Advertisement

Promo November

Perubahan Iklim Bikin Jenis Penyakit Makin Beragam

Newswire
Sabtu, 06 April 2024 - 23:27 WIB
Mediani Dyah Natalia
Perubahan Iklim Bikin Jenis Penyakit Makin Beragam Ilustrasi perubahan iklim. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, ISTANBUL—Perubahan iklim mengakibatkan lebih banyak penyakit yang ditularkan oleh hewan dan penyakit musiman yang lebih lama seperti halnya flu.

Pakar Kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Adnan Menderes di Aydin, Turki, Emine Didem Evci Kiraz, Jumat (5/4/2024), mengatakan kenaikan suhu dapat mengakibatkan peningkatan yang signifikan berbagai risiko yang berdampak pada kesehatan.

Advertisement

Risiko tersebut di antaranya dari efek radiasi ultraviolet matahari, perubahan penyakit terkait kualitas makanan dan air, perantara penyakit menular dan penularannya, penyakit yang berasal dari hewan, dan masalah kesehatan mental.

Kiraz juga menyoroti potensi munculnya penyakit baru, dan menekankan kerentanan kesehatan umat manusia terhadap perubahan iklim.

Baca Juga

Masih Banyak Orang Percaya Krisis Iklim Adalah Rekayasa

Generasi Muda Harus Memahami Penyebab dan Dampak Perubahan Iklim

Cegah Perubahan Iklim, Puteri Indonesia 2024 DIY Tanam Mangrove dan Lepaskan Tukik

Kiraz mengatakan suhu tubuh rata-rata manusia berkisar antara 36,1-37,8 derajat Celsius, dengan mekanisme seperti berkeringat dan perpindahan panas untuk mempertahankannya.

Peningkatan suhu memberikan tekanan pada jantung dan pembuluh darah, mengakibatkan hilangnya cairan pada jaringan dan sel, serta memengaruhi fungsi ginjal, katanya.

Kiraz memperingatkan keadaan darurat seperti penurunan tekanan darah dan pingsan mendadak karena panas, dan menekankan potensi perkembangan sindrom metabolik dan gangguan keseimbangan organ saat stres.

Ia menambahkan kehilangan panas dan cairan dalam waktu lama dapat membuat seseorang tidak bisa bergerak dan menyebabkan kematian. Sementara, gelombang panas yang tiba-tiba juga dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, kekerasan, dan perilaku tidak aman.

Kiraz menyoroti bahwa suhu sekitar 37 derajat Celsius memberikan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan bakteri secara cepat, sehingga tubuh lebih rentan terhadap kondisi yang tidak higienis dan meningkatkan risiko penyakit yang ditularkan melalui makanan dan air.

Peristiwa yang disebabkan oleh perubahan iklim seperti banjir dan pemadaman listrik, dapat memperburuk penyakit yang disebabkan oleh air dan makanan, serta meningkatkan kasus keracunan makanan.

Pada hewan yang menularkan penyakit dan infeksi baru akibat perubahan iklim, Kiraz menyebutkan peningkatan penyakit seperti arbovirus, demam berdarah, demam Chikungunya, dan demam berdarah Krimea-Kongo.

Kiraz menekankan pentingnya untuk tidak mengabaikan dampak perubahan iklim terhadap penyakit seperti alergi dan asma.

Ia menyebutkan kejadian polusi udara, banjir, kebakaran hutan, dan badai debu dapat mengubah struktur serbuk sari serta meningkatkan faktor penyebab penyakit. Hal itu meningkatkan frekuensi penyakit seperti asma, rinosinusitis, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan infeksi saluran pernapasan akibat musim serbuk sari yang berkepanjangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Prakiraan Cuaca BMKG Jumat 22 November 2024: DIY Hujan Ringan Siang hingga Malam

Jogja
| Jum'at, 22 November 2024, 05:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement