Advertisement
Istana Sebut Program Makan Bergizi Gratis Dirancang Sebagai Inisiatif Multi-Dekade
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Pemerintah merancang Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai program kerja multi-dekade untuk membuka peluang pengembangan di masa depan. Hal itu dikatakan Juru Bicara Kantor Kepresidenan Philips Vermonte.
Philips dalam kunjungan kerjanya meninjau Program MBG di SLB Negeri 5, Jakarta Barat, Selasa, menyampaikan hal itu saat ditanya terkait kepastian alokasi anggaran MBG setiap tahunnya.
Advertisement
"Anggaran tahun 2025 yang jelas adalah Rp71 triliun, sehingga ini adalah komponen yang akan dicapai untuk tahun ini. Program ini kan program yang bukan multiyears lagi, tetapi multidecade, sehingga mungkin bisa bertambah," katanya.
Philips mengatakan bahwa program ini dirancang untuk menjawab tantangan gizi masyarakat secara berkelanjutan.
Dengan visi jangka panjang, kata dia, program ini memungkinkan pengembangan lebih lanjut, baik melalui peningkatan anggaran dari pemerintah maupun dengan melibatkan partisipasi masyarakat, swasta, hingga BUMN di masa mendatang.
"Kalau kemudian ada ekonomi lokal, ada dukungan dari masyarakat, mungkin korporasi, mungkin BUMN, dan lain-lain, tentu saja itu akan menjadi sesuai ketika dia berjalan," katanya.
BACA JUGA: Murid SMKN 4 Jogja Menanti Program MBG yang Tak Kunjung Terealisasi
Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa hingga saat ini, pendanaan utama masih bersumber dari kocek APBN.
"Dana tambahan kan sedang dibicarakan. Kalau dibicarakan dengan DPR dan lain-lain itu akan menjadi keputusan pemerintah dengan DPR yang akan menyetujui. Tetapi yang jelas tahun ini Rp71 triliun," katanya menjawab peluang tambahan dana MBG dari APBN.
Secara terpisah, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menjelaskan alokasi anggaran Rp71 triliun pada tahun ini dirancang untuk menjangkau penerima manfaat secara bertahap melalui ribuan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Mulai Januari hingga April 2025, BGN menargetkan melayani 3 juta penerima manfaat melalui 937 SPPG. Jumlah ini akan terus meningkat pada tahap berikutnya.
Menurut Dadan, pada periode April hingga Agustus 2025, jumlah penerima manfaat akan bertambah hingga 6 juta orang yang dilayani melalui 2.000 SPPG. Kemudian, pada tahap akhir, yakni dari Agustus hingga Desember 2025, targetnya akan diperluas menjadi 15 hingga 17,5 juta penerima manfaat dengan dukungan 5.000 SPPG di berbagai wilayah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gebrakan Trump Seusai Dilantik, Langsung Tarik AS Keluar dari WHO
- Polemik Pagar Laut di Tangerang, Presiden Minta Dituntaskan karena Ilegal
- Dugaan Penyelewengan Dana Desa untuk Judi Online, PPATK: Kami Dalami
- Pakar Intelijen Sebut Kenaikan Anggaran Harus Diiringi Kesejahteraan Prajurit
- Sejumlah Wilayah di Indonesia Hari Ini Hujan, Termasuk di Jogja
Advertisement
Berkat Sistem Tumpangsari, Petani Gunungkidul Bisa Panen 2 Komoditas Pangan di Lahan yang Sama
Advertisement
Kedai Fransis Pizza: Dibuka Singkat, Bisa Menikmati Pizza di Teras Rumah
Advertisement
Berita Populer
- Kementerian ATR/BPN Investigasi Soal Sertifikat Hak Guna Bangunan Pagar Laut
- Alokasi Dana Desa untuk Ketahanan Pangan Minimal 20 Persen
- Prabowo Meyakini Indonesia Tak Lagi Impor BBM Pada Lima Tahun Mendatang, Ini Strateginya
- Para Pelaku Pasar Masih Menunggu Kebijakan Presiden Terpilih Amerika Serikat Donald Trump
- Usulan DPD Agar Dana Zakat untuk Program MBG Dinilai Asbun dan Bikin Gaduh
- Pakar Intelijen Sebut Kenaikan Anggaran Harus Diiringi Kesejahteraan Prajurit
- Dugaan Penyelewengan Dana Desa untuk Judi Online, PPATK: Kami Dalami
Advertisement
Advertisement