Advertisement
Anies: Indonesia Harus Jadi Penentu, Jangan Hanya Pengikut Kebijakan Internasional
![Anies: Indonesia Harus Jadi Penentu, Jangan Hanya Pengikut Kebijakan Internasional](https://img.harianjogja.com/posts/2023/12/02/1156880/anies-baswedan-pilpres-2024.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Capres nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan mengatakan Indonesia harus mampu kembali lagi menjadi negara yang menentukan agenda dan menjadi inspirasi dunia (agenda setter).
Di hadapan 10 ribu peserta Konferensi Kebijakan Luar Negeri Indonesia (CIFP) 2023 di Jakarta, Sabtu, Anies dengan lantang menyuarakan bahwa sudah saatnya Indonesia menjadi pelaku aktif dan bukan hanya sebagai pengikut dalam menentukan kebijakan internasional menyangkut hajat hidup orang banyak.
Advertisement
"Spirit of [semangat dari] Bandung, dalam Konferensi Asia Afrika, jadi contoh bahwa Indonesia mampu menginspirasi dunia," kata Anies disambut tepuk tangan para peserta konferensi.
Dalam konferensi yang diselenggarakan Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia (FPCI) itu, Anies menegaskan bahwa Indonesia harus mampu mengekspor gagasan yang bisa memberdayakan politik global.
Guna memaparkan gagasan atau arah kebijakan luar negeri, lanjutnya, Pemerintah harus memiliki pegangan nilai yang menjadi kompas atau penunjuk arah, sehingga memiliki dasar untuk berpijak.
Pegangan nilai yang dimaksud Anies itu, seperti privasi hidup manusia, integritas teritorial, dan keadilan. "Semua itu pegangan kami, selain Pancasila, dan pengalaman-pengalaman Indonesia yang pernah menjadi agenda setter," katanya.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu mengatakan bahwa mewujudkan hal tersebut, peran kaum muda menjadi penting sebagai ujung tombak perubahan Indonesia di masa depan.
Selain Anies, CIFP 2023 juga dihadiri oleh capres nomor urut 2 Ganjar Pranowo. Anies dan Ganjar hadir dan menerima tantangan untuk menyampaikan pandangan mereka terkait politik atau kebijakan luar negeri yang harus dilakukan Indonesia ke depan.
Tema CIFP 2023 adalah "From Non-Alignment to Creative Alignments" untuk mencerminkan pentingnya merespons realita baru, di mana politik luar negeri bebas aktif Indonesia di abad ke-21 perlu secara kreatif merintis, membangun, dan memelihara berbagai keselarasan dengan negara-negara dari timur, barat, utara, dan selatan untuk kepentingan nasional Indonesia, kawasan, dan global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182727/ka-yia-xpress.jpg)
Jadwal Kereta Bandara YIA Berikut Cara Membeli Tiketnya, Sabtu 27 Juli, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja,
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Program Makan Bergizi Prabowo-Gibran Diklaim Mampu Menumbuhkan Agro Industri di Perdesaan
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
Advertisement
Advertisement