Advertisement
Puncak Musim Kemarau Diprediksi Juli-Agustus, Soal El Nino Ini Kata BMKG
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau di sebagian besar wilayah di Indonesia diprediksi terjadi pada periode Juli – Agustus 2024. Kemungkinan, fenomena El Nino seperti tahun lalu tidak kembali terjadi.
Perkiraan tersebut mengacu pada laporan BMKG mengenai tidak adanya fenomena El Nino di Tanah Air. Hal ini terindikasi dari durasi musim kemarau 2024 yang diperkirakan lebih pendek dibandingkan dengan kondisi normal.
Advertisement
“Durasi musim kemarau 2024 di sebagian besar daerah diprediksi lebih pendek. Diprediksi terjadi selama 3 hingga 15 dasarian [1 – 5 bulan],” tulis BMKG dalam laporannya, dikutip Sabtu (27/4/2024). Dalam perkiraan BMKG tersebut, tidak disebutkan adanya potensi anomali peningkatan suhu di perairan Indonesia, alias El Nino, yang berpotensi mengurangi curah hujan secara signifikan. Walaupun sudah terjadi kenaikan suhu udara 0,8 derajat celcius pada Maret lalu.
Baca Juga
El Nino Masih Berlanjut, Ini Jurus yang Disiapkan Pemerintah
Tetap Waspada! BMKG Sebut El Nino Segera Berakhir, Berganti dengan La Nina
El Nino Tahun 2023 Berdampak Suhu Udara Semakin Kering dan Awal Musim Hujan Mundur di DIY
Adapun, suhu udara rata-rata Maret 2024 di Indonesia mencapai 27,4 derajat celcius. Tertinggi kedua untuk periode yang sama sejak 1981. Kendati demikian, El Nino baru berpengaruh terhadap pengurangan curah hujan secara signifikan apabila terjadi bersamaan dengan kondisi suhu perairan Indonesia cukup dingin.
Durasi puncak musim kemarau tahun ini bervariasi di tiap-tiap zona musim. BMKG memperkirakan puncak musim kemarau terpanjang bakal berlangsung di Pulau Sulawesi serta Maluku dan Papua. Puncak musim kemarau di Pulau Sulawesi diprediksi terjadi selama 11 bulan mulai dari Januari sampai dengan November 2024. Sementara di Maluku dan Papua, durasi puncak kemarau juga diperkirakan selama 11 bulan dari Fabruari sampai dengan Desember 2024. Untuk zona musim Pulau Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara, puncak musim kemarau diramal terjadi selama 4 bulan dari Juni hingga September 2024. Kemudian, Pulau Sumatra selama 6 bulan dari April – Oktober 2024, dan Pulau Jawa selama 3 bulan pada Juli – September 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tiga Naskah Kuno Indonesia Ditetapkan Jadi Memory of the World oleh UNESCO
- Ini Daftar Vaksinasi Wajib bagi Jemaah Calon Haji Sebelum ke Tanah Suci
- Pengakuan Kedaulatan Palestina, Beberapa Negara Uni Eropa Bakal Deklarasi Bareng
- Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang, Kementerian PPPA Turun Tangan
- KPU Purworejo Digugat ke PTUN Oleh Caleg Nasdem
Advertisement
Jumlah Pendaftar PPS di Gunungkidul Tidak Mencapai Target, KPU Memperpanjang Pendaftaran
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang, Kementerian PPPA Turun Tangan
- Hujan Badai Diprediksi Terpa Sejumlah Wilayah di Indonesia Hari Ini
- Kemenperin Nilai Strategi Bata Tutup Pabrik Kurang Tepat
- Amerika Akui Banyak Warga Palestina Tewas di Gaza Akibat Bom yang Dipasok ke Israel
- Turki Pukul Israel dengan Embargo Hubungan Perdagangan
- Jokowi Cermati Nama-nama Calon Pansel KPK Sebelum Diumumkan
- Selain Eko Patrio, PAN Mengusulkan Sosok Ini Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
Advertisement
Advertisement