Advertisement

Toko Pakaian Bekas di Klaten Dibanjiri Pembeli pada H-1 Lebaran 2025

Candra Septian Bantara
Senin, 31 Maret 2025 - 06:17 WIB
Mediani Dyah Natalia
Toko Pakaian Bekas di Klaten Dibanjiri Pembeli pada H-1 Lebaran 2025 Ilustrasi baju bekas / StockCake

Advertisement

Harianjogja.com, KLATEN—Mendekati Hari Idulfitri, sejumlah toko pakaian bekas atau thrift di Klaten ramai dikunjungi pembeli, Sabtu (30/3/2025). Masyakat banyak yang memilih pakaian bekas lantaran harganya  terjangkau dan masih layak pakai.

Dikutip dari jaringan Harianjogja.com, Espos, di salah satu toko thrift di Ceper, Klaten, Thirft World, puluhan pembeli tampak sibuk memilah-milah pakaian yang akan mereka beli. Area kemeja dan celana menjadi spot paling banyak dikunjungi pembeli.

Advertisement

Sebagian pembeli datang tidak sendirian, melainkan mengajak teman atau keluarga. Sebagian  besar pembeli membeli pakaian lebih dari satu potong.

 

Pemilik toko, Soni, 27, mengatakan tren pembelian pakaian bekas di tokonya di Klaten sudah mulai meningkat sejak awal Ramadan, dan mulai melonjak sekitar H-3 Lebaran sampai hari ini. Dia mencatat dalam satu hari setidaknya ada 1.000 orang yang berkunjung ke tokonya.

Dia menyebut sebagian besar pembeli di tokonya anak muda, mulai dari remaja hingga dewasa. Mereka paling banyak memburu pakaian bekas berupa kemeja dan jeans.

“Selama Ramadan-Lebaran kami mengadakan bazar khusus di mana kami menjual barang-barang dengan diskon besar. Di bazar ini yang termurah adalah Rp5.000 biasanya pakaian perempuan seperti kardigan, sementara yang termahal Rp100.000 itu biasanya celana jeans atau chinos,” kata dia saat ditemui Espos.

Baca Juga: Komunitas Baju Bekas Ingin Ada Pengecualian Terbatas untuk Kebijakan Larangan Impor

Baca Juga: Impor Baju Bekas Disebut Bikin Bos Garmen di Solo Menjerit

Baca Juga: XT Square jadi Pusat Thrifting Jogja, Pemkot Jogja: Kami Malah Tak Tahu, Akan Dievaluasi

Harga pakaian bekas yang dijual, lanjut dia, tergantung brand dan kondisi. Artinya semakin prestise brand pakaian yang dibeli dan kondisinya masih bagus maka harganya semakin mahal.

“Di sini itu merek-merek kaya Uniqlo, Adidas, Dickies atau merek luar itu harganya pasti lebih mahal apalagi kalau kondisinya bagus,” terang dia.

Pemilik toko yang sudah berdiri sejak 2018 silam ini memprediksi tren pemintaan pakaian bekas akan stabil hingga H+7 Lebaran. Banyak pemudik dan anak-anak yang dapat angpao yang biasanya dipakai untuk beli pakaian.

 

Salah satu pembeli pakaian bekas di Thrift World, Dola, 20, mengaku sudah beberapa tahun terakhir tidak membeli baju baru untuk Lebaran. Dia memilih membeli pakaian bekas karena harganya jauh lebih murah, modelnya bagus, dan masih nyaman dipakai.

Warga Cawas, Klaten, ini mengaku kebiasaannya membeli pakaian bekas berlanjut ketika dia merantau ke Karawang, Jawa Barat. Sehingga sebagian besar pakaian yang dia miliki saat ini adalah pakaian bekas atau thrift.

“Saya kebetulan pemudik dari Karawang, setiap mudik saya selalu ke sini soalnya memang di sini barang-barangnya bagus dan harganya murah. Sejak sering ke tempat thrift, Lebaran sudah hampir tidak pernah beli baju baru lagi,” kata dia.

 

Pembeli lainnya, Istrini, 53, mengatakan membeli lima potong pakaian sekaligus menjelang Lebaran. Dia membeli dua kemeja, satu jaket, dan dua celana.

Perempuan asal Wonosari, Klaten, ini mengaku sudah bertahun-tahun sudah tidak membeli baju baru untuk Lebaran. Dia beralasan dengan membeli pakaian bekas bisa menghemat pengeluarannya.

“Di sini harganya murah ibaratnya dengan harga Rp200.000 itu sudah dapat lima potong pakaian. Tapi kalau di toko baju baru Rp200.000 dapat satu. Ya meskipun murah kita dapat pakaian bermerek terus masih nyaman dipakai,” kata dia.

Sementara itu pantauan Espos di toko thrifting lainnya di Klaten kondisi juga tidak jauh berbeda. Toko-toko tersebut juga cukup ramai dengan pembeli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Anggota Kepolisian Polda DIY Terlibat Laka Lantas hingga Meninggal di Jalan Baru Gading Gunungkidul

Gunungkidul
| Selasa, 01 April 2025, 22:37 WIB

Advertisement

alt

Dusun Mlangi dan Jejak Islam di Jogja

Wisata
| Minggu, 23 Maret 2025, 22:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement