Advertisement
Longsor dan Menimbulkan Banyak Korban Jiwa, Tambang Gunung Kuda Resmi Ditutup Total
Garis polisi yang terpasang di area kejadian longsor yang menewaskan 21 orang dan menyisakan empat korban yang belum ditemukan di Gunung Kuda Cirebon, Jawa Barat, Jumat (30/5/2025). Antara - Fathnur Rohman
Advertisement
Harianjogja.com, CIREBON—Kawasan tambang galian C di Gunung Kuda, Cirebon, Jawa Barat, resmi ditutup total oleh Pemkab Cirebon. Sebelumnya tanah longsor yang terjadi pada area tambang ini menyebabkan 21 orang meninggal dunia. Bahkan empat orang korban belum ditemukan.
Bupati Cirebon Imron di Cirebon, menjelaskan penutupan area tersebut merupakan hasil kesepakatan bersama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Cirebon serta tindak lanjut dari pencabutan status tanggap darurat sejak Kamis (5/5/2025).
Advertisement
“Setelah pencarian korban dihentikan, area tersebut ditutup. Tidak boleh ada aktivitas maupun warga yang memasuki area tersebut,” katanya.
Ia mengatakan keputusan ini pun sudah ditindaklanjuti oleh unsur TNI dan Polri guna mencegah aktivitas warga di lokasi yang kini berstatus rawan, serta masih dalam proses penyelidikan hukum.
BACA JUGA: Iduladha, Penggilingan Daging di Ambarketawang Sleman Kebanjiran Order
Imron mengimbau warga untuk tidak melakukan pencarian empat korban yang masih tertimbun material longsor, karena hal tersebut sangat berbahaya dan bisa menambah jumlah korban. “Demi keselamatan bersama, jangan ada aktivitas di area tersebut,” katanya.
Sedangkan Komandan Korem 063/SGJ Kolonel Inf Hista Soleh Harahap menegaskan akses menuju lokasi tambang itu, nantinya dipasangi portal dan dijaga aparat. Sehingga warga tidak boleh lagi masuk ke kawasan tersebut.
Ia menjelaskan Komandan Kodim (Dandim) 0620/Kabupaten Cirebon selaku Incident Commander sudah mengumpulkan seluruh personel untuk apel konsolidasi, pengecekan perlengkapan, serta pembagian tugas pengamanan di lapangan.
Selain menjamin keselamatan, menurutnya, penutupan dilakukan karena sejumlah perlengkapan dan kendaraan yang berada di lokasi masih menjadi bagian dari proses penyelidikan oleh aparat penegak hukum.
“Kami akan koordinasi dengan pihak kepolisian. Karena masih ada barang bukti di sana, maka pengamanan lokasi sangat penting,” ujarnya.
Hista menambahkan, TNI siap membantu proses penjagaan lokasi tambang apabila diperlukan, meski pengawasan utama akan dilakukan oleh pihak kepolisian.
“Kalau memang dibutuhkan penjagaan bersama, kami siap bantu. Akan tetapi untuk pengamanan sepenuhnya nanti akan dikoordinasikan dengan kepolisian,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pesawat Kargo UPS yang Meledak Angkut Bahan Bakar dan Paket Besar
- Bupati Banyuwangi Dukung Rencana Baru Proyek Kereta Cepat Whoosh
- Hanyut di Sungai Jolinggo Kendal, Tiga Mahasiswa KKN UIN Semarang MD
- Prabowo Minta Pintu Pelintasan Diperbarui Cegah Kecelakaan Kereta Api
- Uang Judi Online di Indonesia Kalahkan Nilai Korupsi
Advertisement
Terduga Pembunuh Wanita di Gamping Sleman Ditangkap di Magelang
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- PSG Vs Bayern Muenchen, Vincent Kompany Yakin Menang
- Tersangkut Narkoba, Artis Onad Hanya Jalani Rehabilitasi Tiga Bulan
- Kasus Pencabulan Guru TK, DPRD Desak Disdikbud Sragen Bentuk Timsus
- Kepastian Kontrak PPPK Paruh Waktu di Gunungkidul, Sekda Bilang Begini
- Bukan Polisi, Ini Pihak Pertama yang Bisa Selamatkan Anak dari Narkoba
- Soal Penyebab Kecelakaan Kereta di Prambanan, Begini Kata Kapolsek
- Hanyut di Sungai Jolinggo Kendal, Tiga Mahasiswa KKN UIN Semarang MD
Advertisement
Advertisement



