Advertisement

Ini Daftar Negara dengan Tunawisma Terbanyak di Dunia, Indonesia Ternyata Masuk

Mia Chitra Dinisari
Kamis, 01 Februari 2024 - 22:27 WIB
Arief Junianto
Ini Daftar Negara dengan Tunawisma Terbanyak di Dunia, Indonesia Ternyata Masuk Foto Ilustrasi. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Jumlah tunawisma atau orang yang tak punya rumah di seluruh dunia terus bertambah setiap tahunnya. Alasannya beragam, mulai dari kesenjangan ekonomi sampai harga rumah yang terlampau tinggi.

Meskipun tidak ada perhitungan pasti mengenai jumlah tunawisma di seluruh dunia, World Economic Forum (Forum Ekonomi Dunia) memperkirakan setidaknya ada 150 juta orang menjadi tunawisma di dunia pada 2021.

Advertisement

Dengan kata lain, sekitar 2% populasi dunia adalah tunawisma.   Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa, terdapat 1,6 miliar orang di seluruh dunia yang hidup dalam kondisi perumahan yang tidak memadai, dan sekitar 15 juta orang harus terusir setiap tahunnya.

Di beberapa wilayah seperti Timur Tengah, penyebab utama tingginya angka tunawisma adalah konflik antara dua negara yang mengakibatkan tingginya kerusakan dan kerugian infrastruktur.  

Selain itu, beberapa negara mengalami bencana alam yang menghancurkan unit pemukiman, dan ketika masyarakat atau pemerintah tidak mempunyai cukup uang untuk membangun kembali, para korban tetap kehilangan tempat tinggal.

Namun, dalam kasus lain, tunawisma adalah akibat dari tidak terjangkaunya perumahan. Dengan meroketnya harga rumah secara global dan masyarakat tidak mempunyai penghasilan yang cukup untuk membeli rumah, menjadi tuna wisma adalah hal yang lumrah di beberapa negara.

Berikut daftar negara dengan jumlah tunawisma tertinggi di dunia:

  1. Yaman

Populasi Tunawisma pada 2024: 3.858.000

Yaman sedang menghadapi krisis. Lebih dari 3 juta orang kehilangan tempat tinggal, beberapa dari mereka terpaksa mengungsi beberapa kali selama bertahun-tahun. Penyebab utamanya adalah kemiskinan karena mempengaruhi hampir 78% populasi.

Yaman sedang menghadapi krisis kemanusiaan terbesar di dunia, dengan 80% penduduknya membutuhkan bantuan.  

Terdapat kekurangan sumber daya penting seperti air, layanan kesehatan, dan makanan di negara ini. Pemerintah Yaman memiliki struktur hukum yang tidak stabil, sehingga tidak mampu memberikan banyak bantuan untuk tujuan ini.  

Namun, banyak organisasi telah memberikan bantuan ke Yaman seperti Human Concern International, dan membantu keluarga pengungsi untuk mendapatkan rumah. 

  1. Filipina

Populasi Tunawisma pada 2024: 4.500.000

Meskipun merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia Tenggara, Filipina menghadapi krisis tunawisma yang cukup besar.

Pemerintah memberikan bantuan kepada para tunawisma melalui program seperti MCCT-HSF yang memberikan dukungan keuangan kepada keluarga tunawisma, seperti dana untuk pendidikan, kesehatan, dan hibah perumahan.  

Namun, jumlah tunawisma kemungkinan besar akan meningkat karena masalah kemiskinan dan tidak adanya cara yang sah bagi masyarakat untuk mendapatkan rumah.

  1. Afganistan

Populasi Tunawisma pada 2024: 4.660.000

Afghanistan menghadapi gelombang besar tunawisma sejak perang pada 2001. Baru-baru ini, 400.000 warga Afghanistan terpaksa keluar dari Pakistan, menyebabkan 90% dari mereka kehilangan tempat tinggal.  

Konflik yang sedang berlangsung di Afghanistan telah menjadikan negara tersebut sebagai salah satu negara termiskin dengan perekonomian yang tidak stabil.  

Dengan kondisi politik negara saat ini, tampaknya negara ini sedang menuju ke arah otokrasi. Organisasi kemanusiaan seperti Komite Penyelamatan Internasional telah memberikan bantuan dan dukungan kepada pengungsi Afghanistan.

BACA JUGA: Kemiskinan di DIY Berangsur-angsur Menurun, Ini Datanya

  1. Kolombia

Populasi Tunawisma pada 2024: 4.943.000

Terdapat hampir 5 juta tunawisma di Kolombia yang merupakan sekitar 8,9% dari populasi negara tersebut.  

Populasi tunawisma di Kolombia sebagian besar tinggal di daerah kumuh. Penyebab utama tunawisma di negara ini adalah kemiskinan, kecanduan narkoba, dan konflik internal. Untungnya, organisasi seperti Habitat for Humanity telah membantu membangun lingkungan bagi mereka yang membutuhkan.  

Ada pula organisasi seperti Homeless World Cup Foundation, yang membantu komunitas tunawisma membangun karier di bidang olahraga.

  1. Bangladesh

Populasi Tunawisma pada 2024: 5.000.000

Bangladesh memiliki populasi tunawisma terbesar ke-6, dengan sekitar 5 juta orang yang saat ini menjadi pengungsi.  

Penyebab tingginya angka tunawisma di Bangladesh adalah karena bencana alam, kurangnya perumahan yang terjangkau, tingginya angka pengangguran, dan kemiskinan. Mayoritas populasi tunawisma di Bangladesh adalah pengungsi, terutama dari Myanmar.  

Pemerintah Bangladesh juga memiliki Program Ashrayan untuk menciptakan rumah bagi para tunawisma.

  1. Republik Demokrasi Kongo

Populasi Tunawisma pada 2024: 5.332.000

Kongo juga menghadapi krisis tunawisma, dengan lebih dari 5,3 juta orang saat ini menjadi pengungsi. Alasan utama tunawisma di Kongo adalah bencana alam, kurangnya sumber daya, dan konflik etnis antar kelompok militer.  

Sebagian besar populasi tunawisma di Republik Demokratik Kongo adalah pengungsi. Organisasi seperti Unicef, USAID, dan Amnesty International membantu dan memberikan bantuan kepada para tunawisma di negara tersebut.

  1. Suriah

Populasi Tunawisma pada 2024: 6.568.000

Suriah adalah negara yang menghadapi salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia, mempunyai populasi tuna wisma sebanyak lebih dari 6,5 juta orang.  

Alasan utama terjadinya krisis tunawisma di Suriah adalah konflik politik dan perekonomian yang tidak stabil.

Negara ini juga mempunyai tingkat kemiskinan dan pengangguran yang tinggi, dan 90% penduduknya hidup dalam kemiskinan dan bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup.  

Organisasi nirlaba seperti Action for Humanity berupaya memberikan bantuan kepada masyarakat rentan di negara ini, termasuk para pengungsi dan tunawisma.

Action for Humanity telah membangun sebuah kota untuk pengungsi Suriah, yang menampung sekitar 500 keluarga.

  1. Mesir

Populasi Tunawisma pada 2024: 12.000.000

Mesir mempunyai 12 juta tunawisma, terutama akibat bencana perkotaan yang menyebabkan banyak orang mengungsi.  

Sebagian besar tunawisma di Mesir tinggal di gubuk yang dibangun sendiri, sementara yang lain tinggal di jalanan.  

LSM seperti Hope Village Society dan Plan International Egypt bekerja untuk mendukung anak-anak tunawisma.  Kementerian Kesehatan dan Kependudukan juga sedang menyelidiki krisis tunawisma di Mesir untuk memberikan suaka dan pengobatan kepada orang-orang yang mengalami tunawisma.

  1. Pakistan

Populasi Tunawisma pada 2024: 20.000.000

Pakistan memiliki 20 juta tunawisma yang tinggal di sana, termasuk anak-anak dan orang tua. Jumlah tunawisma di Pakistan meningkat akibat inflasi, pengungsian, dan kemiskinan.  

Bencana banjir tahunan di negara ini semakin memperburuk krisis ini, menghancurkan infrastruktur dan menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal. Sekitar 40% penduduk Pakistan tidak memiliki rumah untuk ditinggali, dan sebagian besar dari mereka mencari perlindungan di daerah kumuh.  

Meskipun pemerintah Pakistan telah meluncurkan inisiatif hunian, proyek tersebut telah dihentikan sejak pandemi terjadi.

  1. Nigeria

Populasi Tunawisma pada 2024: 24.400.000

Negara yang menduduki peringkat teratas adalah Nigeria, negara dengan epidemi tunawisma terburuk, dengan 24 juta orang saat ini menjadi tuna wisma.  

Negara ini memiliki tingkat kemiskinan sebesar 63%, dan biaya hidup terus meningkat. Tingkat kepemilikan rumah di Nigeria menurun sebesar 5% pada 2023.  Organisasi seperti Sheltered Hope Initiative fokus pada pengurangan tunawisma di Nigeria.

Indonesia

Lantas adakah Indonesia dalam daftar?  Ya, Indonesia menduduki peringkat ke-11 negara dengan jumlah tunawisma terbanyak di dunia dengan populasi tunawisma pada 2024 diperkirakan sekitar 3.000.000 orang. 

Penyebab utama tingginya jumlah tunawisma di Indonesia adalah urbanisasi dan Covid-19. Pemerintah Indonesia belum berbuat banyak untuk membantu permasalahan ini, namun malah lebih banyak melarang permukiman kumuh.  

Kelangkaan lahan juga membuat masyarakat semakin sulit mendapatkan tempat tinggal. Organisasi seperti Habitat for Humanity telah memberikan dukungan dan membantu 40.000 keluarga di negara ini mendapatkan akses terhadap perumahan yang aman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

DIY Kekurangan Pemandu Wisata Berbahasa Asing

Jogja
| Senin, 29 April 2024, 12:17 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement