Advertisement
Tarik Parkir Rp50.000, Sembilan Jukir Berpakaian Ormas di Jakpus Ditangkap Polisi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Polres Metro Jakarta Pusat menangkap sembilan preman yang menjadi juru parkir (jukir) liar karena memaksa pengunjung untuk membayar parkir hingga lebih dari Rp50.000.
"Ini merupakan penegakan hukum terhadap aksi-aksi premanisme yang sudah sangat merugikan dan meresahkan warga," kata Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Danny Yulianto di Jakarta, Senin.
Advertisement
Sembilan pelaku yang ditangkap itu, yakni T (45), FC (53), H (51), AG (37), DF (38), MDI (38), P (35), SA (39), dan TP (25). Mereka berperan mengatur lalu lintas kendaraan, menarik pungutan liar, mengintimidasi dan mengancam korban dengan mengenakan atribut organisasi masyarakat.
Danny menjelaskan bahwa pengungkapan ini merupakan bagian dari Operasi Berantas Jaya 2025, operasi khusus Polda Metro Jaya yang berlangsung dari 9 hingga 23 Mei 2025.
Operasi ini, lanjut dia, menyasar aksi-aksi premanisme dan ormas yang meresahkan masyarakat serta penagih utang (debt collector) yang mengambil paksa kendaraan bermotor.
"Untuk Polres Metro Jakarta Pusat sendiri, tiga hari pertama telah melakukan cukup banyak penindakan," katanya.
Aksi pemalakan yang dilakukan oleh sembilan pelaku ini terjadi di tiga lokasi berbeda dalam rentang waktu tiga hari berturut-turut.
Tiga korban yang telah melapor kepada kepolisian adalah DDS, IF, dan BGZ. Mereka diarahkan oleh para pelaku ke lokasi parkir ilegal dan diminta membayar uang secara paksa.
Ada korban yang dipatok Rp20.000, lainnya Rp35.000, bahkan hingga lebih Rp50.000, padahal seharusnya tidak dikenakan biaya parkir karena lokasi berada di zona bebas pungutan liar.
Para korban ini, kata dia, merasa terintimidasi dan takut karena dipaksa oleh pelaku serta terlihat pelaku ramai, sehingga korban menyerahkan uangnya.
Barang bukti yang diamankan dari lokasi kejadian, antara lain sejumlah uang hasil parkir liar, dua lembar karcis area parkir sembilan unit peluit, sembilan kartu identitas petugas parkir dan dua ikat karcis parkir palsu.
Selain itu, petugas gabungan dari Kepolisian, Satpol PP, dan TNI juga menertibkan lebih dari 300 spanduk, baliho, dan bendera dari berbagi ormas yang dipasang di tempat-tempat umum tanpa izin.
"Beberapa modus yang dilakukan pelaku adalah memaksa masyarakat yang hendak parkir untuk memberikan uang, sambil menunjukkan atribut ormas agar terlihat resmi," katanya.
Para pelaku kini dijerat dengan Pasal 368 KUHP tentang pemerasan dan Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan, dengan ancaman hukuman pidana maksimal sembilan tahun penjara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Puluhan Mahasiswa Asing Ikuti Upacara HUT ke-80 RI di Kampus Universitas Brawijaya
- HUT Ke-80 RI, Google Doodle Tampilkan Tradisi Pacu Jalur
- Narapidana Terorisme Kibarkan Bendera Merah Putih pada Upacara HUT ke-80 RI di Lapas Cipinang
- Susunan dan Profil Paskibraka pada Upacara HUT RI di Istana
- Pakai Baju Adat, Nicholas Saputra Hadiri Upacara 17 Agustus di Istana Negara
Advertisement

Polisi Tangkap 2 Pencuri Sepeda di Bulak Sawah TirtohArgo Kretek Bantul
Advertisement

Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Semarak Merah Putih Berkibar di Candi Prambanan, Borobudur dan Ratu Boko
Advertisement
Berita Populer
- RAPBN 2026, Pemerintan Alokasikan Rp6,3 Triliun untuk IKN
- ICRC Didesak Turun Tangan Melindungi Tahanan Palestina di Israel
- Berikut Daftar 15 Kementerian/Lembaga dengan Anggaran Jumbo pada 2026
- Jelang HUT Kemerdekaan RI Ke-80, TNI Tindak OPM di Tiga Titik
- Ratusan Orang Luka dan 9 Orang Meninggal Akibat Ledakan Pabrik Mesiu di Rusia
- Dana MBG Tenyata Diambil dari 44,2 Persen Anggaran Pendidikan
- Kemenpar Luncurkan Halo Wonderful, Ini Keterangan Lengkapnya
Advertisement
Advertisement