Advertisement
UNRWA Bakal Hentikan Aktivitas Bantuan di Gaza dan Tepi Barat

Advertisement
Harianjogja.com, ISTANBUL—Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (The United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East/UNRWA) berencana menghentikan aktivitas bantuannya akibat undang-undang parlemen Israel yang membatasi kerja mereka, menurut sebuah laporan pada Jumat (3/1/2025).
Parlemen Israel (Knesset) pada Oktober menyetujui dua rancangan undang-undang yang bertujuan melarang kegiatan UNRWA di wilayah Palestina yang diduduki Israel.
Advertisement
Undang-undang tersebut diperkirakan mulai berlaku bulan ini. Para legislator Israel berpendapat bahwa operasi bantuan UNRWA diduga menjadi kedok bagi aktivitas Hamas, klaim yang telah berulang kali dibantah oleh badan tersebut.
Pejabat PBB memperingatkan dampak potensial dari tindakan Israel, menurut laporan The New York Times mengutip pernyataan pejabat PBB.
Mereka menekankan bahwa tidak ada organisasi lain yang dapat menggantikan layanan menyeluruh UNRWA, yang mencakup penyediaan makanan, air, obat-obatan, pendidikan, dan tempat tinggal bagi jutaan warga Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Penghentian aktivitas kemanusiaan UNRWA dapat memperburuk kondisi yang sudah sangat memprihatinkan di kedua wilayah tersebut.
BACA JUGA: Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Sabtu 4 Januari 2025
“Dampaknya akan sangat besar pada situasi yang sudah sangat katastrofik,” kata mantan koordinator kemanusiaan PBB, Jamie McGoldrick.
“Jika memang itu tujuan Israel, menghilangkan kemampuan kami untuk menyelamatkan nyawa, Anda harus mempertanyakan apa yang menjadi pemikiran dan tujuan akhir mereka.”
Sami Abu Darweesh, seorang warga Palestina berusia 30 tahun yang tinggal di kamp pengungsi yang dikelola UNRWA di Gaza, mengungkapkan kekhawatirannya atas kemungkinan penutupan badan tersebut.
“Dunia telah meninggalkan kami. Kami tidak memiliki apa pun selain bantuan dari UNRWA untuk bertahan hidup,” ujarnya.
Ancaman atas Peran Vital UNRWA
Sejak dimulainya operasi militer Israel di Gaza pada 7 Oktober 2023, otoritas Israel telah meningkatkan kampanye melawan UNRWA.
Israel menuduh 14 dari 12.000 karyawan badan tersebut di Gaza terlibat dalam serangan pada 7 Oktober, menyebut UNRWA sebagai platform bagi Hamas dan menyerukan penutupannya.
UNRWA, yang didirikan pada 1949, menyediakan layanan kesehatan, pendidikan, dan sosial bagi pengungsi Palestina di Tepi Barat yang diduduki, Yerusalem Timur, Lebanon, Yordania, dan Gaza.
Badan itu mempekerjakan 30.000 pekerja, mayoritas di antaranya adalah warga Palestina.
Undang-undang yang disahkan oleh Knesset pada 29 Oktober secara resmi bertujuan mengakhiri operasi UNRWA di wilayah yang diduduki Israel.
Langkah itu menuai kritik tajam dari berbagai negara, dengan AS pada 30 Oktober mendesak Israel untuk mempertimbangkan kembali penerapan undang-undang tersebut.
Kampanye militer di Gaza telah membawa konsekuensi yang menghancurkan bagi staf UNRWA.
Laporan menunjukkan bahwa 258 personel telah tewas akibat serangan pasukan Israel sejak serbuan dimulai. Namun, UNRWA terus menyediakan bantuan penting di tengah tantangan yang semakin meningkat.
Hingga saat ini, belum jelas bagaimana Israel berencana menegakkan larangan operasi UNRWA atau apakah badan tersebut akan mampu melanjutkan kerja kemanusiaannya di Gaza dan Tepi Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Demi Redam Ancaman Tarif Trump, Indonesia Hendak Beli Alutsista dari AS?
- Kebakaran Landa 12 Rumah di Gambir, Satu Orang Luka Bakar
- Guru Ngaji di Pondok Pesantren Tulungagung Ditangkap Polisi, Diduga Cabul kepada Santri
- Januari-Awal April 2025, KSPN Catat Ada 23.000 Pekerja Kena PHK
- LG Batal Investasi di Proyek Baterai Nikel RI
Advertisement

Libur Panjang Paskah, 21.400 Penumpang KA Jarak Jauh Tiba di Stasiun Daop 6 Yogyakarta
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Potensi Zakat dan Wakap Tinggi, Menang Ingin Bentuk Lembaga Pengelolaan Dana Umat
- Antrean Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok Ditarget Selesai pada Minggu
- Ridwan Kamil Resmi Laporkan Lisa Mariana ke Bareskrim
- Kebakaran Landa 12 Rumah di Gambir, Satu Orang Luka Bakar
- Pemerintah Targetkan Kemiskinan Ekstrem Nol Persen pada 2026, Salah Satunya Lewat Sekolah Rakyat
- BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan JKM untuk Ahli Waris Rois di Kalurahan Sriharjo Bantul
- DPR Janji Pembahasan RKUHAP Dilakukan Transparan
Advertisement