Advertisement
Lebaran Ketupat, Makna dan Kapan Pelaksanaan?

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sebagian umat Islam di Pulau Jawa mengenal adanya Lebaran ketupat. Perayaan Lebaran ketupat sejatinya tidak ada dalam Al-Qur'an maupun hadist. Sebab, Lebaran ketupat adalah budaya yang sampai saat ini dilestarikan.
Lebaran ketupat biasanya digelar satu minggu setelah Idulfitri atau pada 8 Syawal. Sehingga, untuk tahun ini, perayaan Lebaran ketupat jatuh pada Senin (7/4/20250 atau 8 Syawal 1446 Hijriah.
Advertisement
BACA JUGA: Sejarah Ketupat
Disarikan dari berbagai sumber, Lebaran ketupat kali pertama diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga. Dalam beberapa catatan sejarah, Sunan Kalijaga memperkenalkan dua kali Lebaran atau bakda yakni, bakda Idulfitri dan bakda kupat atau Lebaran ketupat.
Lebaran ketupat dirayakan dengan memanfaatkan tradisi selametan. Selain itu, kegiatan Lebaran ketupat merupakan cara Sunan Kalijaga mengenalkan ajaran Islam. Utamanya tentang cara bersyukur pada Tuhan, sedekah dan silaturahmi di hari Lebaran.
Makna dari penggunaan ketupat adalah sebagai simbol permintaan maaf. Selain itu, ketupat adalah hidangan yang istimewa sekaligus sakral.
Di beberapa daerah, Lebaran ketupat diawali dengan kenduri atau selametan kemudian ketupat ditata dan didoakan bersama-sama. Dalam filosofi Jawa, ketupat berasal dari permainan kata 'ngaku lepat' atau mengakui kesalahan.
Penggunaan ketupat sebagai simbol permintaan maaf ini membuat sebagian umat Islam, khususnya di Pulau Jawa, melihat ketupat sebagai hidangan yang istimewa sekaligus sakral.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Suhu di Bandung Capai 14.4C, BMKG Perkirakan Bisa Sampai Akhir Bulan
- Link Streaming Pidato Kenegaraan Prabowo
- Daftar 36 Bandar Udara yang Ditetapkan sebagai Bandara Internasional di Indonesia
- Cukup Bayar Rp1 Juta Bisa Masuk Surga, MUI Kecam Rumah Ibadah Umi Cinta di Bekasi
- Pajak Bumi dan Bangunan di Jakarta Hanya Naik 5-10 Persen
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Proses Pembentukan Pansus Pemakzulan Bupati Sadewo Oleh DPRD Pati
- Alasan Bupati Pati Sudewo Ogah Mundur Meskipun Didemo Ribuan Warga
- Soal Efisiensi Tranfer Keuangan Daerah, Ini Langkah dari Apkasi
- Mengenal Sri Sultan HB IX, Bapak Pramuka Indonesia
- Polisi Telah Lepas 22 Peserta Demo Pati
- Kasus Keracunan MBG Terus Terjadi, DPR: Tidak Cukup Hanya Evaluasi
- Soal Pengangkutan Bansos, KPK Panggil Rudijanto Tanoesoedibjo Jadi Saksi
Advertisement
Advertisement