Advertisement
Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK Terhadap SYL, Penyidikan Kasus Kementan Jalan Terus

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan bahwa penyidikan perkara dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) tidak akan terhambat, kendati pimpinan lembaga tersebut dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan pemerasan terhadap eks Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Polda Metro Jaya telah menaikkan perkara dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK pada penanganan kasus Kementan dari penyelidikan ke penyidikan. Padahal, KPK dalam waktu yang sama tengah melakukan penyidikan terhadap tiga klaster kasus korupsi di Kementan, salah satunya dugaan pemerasa dalam jabatan.
Advertisement
BACA JUGA : Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK terhadap Syahrul Yasin Limpo, Begini Respon Jokowi
Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan bahwa penyidikan perkara pokok tetap dilakukan. Dia mengatakan bahwa kegiatan tersebut tak terhambat kendati adanya penyidikan terpisah oleh Polda Metro Jaya kepada pimpinan KPK mengenai penanganan kasus Kementan.
"Temuan saat penggeledahan menjadi petunjuk kuat yang jangan dilupakan untuk terus dikawal," ujarnya saat dihubungi JIBI/Bisnis, Minggu (8/10/2023).
Ali menegaskan bahwa akan terus melakukan serangkaian proses penyidikan pada kasus yang di antaranya menjerat mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo itu.
Salah satu proses yang akan tetap dilakukan yakni pemanggilan saksi-saksi untuk dikonfirmasi mengenai hasil temuan penggeledahan. Beberapa hasil temuan itu yakni uang Rp30 miliar dan Rp400 juta yang ditemukan di rumah dinas mantan Mentan Syahrul Yasin dan salah satu rumah tersangka kasus tersebut.
"Temuan uang senilai 30 M dan 400 juta, 12 dugaan senpi dan dokumen-dokumen penting terus kami lakukan konfirmasi kepada para saksi," terangnya.
Untuk diketahui, KPK telah menaikkan perkara dugaan korupsi di Kementan ke tahap penyidikan. Terdapat tiga klaster kasus yang tengah ditangani oleh penyidik yakni dugaan pemerasan dalam jabatan, gratifikasi, dan pencucian uang.
Lembaga antirasuah pun telah menetapkan sejumlah pihak sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Bersamaan dengan itu, sebanyak sembilan orang telah dicegah untuk bepergian ke luar negeri selama enam bulan pertama, di antaranya pihak-pihak tersangka.
Penyidik lembaga antirasuah juga telah melakukan penggeledahan di beberapa lokasi seperti rumah dinas dan pribadi Syahrul Yasin Limpo, ruangan kerja menteri dan sekjen di kantor Kementan, serta rumah-rumah lain dari pihak yang terseret kasus tersebut.
Sementara itu, Polda Metro Jaya telah menaikkan status perkara dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK dalam penanganan kasus Kementan ke tahap penyidikan.
Polisi telah meminta keterangan atau klarifikasi dari enam orang saksi pada tahap penyelidikan dalam kurun waktu 21 Agustus sampai dengan 6 Oktober 2023.
Salah satu pihak saksi dimaksud yakni eks Mentan Syahrul Yasin Limpo, yang dikabarkan diperas oleh pimpinan KPK sebagai pihak terlapor. "Dari hasil pelaksanaan gelar perkara dimaksud, selanjutnya direkomendasikan untuk dinaikkan status penyelidikan ke tahap penyidikan terhadap dugaan tindak pidana korupsi berupa pemerasan," jelas Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri, Sabtu (7/10/2023).
BACA JUGA : Dugaan Pemerasan oleh Pimpinan KPK di Kasus Kementan, Kapolri: Mabes Turun Tangan!
Ade juga menyebut akan mendalami lebih lanjut terkait dengan foto pertemuan Ketua KPK Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo. Dia mengatakan bahwa foto tersebut akan didalami pada kegiatan penyidikan tersebut.
"Terkait dengan foto yang beredar, seputar pertemuan yang terjadi, juga telah direkomendasikan dalam pelaksanaan gelar perkara yang dilakukan pada Jumat 6 Oktober 2023 di ruang gelar perkara Bagwassidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya untuk mendalami lebih lanjut di tahap penyidikan nantinya terkait dengan temuan dokumen foto dimaksud," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Perusahaan Singapura
- Korban Koperasi BLN Gugat Rp3,1 Triliun ke Pengadilan Negeri Salatiga
- Prabowo Bakal Akui Israel Jika Palestina Merdeka, Begini Respons MUI hingga PDIP
- Ini Syarat dan Cara Cek Daftar BSU Rp600 Ribu, Bisa Langsung ke Kemnaker go id
- Aplikasi Cek Bansos Digunakan Kemensos untuk Pemutakhiran DTSEN
Advertisement

Tiga Orang Terduga Terlibat Penggantian Plat Nomor BMW Hari Ini Mangkir dari Panggilan, Polisi Jadwalkan Pemanggilan Kedua Besok Kami
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pratikno Sebut Pemerintah Tindaklanjuti Putusan MK Soal SD dan SMP Gratis
- Mengenal Komjen Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho yang Dipercaya Jadi Sekjen KKP
- Aplikasi Cek Bansos Digunakan Kemensos untuk Pemutakhiran DTSEN
- Update Korban Longsor Gunung Kuda Cirebon, 19 Korban Tewas Sudah Dievakuasi
- 2.658 Pendaki Ilegal Gunung Gede-Pangrango Diturunkan
- 26.000 Warga Kanada Dievakuasi Akibat Kebakaran Hutan
- Ini Syarat dan Cara Cek Daftar BSU Rp600 Ribu, Bisa Langsung ke Kemnaker go id
Advertisement
Advertisement