Advertisement
Peringati Ulang Tahun Wiji Thukul, Ratusan Aktivis dan Penyair Menyanyi dan Baca Puisi
Peringatan 60 tahun Wiji Thukul di Galeri Nasional Gambir, Jakarta, Sabtu (26/8/2023). - Antara
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Ratusan aktivis dan penyair yang tergabung dalam koalisi melawan lupa mengadakan acara peringatan 60 Tahun Wiji Thukul. Wiji Thukul merupakan penyair sekaligus aktivis hak asasi manusia yang hilang sejak masa Orde Baru lalu.
Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (27/8/2023), mantan aktivis Partai Rakyat Demokratik, Wilson mengatakan kegiatan itu dilakukan untuk memberikan pesan kepada penguasa bahwa kasus penculikan Wiji Thukul dan kawan-kawan belum selesai.
Advertisement
“Sebetulnya iktikad dari penguasa saja, karena sudah ada rekomendasi dari DPR pada 2009, ada dua yang penting, salah satunya membentuk tim pencarian untuk aktivis yang hilang," kata anggota Dewan Penasihat Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (Ikohi) tersebut.
Kegiatan bertajuk Selamat Ulangtahun Wiji Thukul, Kau Dimana? dilaksanakan di Galeri Nasional Gambir, Jakarta, Sabtu (26/8) malam WIB. Para peserta kompak mengenakan kaos hitam bergambar Wiji Thukul dan bertuliskan Koalisi Melawan Lupa: Orang Baik Tidak Pilih Penculik.
Berbagai rangkaian kegiatan dilakukan dalam acara ini. Mulai dari pembacaan puisi hingga musik dibawakan oleh teman-teman penyair dan musikus yang pernah berjuang bersama Wiji Thukul. Salah satunya Usman Hamid, mantan aktivis yang saat ini menjabat Direktur Eksekutif Amnesty Internasional.
BACA JUGA: Jokowi Sebut Wiji Thukul Teman Baiknya
Usman mengatakan bahwa perjuangan untuk mencari kebenaran dari kawan-kawan yang hilang harus terus digelorakan. Dalang dibalik operasi penghilangan para aktivis juga harus diusut tuntas.
“Saya kira banyak yang punya pertanyaan yang sama. Bagi saya mereka [aktivis korban penculikan] seperti bunga-bunga yang terpaksa layu. Tetapi perjuangan untuk mencari mereka jangan berhenti,” kata dia.
Nama Wiji Thukul dikenal publik berkat puisi-puisinya yang lantang mengkritik otoriterianisme Orde Baru dan tekadnya memperjuangkan hak kelompok marjinal. Perjuangan Wiji Thukul membuatnya dihilangkan paksa yang keberadaanya tidak diketahui hingga kini.
Sebelum menghilang, Wiji Thukul juga menjadi buronan yang membuat dirinya harus bersembunyi dan berpindah-pindah tempat agar tidak ditangkap aparat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Ribuan Hektare Sawah di Kulonprogo Terendam Banjir, Ini Langkah Dinas
Advertisement
Menyusuri Sungai Sekonyer, Gerbang Wisata Orang Utan Tanjung Puting
Advertisement
Berita Populer
- Timnas Futsal U-19 Indonesia ke Final Seusai Hajar Vietnam 7-3
- Menyusuri Sungai Sekonyer, Gerbang Wisata Orang Utan Tanjung Puting
- Kaliurang dan Jip Wisata Masih Jadi Favorit Libur Natal di Sleman
- Libur Akhir Tahun, AA Service HP di Jogja Kebanjiran Pelanggan
- Persik Kediri Tekuk Persis Solo 2-1 di Super League 2025
- Buruh KSPI Jadwalkan Demo 2 Hari Tolak UMP 2026 DKI dan Jabar
- Debut Gemilang Luca Zidane, Pelatih Aljazair Beri Pujian
Advertisement
Advertisement



