Advertisement
Dipantau dari Citra Satelit, Indonesia Dilanda 183 Kali Tanah Longsor hingga April 2024

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Hingga April 2024, Indonesia tercatat dilanda bencana tanah longsor sebanyak 183 kali. Data ini didapat dari teknologi penginderaan jarak jauh melalui pemanfaatan data citra satelit yang digunakan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).
"Sekarang sudah banyak bertebaran satelit data penginderaan jauh yang memotret permukaan Bumi dan dapat dimanfaatkan seluas-luasnya oleh masyarakat," kata Kepala Pusat Riset Geoinformatika BRIN Rokhis Khomarudin di Jakarta, Kamis (25/4/2024).
Advertisement
Rokhis menuturkan perkembangan teknologi penginderaan jauh kini telah berkembang pesat. Banyak data satelit yang spasial telah memiliki resolusi sangat tinggi, seperti rumah sudah bisa kelihatan dan bisa mendeteksi beberapa obyek penting yang dulunya hanya digunakan dengan foto udara.
"Melalui citra satelit kita sudah bisa mendeteksi daerah dengan resolusi spasial yang tinggi,” katanya. Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa teknologi penginderaan jauh bisa mendeteksi bencana sebelum terjadi dengan melakukan sistem peringatan dini.
Teknologi penginderaan jauh juga dapat mendeteksi perubahan penutup lahan, melakukan pemetaan bahaya, dan kerentanan dari suatu wilayah terhadap bencana.
Bahkan, lokasi terjadinya bencana juga bisa terlihat melalui citra satelit. Kemudian dampaknya seperti apa, salah satu contoh adalah terkait dengan kebakaran lahan dan hutan.
BACA JUGA: Kontrak Shin Tae-yong Resmi Diperpanjang untuk Timnas Indonesia hingga 2027
"Setelah terjadinya bencana kita bisa melihat dampak dari bencana tersebut di mana lokasi-lokasi yang rusak dan sebagainya,” kata Rokhis.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah tanah longsor di Indonesia sudah mencapai 183 kali kejadian terhitung sejak Januari hingga pertengahan April 2024.
Bencana longsor memiliki frekuensi paling tinggi dibandingkan bencana alam lainnya, seperti banjir, abrasi, angin puting beliung, maupun gempa bumi. Bahkan, selama 10 tahun terakhir bencana longsor juga tercatat sangat tinggi dengan jumlah mencapai 7.024 kali kejadian.
"Longsor merupakan bencana alam yang sangat penting untuk dikaji agar dampaknya bisa dikurangi di kemudian hari," pungkas Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Sukristiyanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ulang Tahun ke-90, Dalai Lama Ingin Hidup hingga 130 Tahun
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Senin (7/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Nurmala Kartini Sjahrir, Adik Luhut yang Diunggulkan jadi Dubes Indonesia di Jepang, Berikut Profilnya
- Sekolah Rakyat Dibangun Mulai September 2025, Dilengkapi Dapur dan Asrama
- 29 Penumpang Belum Ditemukan, Manajemen KMP Tunu Pratama Jaya Minta Maaf
- DPR RI Bentuk Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah
- Kemensos: Anak Jalanan Jadi Target Utama Ikuti Sekolah Rakyat
- Banjir di DKI Jakarta Rendam 51 RT
- Kementerian PKP Siapkan Rp43,6 Trilun untuk Merenovasi 2 Juta Rumah Tak Layak Huni
Advertisement
Advertisement