Advertisement
Menpar Soroti Pengerukan Tebing untuk Kepentingan Pariwisata
Sandiaga Uno. - Antara - Sigid Kurniawan
Advertisement
Harianjogja.com, DENPASAR—Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyoroti kegiatan pengerukan tebing yang diduga untuk membangun fasilitas pariwisata yang diperkirakan terjadi di salah satu kawasan wisata di Bali.
Pihaknya tengah mengusut kasus tersebut. “Ini sedang dikumpulkan data-datanya,” kata Sandiaga di Pantai Serangan, Denpasar, Bali, Sabtu (18/5/2024)
Advertisement
Ia akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bali di antaranya dengan Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya dan instansi terkait lainnya terkait kegiatan pengerukan tebing kapur itu.
Menurut dia, pembangunan pariwisata memang membuka peluang usaha dan menumbuhkan sektor tenaga kerja.
Namun, bukan berarti pembangunan tersebut mengabaikan keberlanjutan alam dan lingkungan sehingga dikhawatirkan terjadi pembangunan yang masif sehingga berdampak kepada pariwisata yang berlebih (over tourism) yang harus dihindari.
“Harus dipastikan bahwa alam dijaga karena prinsip Bali seperti tadi kami sampaikan itu Tri Hita Karana,” imbuhnya.
Ada pun Tri Hita Karana merupakan konsep kearifan lokal masyarakat di Bali yang bermakna tiga hubungan harmonis yang saling menjaga antara hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam/lingkungan dan manusia dengan Tuhan.
Ia pun mengingatkan semua pihak untuk menjaga taksu (pancaran nilai dari dalam) Bali selaras dengan upaya menjaga lingkungan.
BACA JUGA: Dispar DIY Dorong Wisata Berwawasan Lingkungan dan Inklusi
“Jadi besok akan saya sampaikan hasil pengumpulan data dan pemeriksaan silang,” imbuhnya.
Sebelumnya, beredar potongan video berdurasi 38 detik di salah satu akun media sosial X (twitter) yang menjadi viral karena menampilkan aktivitas pengerukan tebing di pinggir pantai dengan pemandangan menghadap samudera langsung.
Dalam video tersebut tampak alat berat sedang melakukan pengerukan tebing kapur yang diduga untuk membuka lahan pariwisata.
Ada pun kiri dan kanan tebing tinggi tersebut masih ditumbuhi hijau pepohonan dan di belakang tebing tersebut sudah berdiri salah satu bangunan yang diperkirakan hotel.
Video itu pun mendapatkan tanggapan hingga 500 kali komentar dan menyedot perhatian ratusan ribu warganet.
“Yang kami jaga di sini adalah tentunya kemurnian adat Bali, keberlanjutan lingkungan alam Bali yang harus dijaga bersama,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Diguyur Hujan Deras, Semarang Kembali Banjir
- Tokoh hingga Sultan dari Berbagai Daerah Mendeklarasikan FKN
- Ketum Muhammadiyah Berharap Generasi Muda Mewarisi Nilai Sumpah Pemuda
- Seorang Penumpang Meninggal Dunia di Bandara Soekarno-Hatta
- KPK Geledah BI-OJK, Anggota DPR Rajiv Diperiksa dari Laporan PPATK
Advertisement
Tim TAA Polda DIY Diterjunkan untuk Usut Kecelakaan Maut di Rongkop
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- I-League Edukasi Mahasiswa Jogja Soal Karier Sepak Bola
- Malaysia-AS Sepakati Pemangkasan Tarif, ASEAN Bisa Meniru
- Fakta Unik Rambut: Arsip Kesehatan, Antena, hingga Penyembuh Luka
- Teknik Olah Sampah Mas Jos Prawirodirjan, Organik Jadi Pakan Ternak
- Takluk dari Aston Villa, Guardiola Puji Kualitas Lawan
- Sidang Praperadilan Delpedro Dkk Ricuh, Dipicu Penolakan Gugatan
- Tambang Ilegal Rusak 4.000 Hektare IKN, Pelaku Wajib Reforestasi
Advertisement
Advertisement



