Advertisement
Jokowi Sebut Wiji Thukul Teman Baiknya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Rabu (26/8/2020) ini adalah ulang tahun aktivis cum penyair yang hingga kini masih hilang, Wiji Thukul. 57 tahun yang lalu, Wiji Thukul lahir di Kampung Sorogenen, Solo.
Produser senior Watchdoc Ari Trismana, mendokumentasikannya melalui cuitan selamat ulang tahun kepada sang penyair.
Advertisement
“Selamat Ulangtahun Wiji Thukul. Jika tak diculik dan dihilangkan, 26 Agustus ini umurmu genap 57 Tahun. Cc: @jokowi yang mengaku kawan Wiji Thukul,” cuit Ari melalui akun twitter pribadinya pada Rabu (26/8/2020).
Dalam cuitan itu, Ari menyertakan penggalan video milik Jakartanicus, yang menayangkan Presiden Joko Widodo berjanji untuk menuntaskan kasus penculikan dan pelanggaran HAM terkait lenyapnya Wiji Thukul pada sekitar Maret 1998 silam.
“Ya dicari biar jelas, dia [Wiji Thukul] teman baik saya,” kata Jokowi dalam penggalan video tersebut.
Pada tanggal 24 Maret 2000, Kontras telah menerima laporan dari keluarga korban Wiji Thukul atas hilangnya aktivis sekaligus penyair Wiji Thukul.
Menurut catatan milik Kontras, informasi terakhir sekitar bulan April-Maret 1998, Wiji Thukul sempat bertemu temannya, tetapi sejak saat itu hingga sekarang, Wiji Thukul hilang.
Sivitas akademi Universitas Trisakti berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu menuntaskan kasus pelanggaran hak asasi manusia, khususnya penembakan empat mahasiswa Trisakti saat 12 Mei 1998.
"Jokowi merupakan presiden produk reformasi," ujar Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti, Muhammad Puri Handamas.
Menurut Handamas, saat ini peringatan 17 tahun peristiwa 12 Mei 1998, merupakan saat yang tepat bagi Jokowi untuk membuktikan janji kampanyenya, mengusut tuntas kasus pelanggaran HAM.
Selamat Ulangtahun Wiji Thukul. Jika tak diculik dan dihilangkan, 26 Agustus ini umurmu genap 57 tahun. Cc: @jokowi yang mengaku kawan Wiji Thukul. pic.twitter.com/4PJVrKE9YG
— Ari Trismana (@ari_trismana) August 26, 2020
Pada 12 Mei 1998, empat mahasiswa Trisakti tewas ditembak saat kampus Trisakti menggelar aksi unjuk rasa menentang Orde Baru. Ke-4 mahasiswa itu yakni Hendriawan Sie, jurusan manajemen; Hery Hartanto, teknik mesin; Elang Mulya Lesmana, arsitektur, dan Hafidhin Royan, teknik sipil.
Tak hanya itu, kata Handamas, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia siap membantu untuk mengungkap peristiwa penembakan tersebut.
"Komnas HAM mendorong sekali dengan kegiatan tahunan kami ini," katanya.
Menurut informasi yang diperolehnya dari Komnas HAM, Handamas menjelaskan Presiden Jokowi siap membentuk tim untuk mengusut kasus pelanggaran HAM.
"Trisakti siap jika dilibatkan pemerintah untuk mengungkap misteri penembakan tersebut".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
Advertisement

Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan Dibuka Gratis Mulai Besok, Tetap Harus Tempel Kartu
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Kementerian Hukum Tegaskan Pembayaran Royalti Jadi Tanggung Jawab Penyelenggara Acara, Bukan Penyanyi
- Kementrans Berjanji Tuntaskan Penerbitan SHM 129.553 Bidang Lahan Transmigran
- Presiden Prabowo Subianto Sebut Wisma Danantara Indonesia sebagai Rumah Besar Investasi
- Bobby Nasution Siap Diperiksa Terkait Korupsi di Dinas PUPR Sumut, Begini Respons KPK
- Danantara Bidik Industri Media dan Hiburan untuk Tambah Penerimaan Negara
- Daftar Perombakan Direksi Garuda Indonesia: Mawardi Yahya Jadi Komisaris
- Mantan Walkot Semarang Mbak Ita Bikin Lomba Masak Nasi Goreng, Hadiahnya dari Iuran PNS Bapenda
Advertisement
Advertisement