Advertisement
Toko Pakaian Bekas di Klaten Dibanjiri Pembeli pada H-1 Lebaran 2025

Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN—Mendekati Hari Idulfitri, sejumlah toko pakaian bekas atau thrift di Klaten ramai dikunjungi pembeli, Sabtu (30/3/2025). Masyakat banyak yang memilih pakaian bekas lantaran harganya terjangkau dan masih layak pakai.
Dikutip dari jaringan Harianjogja.com, Espos, di salah satu toko thrift di Ceper, Klaten, Thirft World, puluhan pembeli tampak sibuk memilah-milah pakaian yang akan mereka beli. Area kemeja dan celana menjadi spot paling banyak dikunjungi pembeli.
Advertisement
Sebagian pembeli datang tidak sendirian, melainkan mengajak teman atau keluarga. Sebagian besar pembeli membeli pakaian lebih dari satu potong.
Pemilik toko, Soni, 27, mengatakan tren pembelian pakaian bekas di tokonya di Klaten sudah mulai meningkat sejak awal Ramadan, dan mulai melonjak sekitar H-3 Lebaran sampai hari ini. Dia mencatat dalam satu hari setidaknya ada 1.000 orang yang berkunjung ke tokonya.
Dia menyebut sebagian besar pembeli di tokonya anak muda, mulai dari remaja hingga dewasa. Mereka paling banyak memburu pakaian bekas berupa kemeja dan jeans.
“Selama Ramadan-Lebaran kami mengadakan bazar khusus di mana kami menjual barang-barang dengan diskon besar. Di bazar ini yang termurah adalah Rp5.000 biasanya pakaian perempuan seperti kardigan, sementara yang termahal Rp100.000 itu biasanya celana jeans atau chinos,” kata dia saat ditemui Espos.
Baca Juga: Komunitas Baju Bekas Ingin Ada Pengecualian Terbatas untuk Kebijakan Larangan Impor
Baca Juga: Impor Baju Bekas Disebut Bikin Bos Garmen di Solo Menjerit
Baca Juga: XT Square jadi Pusat Thrifting Jogja, Pemkot Jogja: Kami Malah Tak Tahu, Akan Dievaluasi
Harga pakaian bekas yang dijual, lanjut dia, tergantung brand dan kondisi. Artinya semakin prestise brand pakaian yang dibeli dan kondisinya masih bagus maka harganya semakin mahal.
“Di sini itu merek-merek kaya Uniqlo, Adidas, Dickies atau merek luar itu harganya pasti lebih mahal apalagi kalau kondisinya bagus,” terang dia.
Pemilik toko yang sudah berdiri sejak 2018 silam ini memprediksi tren pemintaan pakaian bekas akan stabil hingga H+7 Lebaran. Banyak pemudik dan anak-anak yang dapat angpao yang biasanya dipakai untuk beli pakaian.
Salah satu pembeli pakaian bekas di Thrift World, Dola, 20, mengaku sudah beberapa tahun terakhir tidak membeli baju baru untuk Lebaran. Dia memilih membeli pakaian bekas karena harganya jauh lebih murah, modelnya bagus, dan masih nyaman dipakai.
Warga Cawas, Klaten, ini mengaku kebiasaannya membeli pakaian bekas berlanjut ketika dia merantau ke Karawang, Jawa Barat. Sehingga sebagian besar pakaian yang dia miliki saat ini adalah pakaian bekas atau thrift.
“Saya kebetulan pemudik dari Karawang, setiap mudik saya selalu ke sini soalnya memang di sini barang-barangnya bagus dan harganya murah. Sejak sering ke tempat thrift, Lebaran sudah hampir tidak pernah beli baju baru lagi,” kata dia.
Pembeli lainnya, Istrini, 53, mengatakan membeli lima potong pakaian sekaligus menjelang Lebaran. Dia membeli dua kemeja, satu jaket, dan dua celana.
Perempuan asal Wonosari, Klaten, ini mengaku sudah bertahun-tahun sudah tidak membeli baju baru untuk Lebaran. Dia beralasan dengan membeli pakaian bekas bisa menghemat pengeluarannya.
“Di sini harganya murah ibaratnya dengan harga Rp200.000 itu sudah dapat lima potong pakaian. Tapi kalau di toko baju baru Rp200.000 dapat satu. Ya meskipun murah kita dapat pakaian bermerek terus masih nyaman dipakai,” kata dia.
Sementara itu pantauan Espos di toko thrifting lainnya di Klaten kondisi juga tidak jauh berbeda. Toko-toko tersebut juga cukup ramai dengan pembeli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ulang Tahun ke-90, Dalai Lama Ingin Hidup hingga 130 Tahun
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
Advertisement

Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Cek Layanan JKN di Gunungkidul
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Sekolah Rakyat Dibangun Mulai September 2025, Dilengkapi Dapur dan Asrama
- 29 Penumpang Belum Ditemukan, Manajemen KMP Tunu Pratama Jaya Minta Maaf
- DPR RI Bentuk Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah
- Kemensos: Anak Jalanan Jadi Target Utama Ikuti Sekolah Rakyat
- Banjir di DKI Jakarta Rendam 51 RT
- Kementerian PKP Siapkan Rp43,6 Trilun untuk Merenovasi 2 Juta Rumah Tak Layak Huni
- Presiden Prabowo Suarakan Sikap dan Posisi Indonesia di KTT BRICS
Advertisement
Advertisement