Advertisement
Donald Trump Ingin Capai Gencatan Senjata Permanen di Ukraina

Advertisement
Harianjogja.com WASHINGTON—Presiden Amerika Serikat Donald Trump ingin melihat terciptanya gencatan senjata permanen untuk menghentikan perang di Ukraina secara total, kata Gedung Putih pada Senin sebagai tanggapan atas penghentian sepihak selama tiga hari oleh Rusia.
"Saya memahami bahwa Vladimir Putin pagi ini menawarkan gencatan senjata sementara. Presiden (AS) telah menjelaskan bahwa ia ingin melihat gencatan senjata permanen, pertama, untuk menghentikan pembunuhan, menghentikan pertumpahan darah, dan meskipun ia tetap optimis bisa mencapai kesepakatan, ia juga bersikap realistis," kata juru bicara Karoline Leavitt kepada para wartawan.
Advertisement
"Kedua pemimpin perlu duduk bersama untuk merundingkan jalan keluar dari situasi ini. Dan saya juga berpikir pertemuan presiden dengan Presiden Zelensky menunjukkan bahwa ia mencurahkan banyak upaya dan waktu dalam hal ini karena ia ingin menjadi presiden pembawa perdamaian," tambahnya.
Leavitt merujuk pada pertemuan Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di sela-sela pemakaman Paus Fransiskus pada akhir pekan lalu.
BACA JUGA: Trump Berharap Rusia Ukraina Berdamai, Zelenskyy Menolak
Pada Senin, Putin mengumumkan gencatan senjata sepihak di Ukraina, karena Moskow akan memperingati 80 tahun kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II. Pemimpin Rusia itu memerintahkan penghentian semua tindakan militer di Ukraina mulai tengah malam 7-8 Mei hingga tengah malam 10-11 Mei.
Ukraina menanggapi dengan menyatakan Moskow harus menghentikan permusuhan di Ukraina segera jika menginginkan perdamaian.
"Jika Rusia benar-benar menginginkan perdamaian, maka harus menghentikan tembakan segera. Mengapa harus menunggu hingga 8 Mei? Jika tembakan bisa dihentikan sekarang, mengapa tidak sejak hari ini untuk setidaknya 30 hari – supaya benar-benar nyata, bukan hanya demi parade," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha di media sosial X.
Ia mengatakan Ukraina siap mendukung gencatan senjata yang “abadi, awet, dan penuh," seraya menegaskan: "Inilah yang terus kami usulkan, setidaknya selama 30 hari."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara - Anadolu
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ulang Tahun ke-90, Dalai Lama Ingin Hidup hingga 130 Tahun
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
Advertisement

Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Cek Layanan JKN di Gunungkidul
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Sekolah Rakyat Dibangun Mulai September 2025, Dilengkapi Dapur dan Asrama
- 29 Penumpang Belum Ditemukan, Manajemen KMP Tunu Pratama Jaya Minta Maaf
- DPR RI Bentuk Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah
- Kemensos: Anak Jalanan Jadi Target Utama Ikuti Sekolah Rakyat
- Banjir di DKI Jakarta Rendam 51 RT
- Kementerian PKP Siapkan Rp43,6 Trilun untuk Merenovasi 2 Juta Rumah Tak Layak Huni
- Presiden Prabowo Suarakan Sikap dan Posisi Indonesia di KTT BRICS
Advertisement
Advertisement