Advertisement
Waspadai Risiko Profil Investasi! Investor Diminta Hati-hati

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Melihat kondisi global dan pasar yang begitu dinamis, Analis dan Perencana Keuangan Benny Sufami meminta agar para investor bersabar dalam melakukan investasi pada 2023.
Menurutnya, potensi pasar yang saat ini sangat menarik dan menguntungkan harus dapat dicermati dengan baik dan tepat. “Investor harus sabar dan menunggu karena ada potensi yang cukup menarik pada 2023 ini. Tren ini seperti Maret 2020 lalu di mana akan ada pertumbuhan yang positif sehingga dalam 12 bulan kita bisa melesat bila berkaca pada awal pandemi,” ujarnya, Senin (13/7/2023).
Advertisement
Meski optimis melihat data makro pada 2023 ini, Benny menekankan bahwa para investor harus tetap berpatokan pada profil risiko masing-masing. Dengan fakta dan data yang ada, calon investor mesti optimis ekonomi kita akan berkembang.
"Hanya saja kita mesti hati-hati dalam mengambil kesempatan ini. Dalam konteks investasi, investor perlu memahami risikonya, sesuai dengan profil risiko masing-masing, baru kemudian melihat return-nya,” imbuhnya.
Benny juga mengajak para investor untuk terus mengembangkan keahlian dan memperdalam keilmuan dalam melakukan investasi. Salah satunya dengan menguatkan literasi investasi dengan membaca dan memantau perkembangan ekonomi yang terjadi.
Dia menyarankan agar investor membekali diri dengan pengetahuan profilnya agar dapat mencegah kesalahan atau bahkan investasi yang tidak sesuai.
Caranya, kata dia, lewat metode 2L (Legal dan Logis) dalam berinvestasi, disertai memperdalam literasi investasi. Menurutnya, langkah tersebut akan membuat investor akan terhindar dari kerugian.
Sementara itu, Co-Founder Tumbuh Makna, Fenny Tjahyadi memperkirakan Bank Indonesia dapat menurunkan suku bunga dalam beberapa waktu ke depan sehingga akan memacu kondisi yang lebih kondusif dan bagus bagi para investor untuk mengambil peluang yang ada.
Berdasarkan konsensus di pasar, dia melihat bahwa BI masih punya ruang untuk menurunkan tingkat suku bunga.
Dia memperkirakan penurunannya itu bisa sampai 50 hingga 75 basis point itu sampai di awal 2024. Dengan adanya kemungkinan penurunan suku bunga ini, akan menjadi sentimen positif terutama di instrumen pendapatan tetap seperti obligasi.
Hal Itu tercermin dari net buy asing per bulan Juni sampai akhir Juni itu mencapai Rp80 triliun. Sementra itu, dari sektor IHSG 2023, Fenny menilai, valuasi yang terjadi saat ini sangat menarik untuk para investor.
“Kalau untuk pandangan IHSG sebenarnya kita melihat dengan valuasi yang sekarang sudah cukup menarik. Jadi valuasi ini mirip dengan awal pandemi. Jadi sebenarnya cukup berpeluang untuk bisa mengambil posisi lagi di pasar, hanya saja para investor perlu mewaspadai potensi risiko yang ada,” ujarnya.
Sementara untuk sektor saham, Fenny melihat setidaknya ada dua sektor yang memiliki potensi bagus, terutama menjelang pemilu 2024, yakni sektor properti dan telekomunikasi. Pasalnya sektor-sektor tersebut bakal terdampak oleh penurunan suku bunga.
“Seperti properti atau menjelang pemilu ini, sektor telekomunikasi dengan penunjangnya itu juga akan menarik,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
- Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,1, Begini Penjelasan BMKG
- Begini Alur Kuota Haji 2026 dari Arab Saudi untuk Indonesia, Kata Istana
Advertisement
Advertisement