Advertisement
Pemerintah Khawatir China Batal Investasi di Rempang: Indonesia Rugi Besar

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Pemerintah Ri melalui Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia khawatir jika China batal investasi di Rempang.
Sebab jika investasi di Rempang batal, maka Indonesia akan mengalami berbagai kerugian. Salah satunya berkaitan dengan kertersediaan lowongan perkerjaan.
Advertisement
"Ini investasinya total Rp300 triliun lebih, tahap pertama itu Rp175 triliun. Kalau ini lepas, itu berarti potensi pendapatan asli daerah (PAD) dan penciptaan lapangan pekerjaan untuk saudara-saudara kita di sini itu akan hilang," ujar Bahlil dikutip dari keterangan tertulis, Senin (18/9/2023).
Bukan tanpa alasan, produsen kaca China, Xinyi Glass Holdings Ltd. telah berkomitmen membangun pabrik pengolahan pasir kuarsa senilai US$11,5 miliar atau setara Rp 175 triliun.
Ini akan menjadikannya sebagai pabrik kaca kedua terbesar dunia setelah di China. Dengan adanya pabrik ini, mala lowongan kerja untuk masyarakat sekitar akan banyak.
BACA JUGA: Jelang Tenggat Pengosongan Lahan Pulau Rempang, Pemerintah Diminta Tepati Janji
Hal yang sama diungkapkan oleh Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait.
Selain khawatir jika lowongan pekerjaan hilang, Ariastuty juga mengatakan bahwa batalnya investasi China di Rempang bisa membuat citra Rempang dan Indonesia buruk di mata investor.
"Sejumlah penolakan yang terjadi, dapat membuat citra Batam [Indonesia] buruk dalam dunia investasi dan menurunkan tingkat kepercayaan investor terhadap Batam dan nama Indonesia secara lebih luas.” kata Tuty di Batam, Kamis (21/9/2023).
Apalagi saat ini, Indonesia tengah bersaing dengan negara tetangga untuk bisa mendapatkan investasi jumbo dari China.
“Investasi ini sangat besar. Kita sedang berkompetisi [dengan negara tetangga] untuk mendapatkan Investasi Rp174 triliun untuk Xinyi dan Rp381 triliun untuk PT MEG, sedangkan rata-rata total investasi di Batam saja per tahun adalah sebesar Rp13,63 triliun,” kata Tuty.
Sumber: Bisnis.com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Perpres 79/2025 Tak Hanya Mengatur Soal Kenaikan Gaji ASN
- Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire, Jaringan Internet Alami Gangguan
- Akreditasi SPPG Perlu Dilakukan untuk Cegah Keracunan
- Modus Korupsi di BPR Bank Jepara Artha, Bermula dari Kredit Macet
- Ledakan di Gaza Selatan, 4 Tentara Israel Dilaporkan Tewas
Advertisement

Pemkab Siapkan Bonus Rp2,2 Miliar untuk Atlet Berprestasi di Gunungkidul
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Riza Chalid, Kejagung Kejar Aset hingga Perusahaan Afiliasi
- Digugat Tutut Soeharto ke PTUN Jakarta, Ini Kata Menkeu Purbaya
- Heboh Food Tray MBG Mengandung Minyak Babi, Begini Penjelasan RMI-NU
- Revisi Devisit APBN 2026 Disepakati Rp689,1 Triliun
- Dewan Pers: Wartawan Aman dari Jeratan UU ITE jika Patuh Kode Etik
- DPR Soroti Asesmen Awal Program Sekolah Rakyat Kemensos
- KPK Tahan 5 Tersangka Kasus Kredit Usaha BPR Bank Jepara Artha
Advertisement
Advertisement