Advertisement
Dukung Swasembada Pangan, Petani Transmigrasi Didorong untuk Bertransformasi ke Pertanian Modern

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Petani transmigran didorong untuk melakukan transformasi pertanian tradisional ke pertanian modern. Tujuannya, untuk meningkatkan produktivitas pertanian sehingga mewujudkan swasembada pangan.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Transmigrasi (Kementrans) dalam upaya mendukung swasembada pangan.
Advertisement
"Kita membangun klaster pertanian (bersama transmigran), membangun episentrum ekonomi baru di desa, yaitu klaster pertanian modern, transformasi pertanian tradisional menuju pertanian modern," kata Mentan di Jakarta, Kamis (9/1/2025).
BACA JUGA: 50 KK di Bantul Masuk Daftar Tunggu Diberangkatkan Sebagai Transmigran
Dia menyampaikan bahwa pihaknya akan melalukan pendekatan secara holistik dan Kementerian Pekerjaan Umum akan membangun fasilitas perumahan bagi petani transmigran, sedangkan Kementan akan mencetak sawah dengan fasilitas alat dan mesin pertanian modern untuk digunakan para transmigran.
"Sehingga masyarakat yang hadir, seperti dikatakan Pak Menteri Transmigrasi, petani dan juga transmigrasi ini lebih sejahtera dari pada saat dia tinggalkan kampung halamannya," ucapnya.
"Kata kuncinya adalah di sana ada episentrum ekonomi baru, di sana ada kesejahteraan sehingga orang yang bertransmigrasi, generasi milennial, generasi Z merasa nyaman," kata Mentan.
Sementara itu, Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara mengungkapkan bahwa pemerintah sedang merancang program transmigrasi dalam masa transisi dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja di daerah transmigrasi.
Dalam rencana awal, pemerintah akan melaksanakan transmigrasi patriot, yang mengutamakan pengiriman orang-orang terdidik dan terlatih ke daerah transmigrasi, bukan lagi mereka yang tidak memiliki keterampilan.
"Kami tidak lagi mengirim orang-orang yang tidak terampil dan tidak terdidik ke daerah transmigrasi, tetapi kita berharap yang dikirim ke daerah transmigrasi adalah orang-orang yang terdidik dan betul-betul terlatih," ucapnya.
Iftitah menjelaskan bahwa untuk menghasilkan tenaga kerja terdidik dan terlatih dibutuhkan waktu sekitar tiga hingga lima tahun, termasuk untuk mempersiapkan lulusan sekolah yang memenuhi syarat.
Pemerintah telah merencanakan untuk mengirimkan alumni-alumni Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang memiliki kewajiban 2N+1 ke daerah transmigrasi sebagai bagian dari strategi transmigrasi patriot yang tengah dikembangkan.
Diketahui, 2N+1 adalah ketentuan pengabdian yang harus dipenuhi oleh penerima beasiswa LPDP, yaitu mengabdi di Indonesia selama dua kali masa studi ditambah satu tahun secara berturut-turut.
Dia menuturkan bahwa pihaknya masih akan melakukan rekrutmen transmigrasi reguler, yang nantinya akan dikombinasikan atau hybrid dengan para tenaga kerja terdidik dan terlatih dari alumni LPDP. "Sehingga kolaborasi ini kita harapkan juga nanti seiring, sejalan. Kami juga sedang mengejar program-program yang terkait dengan hal itu," ujarnya.
Mentrans menambahkan bahwa pihaknya secara prinsip memiliki kesamaan visi bersama Mentan mengenai upaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
"Sehingga para transmigran dan kaum petani tidak lagi dianggap sebagai warga kelas dua, tetapi insyaallah menjadi soko guru dari pembangunan nasional secara keseluruhan," kata Mentrans.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Fasilitas Cadangan Peringatan Dini Tsunami Sangat Penting, Ini Kata BNPB
- Pesawat Saudi Airlines yang Terima Ancaman Bom Mengangkut Jemaah Haji Indonesia
- Dua Pulau Tanpa Nama Dekat Resort Mewah Pulau Bawah Anambas Dijual Melalui Website
- Diduga Terima Ancaman Bom, Pesawat Saudia Airlines Mendarat Darurat di Kualanamu Medan
- Berpotensi Disalahgunakan, Peradi Usulkan Pasal Penyadapan di RUU KUHP Dihapus
Advertisement
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Suap Provinsi Papua, KPK Temukan Tersangka Bawa 19 Koper Uang untuk Beli Jet Pribadi
- Heboh Starlink Elon Musk Menyala Saat Iran Matikan Internet, Kementerian Komdigi Tegaskan Ini untuk Indonesia
- Viral Ada Pungli di SPMB Bandung hingga Rp8 Juta per Kursi, Ini Komentar Kemendikdasmen
- Polemik Kepemilikan 4 Pulau Aceh-Sumut, Kemendagri Serahkan Data ke Presiden Prabowo untuk Segera Diputuskan
- PDIP Akan Tulis Ulang Sejarah untuk Tandingi Kementerian Kebudayaan
- Presiden Prabowo Diminta Sigap untuk Mengantisipasi Dampak Perang Iran-Israel
- Era Digital, Toko Komputer Perkuat Pasar Melalui Platform Online
Advertisement
Advertisement