Advertisement
Kementerian Sosial Sebut 63 Sekolah Rakyat Akan Dibuka Juli 2025
Foto ilustrasi sekolah rakyat, dibuat oleh AI - StockCake
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah menyiapkan membuka 63 sekolah rakyat di seluruh Indonesia Juli 2025.
"Sampai 12 Mei kemarin, kami catat ada 63 titik yang mulai beroperasi pada Juli tahun ini. Insya Allah pertengahan Juli sudah dimulai," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia Agus Zainal Arifin dalam rapat bersama Panitia Kerja (Panja) Pendidikan di Daerah 3T dan Daerah Marginal Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (19/5/2025).
Advertisement
Ia menyampaikan bahwa lokasi Sekolah Rakyat yang siap beroperasi itu tersebar di Pulau Jawa sebanyak 34 titik, Sumatera sebanyak 13, Sulawesi sebanyak 8 titik, Bali dan Nusa Tenggara sebanyak 3 titik, Kalimantan 2 titik, Maluku 2 titik, dan Papua 1 titik.
Setelah 63 sekolah itu beroperasi, ujar Agus, pemerintah menargetkan pembangunan Sekolah Rakyat di titik lainnya secara bertahap.
"Minimal 100 Sekolah Rakyat harus dibangun setiap tahun, sehingga ke depan setiap kabupaten/kota dapat memiliki sekolah rakyat," ucap dia.
BACA JUGA: 28.000 Rekening Bank Tiba-Tiba Diblokir PPATK, Ini Curhat Para Nasabah
Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama, Agus menyampaikan bahwa penerimaan murid Sekolah Rakyat didasarkan pada kelengkapan administrasi calon murid, bukan pada kecerdasan atau kemampuan akademik.
"Seleksinya diutamakan hanya pada administrasi, tidak pada kecerdasan atau kemampuan akademik, termasuk kalau mungkin IQ-nya hanya 80 misalnya, juga tidak masalah, itu harus diterima," kata dia.
Hal itu, ucapnya, sejalan dengan tujuan keberadaan Sekolah Rakyat, yakni antara lain untuk memberdayakan masyarakat miskin, sehingga para murid merupakan mereka yang berasal dari kelompok miskin atau miskin ekstrem.
"Murid yang harus belajar di sini dibatasi bagi keluarga miskin ekstrem dan miskin atau pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dipilih desil 1 dan 2," ucap Agus.
Ia menyampaikan terdapat pertimbangan kesehatan, yakni terkait dengan anak-anak yang menderita penyakit menular.
Agus menyampaikan anak-anak dengan penyakit menular yang hendak masuk ke Sekolah Rakyat akan dirujuk terlebih dahulu hingga sembuh, sebelum mereka dapat menempuh pendidikan.
"Mungkin seleksi yang agak beda sedikit adalah tentang kesehatan, karena memang jangan sampai ada yang punya penyakit menular, kemudian sekolah di sini. Bukan ditolak, menurut arahan Presiden Prabowo agar diberikan perawatan, kerja sama dengan Kementerian Kesehatan," kata Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- ASEAN Tegaskan Tak Akan Kirim Pengamat ke Pemilu Myanmar
- MK Tolak Uji Materi Aturan Batas Usia Pemuda Jadi 40 Tahun
- Proses Dekontaminasi Radioaktif 22 Pabrik di Cikande Selesai
- Imbas Shutdown, Dana Perumahan Militer AS Dialihkan untuk Gaji Tentara
- Soal Ritel Besar, Kemenko PM Susun Pemerataan Rantai Bisnis yang Adil
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- BMW R18 Paus Terjual Rp2,2 Miliar di Lelang Amal
- Jadwal KA Prameks, Kamis 30 Oktober 2025
- Yandex Search AI, Cara Akses Mesin Pencari Cerdas Bertenaga LLM
- Jadwal SIM Keliling di Bantul, Kamis 30 Oktober 2025
- Kritik Patrice Evra, Sebut Pemain Juve Terlalu Lemah
- Penting! Pengguna X Wajib Daftar Ulang 2FA Sebelum 10 November 2025
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Kamis 30 Oktober 2025
Advertisement
Advertisement



