Advertisement
Lebaran Ketupat, Makna dan Kapan Pelaksanaan?
Pedagang menata ketupat yang terbuat dari daun kelapa atau janur di Kota Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Minggu (2/6/2019) - ANTARA/Syifa Yulinnas.\\r\\n
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sebagian umat Islam di Pulau Jawa mengenal adanya Lebaran ketupat. Perayaan Lebaran ketupat sejatinya tidak ada dalam Al-Qur'an maupun hadist. Sebab, Lebaran ketupat adalah budaya yang sampai saat ini dilestarikan.
Lebaran ketupat biasanya digelar satu minggu setelah Idulfitri atau pada 8 Syawal. Sehingga, untuk tahun ini, perayaan Lebaran ketupat jatuh pada Senin (7/4/20250 atau 8 Syawal 1446 Hijriah.
Advertisement
BACA JUGA: Sejarah Ketupat
Disarikan dari berbagai sumber, Lebaran ketupat kali pertama diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga. Dalam beberapa catatan sejarah, Sunan Kalijaga memperkenalkan dua kali Lebaran atau bakda yakni, bakda Idulfitri dan bakda kupat atau Lebaran ketupat.
Lebaran ketupat dirayakan dengan memanfaatkan tradisi selametan. Selain itu, kegiatan Lebaran ketupat merupakan cara Sunan Kalijaga mengenalkan ajaran Islam. Utamanya tentang cara bersyukur pada Tuhan, sedekah dan silaturahmi di hari Lebaran.
Makna dari penggunaan ketupat adalah sebagai simbol permintaan maaf. Selain itu, ketupat adalah hidangan yang istimewa sekaligus sakral.
Di beberapa daerah, Lebaran ketupat diawali dengan kenduri atau selametan kemudian ketupat ditata dan didoakan bersama-sama. Dalam filosofi Jawa, ketupat berasal dari permainan kata 'ngaku lepat' atau mengakui kesalahan.
Penggunaan ketupat sebagai simbol permintaan maaf ini membuat sebagian umat Islam, khususnya di Pulau Jawa, melihat ketupat sebagai hidangan yang istimewa sekaligus sakral.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Mobil MBG Tabrak Siswa SD di Cilincing, Dikendarai Sopir Pengganti
- AS Ganti Font Lagi: Rubio Kembalikan Times New Roman, Tolak Calibri
- Tragedi Adamawa: 9 Perempuan Tewas Saat Aksi Damai di Nigeria
- Kuota 33 Ribu, Menhub Imbau Warga Daftar Mudik Gratis Nataru
- Bareskrim Temukan Bukti Unsur Pidana Ilegal Logging Garoga Sumut
Advertisement
Tarif Hotel Naik, Bintang 3 di Malioboro Tembus Rp2,9 Juta per Malam
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pengendara Aerox Tewas dalam Laka di Jalan Samas Bantul
- Wastra Sleman Diusung Jadi Inspirasi Busana Kerja Modern di JFP
- UEA hingga PBB Siap Bantu Penanganan Banjir Sumatra
- Polda Lampung Sebut PT Minas Punya Izin Kayu Log dari Kemenhut
- Pemkot Jogja Siapkan Penyaluran Bantuan Korban Banjir Sumatera
- Bobby Bantah Isu Pemotongan Anggaran Bencana Sumut
- Bajaj Maxride Diminati Wisatawan di Jogja, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement




