Advertisement
Menlu dan Menhan China-Indonesia Gelar Pertemuan di Beijing, Ini Pembahasannya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan Menteri Pertahanan Dong Jun akan bertemu dengan Menlu Sugiono dan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin dalam Dialog Bersama Menlu-Menhan Putaran Pertama di Beijing.
"Pada 21 April, Menteri Luar Negeri Wang Yi dan Menteri Pertahanan Dong Jun akan memimpin Pertemuan Tingkat Menteri Pertama Menteri Luar Negeri dan Pertahanan China-Indonesia [First Ministerial Meeting of China-Indonesia Joint Foreign and Defense Ministerial Dialogue] di Beijing. Menlu Indonesia Sugiono dan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin akan menghadiri pertemuan tersebut," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing pada Jumat (18/4).
Advertisement
Lin Jian menyebut mekanisme dialog menlu dan menhan atau lazim disebut 2 +2 tersebut adalah yang pertama yang dilakukan China.
"Hal ini menunjukkan pentingnya kerja sama strategis China-Indonesia. Tahun lalu, Presiden Xi Jinping dan Presiden Prabowo Subianto bertemu dua kali dan sepakat untuk menyelenggarakan pertemuan tingkat menteri pertama Dialog Bersama Menteri Luar Negeri dan Pertahanan China-Indonesia sesegera mungkin," kata Lin Jian.
China dan Indonesia, ungkap Lin Jian, adalah dua tetangga baik yang saling berhadapan di seberang lautan dan mitra baik dengan masa depan bersama, terlebih tahun ini menandai peringatan 75 tahun hubungan diplomatik bilateral kedua negara.
"Pada pertemuan tersebut, Menlu Wang Yi dan Menhan Dong Jun, serta Menlu Sugiono dan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin akan bertukar pandangan mengenai kerja sama bilateral di bidang keamanan politik dan pertahanan, kerja sama internasional dan regional, dan isu-isu lainnya," ungkap Lin Jian.
China, kata Lin Jian, siap bekerja sama dengan Indonesia untuk mengikuti arahan strategis kedua presiden dan memanfaatkan sepenuhnya mekanisme dialog sebagai platform penting serta meningkatkan persahabatan, rasa saling percaya, dan koordinasi strategis.
Sebelumnya pada 22 Januari 2025 Menhan Sjafrie Sjamsoeddin sudah bertemu dengan Menhan Dong Jun untuk membicarakan kerja sama antar-militer kedua negara, tidak hanya melalui transfer teknologi, tetapi juga dengan mempererat hubungan langsung antarpersonel militer melalui "soldier to soldier contact".
Pada periode Presiden Joko Widodo, mantan menlu Retno Marsidi memiliki mekanisme Komisi Bersama Kerja Sama Bilateral (Joint Commission for Bilateral Cooperation atau JCBC) yang sudah sampai pada putaran ke-5. Putaran ke-5 JCBC dilakukan pada 24 Agustus 2024 lalu dengan pertemuan Menlu RI saat itu, Retno Marsudi dan Menlu Wang Yi di Beijing.
Ketika itu, Retno Marsudi menbatakan pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto Indonesia akan terus membangun hubungan yang kuat dengan China, apalagi karena Indonesia-China sangat menikmati hubungan yang saling menguntungkan termasuk di bidang ekonomi, misalnya investasi sejak 2014 hingga 2024 telah melampaui 37 miliar dolar AS (sekitar Rp623,96 triliun) secara akumulatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Jemaah Haji Ilegal, Polri dan Imigrasi Didesak Segera Menindak Pelaku
- Lebih dari 84 Ribu Warga Afghanistan di Pakistan Dipulangkan
- Dugaan Pelecehan Seksual oleh Dokter di Malang, Polisi Cari Alat Bukti
- Gitaris Seringai Ricky Siahaan Meninggal Dunia saat Konser Tur di Jepang
- 12 Orang Terjaring OTT Politik Uang di PSU Kabupaten Serang, Bawaslu: Kami Dalami
Advertisement

Jadwal KA Bandara YIA Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja Hari Ini 21 April 2025
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Putin Umumkan Gencatan Senjata di Ukraina Demi Paskah
- KAI Operasionalkan Kereta Bersubsidi Selama Libur Paskah, Berikut Daftarnya
- Pesan Menag ke Jemaah Calon Haji, Jangan Lupa Doakan Palestina
- Ketua MPR Sambut Positif Usulan 3 April Diperingati Hari NKRI
- Gitaris Seringai Ricky Siahaan Meninggal Dunia saat Konser Tur di Jepang
- Pagi Ini Ada Demo Bela Palestina di Depan Kedubes Amerika Serikat
- AS Soroti Peredaran Barang Bajakan di Indonesia, Begini Respons Mendag Budi Santoso
Advertisement