Advertisement
Turki Ajak Masyarakat Dunia Tuntut Israel atas Kejahatan Perang di Gaza
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. ANTARA/Anadolu Agency - am.
Advertisement
Harianjogja.com, TURKI—Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan kembali seruannya kepada masyarakat internasional agar bertindak secara kolektif guna menuntut Israel bertanggung jawab atas kejahatan perang yang mereka lakukan.
"Masyarakat internasional harus bertindak bersama-sama untuk menuntut Israel bertanggung jawab atas kejahatan perangnya," kata Erdogan selagi bertemu dengan Presiden Kosovo Vjosa Osmani di Istanbul dikutip Sabtu (9/12/2023).
Advertisement
BACA JUGA: AS Veto Resolusi DK PBB Terkait Tuntutan Gencatan Senjata di Gaza dapat Kecaman Dunia
Menurut Direktorat Komunikasi Turki, Erdogan menegaskan kembali upaya Ankara dalam mencapai gencatan senjata yang langgeng di Gaza dan dalam memastikan masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, yang terus diserang dan dibombardir oleh Israel selama lebih dari dua bulan.
Erdogan juga menjanjikan dukungan berkelanjutan untuk pengakuan internasional terhadap Kosovo dan menyoroti pentingnya dialog guna mendorong perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Dia dan Osmani juga mendiskusikan masalah hubungan bilateral, regional, dan global. Kosovo mendeklarasikan kemerdekaannya dari Serbia pada 2008 dan memperoleh pengakuan dari banyak negara, termasuk Turki. Namun, Serbia tak pernah mengakui Kosovo dan mengklaim wilayahnya masih bagian dari Serbia.
Sikap Turki Terkait Veto AS
Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan pada Jumat menegaskan kembali seruan solusi dua negara dalam konflik Israel dan Palestina. "Yang ingin kami majukan adalah solusi dua negara yang permanen," kata Fidan kepada wartawan di Washington.
Fidan, bersama rekan-rekannya yang ditugaskan dalam pertemuan puncak luar biasa Arab-Islam bulan lalu, mengunjungi AS untuk mendesak gencatan senjata di Jalur Gaza, yang diserang tanpa henti oleh Israel selama lebih dari dua bulan.
"Masalahnya saat ini lebih besar dibandingkan dengan masalah Israel dan Palestina sendiri. Oleh karena itu, kami pikir pemerintah-pemerintah di kawasan harus menyelesaikan masalah ini dan harus bertindak secara bertanggung jawab," kata Fidan.
BACA JUGA: Hasil Survei Terbaru, Gerindra dan PDI Perjuangan Bersaing Ketat pada Pemilu 2024
Dia menggarisbawahi perlu dicapainya solusi dua negara setelah gencatan senjata di Gaza guna menghindari perang lain di wilayah tersebut. Dia mengatakan hal inilah yang ingin diajukan komite kementerian yang menekankan bahwa solusi iti harus "struktural."
Turki siap memberikan kontribusi maksimal untuk mencapai tujuan ini, kata Fidan. Komite itu mendesak solusi dua negara, dan menyerukan pembentukan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, berdasarkan perbatasan yang ditetapkan pada 1967.
Israel melanjutkan serangan militernya di Jalur Gaza pada 1 Desember setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama sepekan dengan Hamas.
Sedikitnya sudah 17.487 warga Palestina tewas dan lebih dari 46.480 orang luka-luka akibat serangan udara dan darat tanpa henti di Gaza sejak 7 Oktober, menyusul serangan Hamas di Israel. Sementara itu, jumlah resmi warga Israel yang tewas akibat serangan Hamas tercatat 1.200 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo Hari Ini, Sabtu 25 Oktober 2025
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling di Sleman Hari Ini, Jumat 24 Oktober 2025
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Jumat 24 Oktober 2025
- Jadwal SIM Keliling di Kota Jogja Hari Ini, Jumat 24 Oktober 2025
- Dosen UGM Nilai Dampak Potensi La Nina Perlu Disosialisasikan
- Jalur Bus Trans Jogja ke Malioboro, Bisa Bayar Pakai QRIS
- Jadwal Pemadaman Listrik di Jogja dan Bantul Hari Ini, Jumat 24 Okt
- Lionel Messi Perpanjang Kontrak dengan Inter Miami hingga 2028
Advertisement
Advertisement



