Advertisement

Cuaca Ekstrem, 9 Korban Kapal Wisata di Laut Sawu Diselamatkan

Newswire
Minggu, 16 November 2025 - 12:07 WIB
Sunartono
Cuaca Ekstrem, 9 Korban Kapal Wisata di Laut Sawu Diselamatkan Kapal tenggelam - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, KUPANG—Sembilan korban kapal wisata mati mesin di Laut Sawu selamat berkat koordinasi SAR Kupang dan dukungan KMP Lakaan, Minggu (16/11/2025). Adapun peristiwa itu terjadi pada Sabtu (15/11/2025) kemarin.

“Pagi tadi sembilan korban itu berhasil diselamatkan dan sudah tiba di Pelabuhan Tenau Kupang,” kata Kepala Kantor SAR Kupang Mexianus Bekabel di Kupang, Minggu (16/11/2025).

Advertisement

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari para korban diketahui kapal wisata itu mati mesin di tengah laut akibat diterjang cuaca ekstrem berupa gelombang tinggi dan angin kencang.

Akibatnya kapal wisata yang hendak berlayar dari Kupang ke Ende itu kemasukan air laut, sehingga berpengaruh pada mesin kapal dan kestabilan kapal wisata itu.

Tim SAR yang berangkat dipimpin oleh Kepala Seksi Operasi dan Siaga SAR Kupang Muhdar dan mengerahkan sejumlah personel serta kapal KN SAR Antareja 233.

Selain itu terlibat juga Bakamla Kupang, Balai Karantina Kesehatan Kelas 1 Kupang (BKK Kelas 1 Kpg), KSOP Kupang, dan SROP Kupang. Dukungan pertolongan juga datang dari Kapal Feri KMP Lakaan yang kebetulan melintasi lokasi kejadian tersebut.

“Proses pertolongan dan evakuasi juga tidak mudah, karena gelombang tinggi di tengah laut,” ujarnya.

Maxianus berterima kasih kepada semua pihak yang membantu proses evakuasi para korban kapal yang mati mesin itu. "Kami mengapresiasi seluruh unsur SAR gabungan dan terkhusus kepada nakhoda beserta kru KMP Lakaan atas kepedulian dan kecepatan tindakan mereka, sehingga seluruh korban berhasil diselamatkan dalam kondisi cuaca yang sangat sulit.” ucapnya.

Keberhasilan penyelamatan itu adalah bukti nyata sinergi yang baik antara potensi SAR dan masyarakat maritim.  Mexianus menekankan pentingnya keselamatan pelayaran, dimana setiap kapal wajib dilengkapi dengan alat keselamatan, terutama Radio EPIRB (Emergency Position Indicating Radio Beacon).

Dengan alat tersebut, bila terjadi kecelakaan, sinyal bahaya akan terpancar dan posisi keberadaan kapal dapat segera diketahui.

“Kami juga mengimbau agar para nelayan dan operator kapal selalu berhati-hati dan rutin memantau informasi cuaca dari BMKG sebelum memutuskan untuk berlayar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Rusa Timor Lepas di Gamping Ditemukan dalam Kondisi Stres

Rusa Timor Lepas di Gamping Ditemukan dalam Kondisi Stres

Sleman
| Minggu, 16 November 2025, 13:57 WIB

Advertisement

Tips Menikmati Solo Traveling Agar Tetap Seru

Tips Menikmati Solo Traveling Agar Tetap Seru

Wisata
| Sabtu, 15 November 2025, 17:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement