Taru Martani Siapkan Pusat Pangan di DIY, Ini Tujuannya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Taru Martani-salah satu BUMD milik Pemda DIY, mendapat mandat untuk mendirikan pusat pangan DIY. Pusat pangan ini, berupa fasilitas pergudangan yang akan menjadi pusat perdagangan grosir bahan pangan di wilayah DIY dan sekitarnya.
Pembangunan Pusat Pangan DIY tersebut, kata Direktur Utama Taru Martani Widayat Joko Priyanto, menjadi salah satu dari rencana pengembangan bisnis Taru Martani dalam waktu lima tahun ke depan. “Kami akan mulai realisasikan pendirian Pusat Pangan DIY ini mulai tahun depan (2025)," katanya, belum lama ini.
Advertisement
BACA JUGA: Indonesia Disebut Bisa Swasembada Pangan seperti China
Saat ini, lanjut Widayat, pihaknya masih dalam proses untuk penentuan lokasinya. Pasalnya, lahan untuk membangun fasilitas tersebut sekitar 10 hektare. Salah satu pertimbangan utama lokasi Pusat Pangan DIY tersebut adalah aksesibilitas kendaraan-kendaraan besar.
"Gambarannya, pusat pangan DIY ini nantinya akan berfungsi seperti Pasar Induk Cipinang di Jakarta. Nantinya kawasan ini akan memiliki banyak pergudangan besar yang bisa digunakan juga untuk swasta,” kata mantan Direktur PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT) ini.
Widayat mengakui, tugas baru bagi Taru Martani ini merupakan pekerjaan besar. Apalagi, komoditi pangan per daerah memiliki karakter masing-masing dan sangat riskan dengan fluktuasi harga.
"Misalnya cabai serta bawang merah dan bawang putih serta komoditi beras itu mempengaruhi angka inflasi. Ini yang harus dijaga," katanya.
Komoditas Pangan
Menurut Widayat, pada awalnya nanti, pusat pangan DIY ini memang akan mengelola bahan pangan beras. Namun seiring waktu, lantaran DIY memiliki 13 komoditi pangan strategis, maka komoditas lainnya seperti bawang merah dan bawang putih, cabai, telur hingga terigu, juga akan dikelola.
“Artinya, ke depan semua komoditi ini juga akan kami kelola. Semuanya terutama untuk mengamankan cadangan pangan dan menjaga stabilitas harganya,” ujar pria asli Sragen Jawa Tengah ini.
Menurut Widayat, Pusat pangan DIY akan memiliki peran ganda. Selain berbisnis, pusat pangan ini akan memiliki tugas utama menjaga ketersediaan bahan pangan dan menjaga stabilitas harga pangan di DIY.
Untuk memastikan peran berjalan baik, maka pusat pangan DIY akan menyerap hasil panen petani di DIY, dan apabila diperlukan akan menyerap hasil panen dari daerah-daerah di sekitarnya.
Selanjutnya, bahan pangan ini selain untuk memastikan ketercukupan pasar di DIY, juga akan didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia sesuai kebutuhan. Kepentingan untuk memastikan ketersediaan bahan pangan ini, lanjut Widayat sangat serius, mengingat pangan menjadi isu penting ke depannya.
“Kita sudah bermitra dengan 10 kawan-kawan pengusaha rice mill di DIY. Bahkan kami sudah berkoordinasi dengan Bulog dan teman-teman di pasar induk di Jakarta," katanya.
Pemda DIY, kata Widayat, sangat konsern dengan isu pangan. Hal ini untuk memastikan kebutuhan sekitar 5 juta penduduk DIY, termasuk para warga pendatang yakni pelajar dan mahasiswa tercukupi dengan aman.
"Kami juga dapat mengelola lahan milik Pemda DIY atau lahan-lahan milik petani yang belum maksimal dengan pola kerja sama yang bisa ditentukan kemudian,” kata Widayat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
- Pengaruh Dukungan Anies Vs Dukungan Jokowi di Pilkada Jakarta 2024, Siapa Kuat?
- Yusril Bantah Mary Jane Bebas, Hanya Masa Hukuman Dipindah ke Filipina
- ASN Diusulkan Pindah ke IKN Mulai 2025
- Pelestarian Naskah Kuno, Perpusnas Sebut Baru 24 Persen
Advertisement
Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Jumat 22 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Selama Agustus Oktober, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta Terbtkan Belasan Ribu Paspor
- Badan Geologi Kementerian ESDM Mendorong Seluruh Kawasan Bentang Karst di Indonesia Dilindungi
- KAI Angkut 344 Juta Penumpang Periode Januari-Oktober 2024
- Kemenpar Usulkan Tambahan Dana Rp2,2 Triliun di 2025, Ini Tujuannya
- Tiga Tol Akses ke IKN Dibuka Fungsional Mulai 2025, Belum Dikenakan Tarif
- Khawatir Muncul Serangan Udara, Italia Tutup Sementara Kedubesnya di Ukraina
- Korupsi Dana Bantuan Kesehatan, Eks Kepala Puskesmas di Purbalingga Dihukum 1 Tahun Penjara
Advertisement
Advertisement