Advertisement
China Perluas Larangan Penggunaan iPhone, Apple Merugi Rp3.060 Triliun dalam Dua Hari

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pembatasan pemerintah China terhadap penggunaan iPhone, ponsel milik Apple oleh pegawai pemerintah pusat meluas ke pemerintah daerah dan perusahaan milik negara China.
Dikutip dari Reuters, Jumat (8/9/2023), Pemerintah China dalam beberapa pekan terakhir telah memperluas pembatasan penggunaan iPhone oleh pegawai negeri, dan meminta staf di beberapa lembaga pemerintah pusat untuk berhenti menggunakan iPhone di tempat kerja.
Advertisement
Imbas dari kebijakan tersebut, saham Apple anjlok lebih dari 6% atau hampir senilai US$200 miliar (Rp3.060 triliun) selama dua hari terakhir. Hal itu karena China adalah pasar terbesar ketiga bagi raksasa teknologi Apple, menyumbang 18% dari total pendapatan pada 2022.
Terkait dengan hal tersebut, sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah China.
Ketua Panel DPR Perwakilan Amerika Serikat Mike Gallagher mengatakan larangan yang lebih luas ini tidak mengejutkan dan menyoroti upaya guna membatasi akses pasar perusahaan barat ke China.
“Ini adalah perilaku Partai Komunis China yang biasa mempromosikan juara nasional RRT [Republik Rakyat Tiongkok] di bidang telekomunikasi, dan secara perlahan menekan akses pasar perusahaan-perusahaan barat,” kata Mike Gallagher, seorang anggota Partai Republik kepada Reuters, dikutip dari nypost.com.
BACA JUGA: Siap-siap! iPhone 15 Bakal Dirilis 13 September 2023, Cek Harga dan Spesifikasinya
Ketegangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat meningkat dalam beberapa bulan terakhir, saat Washington mencoba membatasi akses China terhadap teknologi-teknologi utama termasuk chip-chip mutakhir, dan Beijing berupaya mengurangi ketergantungannya pada teknologi Amerika.
Kepala Keuangan dan Pasar di Hargreaves Lansdown Susannah Streeter mengungkapkan para pesaing telah menutup kesenjangan dalam penjualan ponsel pintar kelas atas dan jika situasinya membaik, hal itu dapat memberikan peluang lebih besar bagi para pesaingnya untuk mengambil alih tahta dari Apple.
Sebagai informasi, pada pekan lalu, Huawei dari Tiongkok luncurkan ponsel pintar Mate 60 Pro barunya, yang ditenagai oleh chip canggih yang dibuat oleh pembuat chip kontrak China SMIC dan menandai terobosan bagi keduanya yang terkena sanksi Amerika Serikat.
Selain itu, sanksi tersebut memutus akses Huawei terhadap alat pembuat chip yang penting untuk produksi model ponsel tercanggih, sehingga merugikan bisnis perusahaan dan memungkinkan Apple mengambil pangsa pasar dari pemimpin nasional China tersebut.
Sumber: Bisnis.com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pengaturan Skor Liga 2 Indonesia, Klub Suap Wasit hingga Rp1 Miliar
- Sederet Artis yang Raup Cuan dari TikTok Shop
- Ini Modus Tersangka Pengaturan Skor Liga 2 Indonesia
- TikTok Dilarang Jualan, 6 Juta Penjual dan 7 Juta Kreator Bisa Gulung Tikar
- Ingat! BPJS Kesehatan Tidak Menanggung Biaya Berobat 21 Kondisi Penyakit
Advertisement

Hotel Grand Dafam Signature International Airport Yogyakarta Raih Penghargaan sebagai Hotel Ramah Lingkungan
Advertisement

Di Coober Pedy, Penduduk Tinggal dan Beribadah di Bawah Tanah
Advertisement
Berita Populer
- Apindo Anggap Aturan E-Commerce untuk Cegah Praktik Monopoli
- Iwan Sunito, Orang Indonesia yang Dijuluki Raja Properti Australia, Bangun Proyek Rp4,5 Triliun
- Meski Hari Libur Nasional Kualitas Udara Sejumlah Daerah Tidak Sehat
- Kemenhub Sebut Bakal Ada Diskon Tarif Kereta Cepat WHOOSH
- Alasan Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor
- Lereng Gunung Merbabu Kebakaran, Pemadaman Dilakukan dengan Alat Seadanya
- Dugaan Kasus Korupsi Kementan, KPK Geledah Rumah Mentan Syahrul Yasin Limpo
Advertisement
Advertisement