjelaskan menurut hasil autopsi Juliana Marins meninggal akibat benturan dengan benda tumpul saat jatuh di Gunung Rinjani. Benturan tersebut menyebabkan luka lecet geser, patah tulang hingga pendarahan.

"Kami melakukan pemeriksaan luar dan otopsi, jadi hasilnya kita memang menemukan luka-luka pada seluruh tubuh korban [Juliana], terutama yang ada adalah luka lecet geser, yang menandakan bahwa korban itu memang geser dengan benda tumpul. Kemudian kita juga menemukan adanya patah-patah tulang, terutama di daerah dada bagian belakang, tulang punggung dan paha," jelas Putu Alit kepada media, Jumat (27/6/2025).

Putu Alit menjelaskan akibat benturan dengan benda tumpul, Juliana mengalami kerusakan organ dalam. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebab kematian pendaki Rinjani Juliana adalah kekerasan benda tumpul yang menyebabkan kerusakan organ-organ dalam, serta pendarahan.

Terkait waktu kematian dari jatuhnya korban, Dokter menyebutkan tidak menemukan bukti-bukti atau tanda-tanda bahwa Juliana meninggal dalam jangka waktu yang lama dari luka - luka.

"Bisa saya jelaskan misalnya di kepala itu ada luka, tetapi belum menimbulkan adanya herniasi, karena herniasi otak itu terjadi beberapa jam sampai beberapa hari, nah itu kami tidak menemukan, berarti tidak ada bukti di kepala. Demikian juga di dada dan juga di perut ya, pendarahan itu cukup banyak, dan juga tidak ada organ spleen misalnya yang mengkerut, yang menunjukkan bahwa pendarahan itu lambat. Sehingga jadi dapat kita sampaikan bahwa kematian yang terjadi pada korban itu dalam jangka waktu yang sangat singkat dari luka terjadi," kata Putu Alit.

Setelah dilakukan autopsi, Juliana dipulangkan ke Brasil, Putu Alit menyebutkan pihak RS Bali Mandara sudah menyerahkan jenazah kepada keluarga Juliana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Perencanaan Pengadaan Bandwidth Diklaim Boros, Inspektorat Daerah Sleman Akan Beri Pembinaan

Sleman
| Jum'at, 27 Juni 2025, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Pendaki Asal Brasil Jatuh di Gunung Rinjani Dievakuasi

Wisata
| Sabtu, 21 Juni 2025, 17:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement