Advertisement
Sidang Kasus Korupsi BTS Kominfo, JPU Hadirkan Sejumlah Saksi untuk Johnny Plate
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate (tengah) berada dalam mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta, Rabu (17/5/2023). ANTARA FOTO - Reno Esnir / foc.
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Sidang lanjutan pemeriksaan saksi pembangunan menara pemancar sinyal atau BTS 4G BAKTI Kominfo akan menghadirkan saksi mahkota pada Selasa (26/9/2023).
Sebelumnya, saksi mahkota adalah tersangka dan atau terdakwa yang menjadi saksi untuk terdakwa lainnya karena diduga bersama-sama melakukan perbuatan pidana.
Advertisement
Dalam hal ini ada lima saksi mahkota, mereka di antaranya terdakwa Dirut PT Mora Telematika Indonesia Galumbang Menak, Account Director of Integrated Account Departement PT Huawei Tech Investment Mukti Ali, dan Komisaris PT Solitech Media Sinergy Irwan Hermawan.
BACA JUGA: Terungkap Jemy Sutjiawan Bagikan Rp100 Miliar, Termasuk ke Johnny Plate
Selain itu, ada juga Direktur PT Multimedia Berdikari Sejahtera, Windi Purnama yang merupakan rekan Irwan sekaligus diduga sosok kurir dalam aliran dana korupsi ini.
Kemudian, Direktur Utama PT Basis Utama Prima (BUP), Muhammad Yusrizki yang menjadi tersangka kasus ini.
Selain itu, Jaksa Penuntut Umum (JPU) juga menghadirkan saksi istri Anang Achmad Latif, Sakinah Juliani Utami dan kakak Anang Achmad Latif, Tia Mutia Hasna. Selanjutnya, Direktur PT Inti Gria Perdana, Permadi Indra Yoga dan Emiliana yang masih belum diketahui atribusinya dalam kasus ini.
Kabar kesembilan saksi diamini oleh penasihat hukum Yohan Suryanto, Benny Daga. "Iya betul [9 saksi]," katanya saat dikonfirmasi.
Dalam sistem informasi penelusuran perkara (SIPP), sidang itu akan berlangsung di ruangan sidang Muhammad Hatta Ali yang dimulai pada pukul 10.00 WIB.
Sebagai informasi, saksi tersebut dihadirkan untuk memberikan keterangan terhadap terdakwa kasus BTS Kominfo, mulai dari mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, eks Dirut Bakti Kominfo Anang Achmad Latif dan Tenaga Ahli pada Human Development Universitas Indonesia (Hudev UI) Yohan Suryanto.
Untuk diketahui, JPU mendakwa para terdakwa tersebut atas kerugian keuangan negara yang disebut mencapai Rp8,03 triliun. Selain jerat kerugian negara, JPU turut mendakwa Anang Latif dengan dakwaan pencucian uang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
5 Air Terjun Terindah dari Jawa hingga Sumatra, Pesonanya Bikin Takjub
Advertisement
Berita Populer
- Kapolri Jenguk Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta
- Indonesia Targetkan Rp16 Triliun dari Perdagangan Karbon
- Tren Bergeser, Perajin Gerabah Kasongan Beralih Memproduksi Interior
- BNN Gerebek Kampung Bahari, Sita 89 Kilogram Sabu dan 7 Senpi
- Survei: Mayoritas Responden Puas dengan Kinerja Pemerintahan Prabowo
- Gempa Bumi Magnitudo 4,4 Guncang Tarakan
- Barito Putera vs PSS Sleman: Laskar Antasari Unggul di Babak Pertama
Advertisement
Advertisement




