Advertisement
BMKG Pastikan Penyeberangan Laut Pulau Jawa Aman Setelah Gempa
Foto ilustrasi, kapal penumpang bersandar di Pelabuhan Jepara, Jawa Tengah. - Antara - Akhmad Nazaruddin Lathif
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan hasil analisa yang menunjukkan aktivitas penyeberangan kapal di Pulau Jawa masih terpantau aman hingga Sabtu (23/3/2023) dini hari.
Sebagian besar daerah di Pulau Jawa merasakan getaran gempa bumi hingga sebanyak 64 kali, yang terbesar bersumber di laut wilayah Kota Tuban, Jawa Timur dan Pulau Bawean, Gresik pada Jumat (22/3) siang hingga malam.
Advertisement
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Sabtu, mengatakan bahwa aktivitas penyeberangan laut masih aman lantaran 64 kali rangkaian gempa tektonik dengan kekuatan terbesar Magnitudo 6 hingga 6,5 dan terkecil Magnitudo 2,7 itu tidak cukup kuat membuat deformasi dasar laut.
Rangkaian gempa bumi tektonik tersebut dipastikan berjenis gempa dangkal yang terjadi diakibatkan oleh adanya aktivitas sesar aktif di laut Jawa.
Terlebih hasil analisis mekanisme sumber yang dianalisa BMKG, menunjukkan adanya pergerakan geser dalam proses gempa tersebut, dan gempa juga tidak berpotensi tsunami.
"Aman, normal, tidak berpotensi tsunami jadi dengan demikian kami mengimbau masyarakat tidak perlu panik berlebih saat beraktivitas di laut," ujarnya, Sabtu.
Sebelumnya, gempa pertama berkekuatan 6 magnitudo berpusat di laut dengan kedalaman 10 kilometer, bejarak 132 kilometer timur laut Kota Tuban, pada Jumat siang pukul 11.22 WIB.
Beberapa jam kemudian, atau pada pukul 15.52 WIB gempa kembali terjadi dengan kekuatan yang lebih besar yakni 6,5 magnitudo. Gempa ini berpusat di 126 kilometer dari Kota Tuban, Jawa Timur dan 36 kilometer arah barat Pulau Bawean, Gresik.
BACA JUGA: Garuda Beri Diskon Tiket Penerbangan 80 Persen saat Ramadan, Ini Rutenya
Setelah itu terjadi rentetan gempa berkekuatan bervariasi yang lebih kecil. Pusat gempa ini juga terpantau BMKG berpusat di 152 kilometer timur laut Rembang, Jawa Tengah, 153 kilometer barat laut Lamongan, Jawa Timur, 175 kilometer barat laut Surabaya, Jawa Timur, dan 612 kilometer timur laut Jakarta.
Dampak getaran yang ditimbulkan berada pada skala intensitas III, IV - V (MMI) atau bermakna getaran gempa dirasakan oleh semua orang secara nyata di dalam rumah, hingga benda berat bergoyang dan kerusakan ringan pada bangunan.
Getaran gempa itu dirasakan oleh masyarakat di Jawa Tengah (Bawean, Jepara, Kudus, Semarang, Blora, Pekalongan), Jawa Timur (Tuban, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang) dan D.I Yogyakarta. Bahkan juga dirasakan beberapa wilayah di Kalimantan Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- KAI Selenggarakan Mudik Motor Gratis Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
- Polsek Koja Amankan Tiga Pengamen Pocong yang Resahkan Warga
- Shell Hentikan Pembangunan Pabrik Biofuel Rotterdam Gara-gara Ekonomi
- Profil Ratu Maxima yang Sedang Berkunjung ke Indonesia
- Bom Bunuh Diri Guncang Markas Pasukan Pakistan, 3 Tewas
Advertisement
Advertisement
Haenyeo Jeju Jadi Daya Tarik Wisata Dunia, Kini Krisis Regenerasi
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Bus DAMRI Jogja-YIA Selasa 25 November 2025
- Jadwal YIA Xpress 25 November 2025 dari Tugu & YIA
- Pemadaman Listrik Jogja, Kalasan dan Sekitarnya 25 November 2025
- Perpanjangan SIM Bantul Hari Ini: Cek Jadwal di MPP
- Harga Emas UBS dan Galeri24 Turun Hari Ini
- Kulonprogo Selatan Rawan Banjir, BPBD Imbau Jaga Drainase
- Pelaku Pembunuhan Alvaro, Alex Iskandar Tewas di Tahanan
Advertisement
Advertisement




