Advertisement
Pemerintah Imbau Masyarakat Kembali Gunakan Masker Imbas Kualitas Udara Buruk
Penggunaan masker di area publik / Ilustrasi Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Masyarakat diimbau untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah imbas buruknya kualitas udara akibat polusi yang tinggi di Jakarta.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yudo Dwinanda Priaadi mengatakan bahwa pemakaian masker tersebut dilakukan pada jam sibuk, yaitu saat sore atau malam hari.
Advertisement
BACA JUGA: Ramai Soal Kualitas Udara Jogja, Kadar Polusi Sorowajan Paling Tinggi
“Saya mengimbau kepada kalian semua (masyarakat) yang di lapangan. Pada jam sibuk di sore hari dan di malam hari pakailah atau gunakanlah masker kembali,” kata Yudo di Kementerian ESDM, Minggu (20/8/2023).
Yudo menyebut pemakain masker ini dilakukan guna menjaga kesehatan masyarakat yang saat ini sedang berdampingan dengan kualitas udara yang kurang sehat.
Selain itu, Yudo juga mengimbau kepada masyarakat yang memiliki keluarga, terutama yang rentan terpapat polusi seperti lansia dan balita agar menjaga kesehatan lingkungan sekitar rumah.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah bakal mewajibkan kembali penggunaan masker untuk mengurangi dampak ikutan dari polusi udara yang dinilai makin mengkhawatirkan saat ini.
“Sekarang akan kita wajibkan masker lagi, kita sarankan terutama teman-teman polisi itu semua sudah mulai pakai masker, tapi masker ini hanya 15 persen jadi kita sekarang lagi mengadakan masker yang bisa 50 persen,” kata Luhut saat ditemui di Jakarta, Jumat (18/8/2023).
Usulan itu disampaikan Luhut selepas memimpin rapat koordinasi Upaya Peningkatan Kualitas Udara Kawasan Jabodetabek lintas kementerian/lembaga (K/L) serta Pemda DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Jumat (18/8/2023).
BACA JUGA: DIY Beli Alat Rp100 Miliar untuk Atasi Masalah Sampah
Dalam rapat itu juga pemerintah turut mewajibkan industri berat dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) menggunakan scrubber untuk mengurangi polusi udara di kawasan Jabodetabek. Selain itu, pemerintah akan meningkatkan standar emisi PLTU.
“Karena tadi Particulate Matter (PM2.5) bisa kena jantung, kanker pernapasan, kena kan ga ada pangkat, jabatan siapa pun bisa kena, ga ada agama atau suku semua bisa kena,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
Jadwal Lengkap Misa Natal Gereja Katolik DIY 25 Desember 2025
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- All New Hyundai Nexo Raih 5 Bintang Uji Keselamatan Euro NCAP
- HUT ke-68 Pertamina, Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap
- BPBD Bantul Susun Rencana Kontingensi Tsunami 2026 sampai 2028
- IDC: Pasar Wearable Tumbuh 10 Persen, Huawei Kuasai Global
- Pemkab Gunungkidul Tuntaskan Normalisasi 2 Luweng Rawan Banjir
- ByteDance dan Oracle Bentuk Perusahaan Baru untuk TikTok AS
- Kim Seon-ho dan Go Youn-jung ke Jakarta Januari 2026
Advertisement
Advertisement



