Advertisement
Jokowi Sebut Riset Indonesia Lemah: Kita Kalah dengan Vietnam
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyayangkan Indonesia masih memiliki kelemahan dalam sektor riset dan pengembangan (R&D). khususnya di sektor pertanian. Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan kekurangan informasi dari riset berdampak pada rendahnya produktivitas dan menghambat program hilirisasi pemerintah.
Penegasan ini disampaikan oleh Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada pembukaan Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) XXII dan Seminar Nasional 2024 yang digelar di Hotel Alila, Surakarta, Kamis (19/9/2024).
Advertisement
BACA JUGA : Mampir ke Pesantren Ora Aji Sleman, Jokowi Hadiri Forum Kai Muda se-Jawa
"Permintaan makin naik, harga makin naik setiap tahun tapi tidak pernah kita urus R&D kita, riset kita lemah di sini," ujarnya dalam forum itu.
Ia menggarisbawahi pentingnya pengembangan hilirisasi untuk sektor-sektor yang lebih padat karya, di sektor pertanian seperti rumput laut. Apalagi, kata Jokowi Indonesia memiliki garis pantai terpanjang di dunia yang mencapai sekitar 81.000 kilometer (km), dengan potensi besar dalam pengembangan rumput laut.
"Karena dari sinilah nanti bisa turunannya baik ke pupuk organik, baik ke agar, baik untuk kosmetik, baik untuk tepung dan juga untuk minyak pesawat terbang sekarang ini bisa dari rumput laut," ucapnya.
Selain itu, Presiden Ke-7 RI itu turut menyoroti potensi komoditas lain seperti kopi dan kakao. Dia menyebut bahwa produksi kopi Indonesia masih kalah jauh dibandingkan Vietnam, meskipun Indonesia lebih dahulu memulai.
“Kita punya berapa hektare sih? 1,2 juta hektare, tetapi saya cek di lapangan produksi per hektar kita kurang lebih 2 ton per hektare. Padahal Vietnam 1 hektare saja bisa memproduksi 8—9 ton per hektare. Jauh sekali masa kita kalah dengan Vietnam. Padahal duluan kita,” ucapnya.
Mantan Wali Kota Solo itu pun meminta kepada seluruh pihak untuk terus memberikan masukan, desain, dan strategi yang taktis untuk mendorong hilirisasi sektor-sektor potensial lainnya. Dia berharap strategi tersebut bisa menjadi pegangan bagi pemerintah selanjutnya. "Sebulan lagi saya sudah pensiun, sehingga betul-betul arah menuju ke Indonesia Emas itu betul-betul bisa raih dengan lebih cepat," ucap Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Muncul Isu Gempa Susulan Lebih Besar di Bandung, BMKG: Hoax!
- Video Detik-detik Gempa di Bandung Menyebabkan Sejumlah Kerusakan
- Gempa di Jawa Barat Dipicu Aktivitas Sesar Garsela
- Viral Seorang Perempuan Digigit Anjing Saat Sedang Berjalan, Polisi Lakukan Penyelidikan
- Viral Lima Wanita Pendaki Ditemukan Menangis Usai Tersesat di Gunung Muria
Advertisement
Syarat dan Proses Mengurus Mutasi Keluar Kendaraan Bermotor di Jogja
Advertisement
Menikmati Keindahan Alam dan Sungai di Desa Wisata Srikemenut Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Revisi UU Wantimpres hingga Kementerian Negara Bakal Disahkan DPR Hari Ini
- 139 Penumpang dan Awak Kapal yang Kecelakaan di Perairan Wawonii Berhasil Dievakuasi
- Menkumham Dukung Proses Naturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
- Tantangan GenRe Menuju Indonesia Emas, 1 dari 3 Remaja Indonesia 10-17 Tahun Miliki Masalah Kesehatan Mental
- Kabar Duka: Tosari Widjaja, Mantan Dubes RI untuk Maroko Meninggal Dunia
- Menag Yaqut ke Arab Saudi, Bahas Persiapan Haji 2025
- AHY Sebut Operasi Gebuk Mafia Tanah Selamatkan Potensi Kerugian Negara Rp6 Triliun
Advertisement
Advertisement