Advertisement

Sebagai Ketua Umum dan Calon Presiden Prabowo Dinilai Unggul Karena Tak Bisa 'Disetir'

Aprianus Doni Tolok
Selasa, 11 Juli 2023 - 06:37 WIB
Jumali
Sebagai Ketua Umum dan Calon Presiden Prabowo Dinilai Unggul Karena Tak Bisa 'Disetir' Prabowo Subianto / Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTAPrabowo Subianto memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan calon presiden (capres) lainnya yakni masih menjabat sebagai ketua umum partai.

BACA JUGA: Prabowo Temui Jokowi di Istana Negara

Advertisement

Sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo dinilai memiliki kelebihan, salah satunya tidak mudah diintervensi atau didikte oleh pihak manapun, termasuk partainya sendiri.

"Pak Prabowo itu gak mungkin bisa didikte oleh Gerindra," kata Direkur Eksekutif Survei and Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara dalam keterangannya, Senin (10/7/2023).

Tidak seperti kandidat capres lainnya yang berstatus sebagai 'petugas partai', sambungnya, Prabowo justru sosok yang memiliki hak prerogratif di Gerindra. Hal itu bisa meminimalisir kemungkinan disetir oleh kepentingan partai politik.

Senada, peneliti politik dari Citra Institute, Efriza berpendapat, sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo akan punya kendali total atas kadernya di DPR atau parlemen jika memenangi Pilpres 2024.

Artinya, berbagai kebijakan pemerintah nanti akan mudah diloloskan oleh parlemen. Apalagi, apabila Gerindra berhasil membentuk koalisi mayoritas di parlemen.

“Keuntungannya adalah memudahkan dalam mengambil keputusan, kebijakan, dan tentu saja dalam proses pembuatan perundang-undangan. Artinya, tidak akan ada kader partai yang tidak patuh. Kendali legislatif utamanya kader-kader Gerindra di tangan Prabowo,” jelas Efriza kepada Bisnis, Senin (10/7/2023).

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan bahwa Prabowo Subianto, merupakan satu-satunya bakal calon presiden yang punya 'remote control' atau kendali penuh atas parpol.

Fadli mengklaim Prabowo akan bisa lebih mudah mengambil keputusan sendiri untuk masyarakat karena dirinya merupakan pemimpin tertinggi di Partai Gerindra.

"Beliau ini seorang demokrat, seorang nasionalis, dan beliau ini yang memegang remote control-nya sendiri. Kalau yang lain saya nggak tahu siapa yang memegang remote control-nya. Jadi beliau memutuskan sendiri," jelas Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, dikutip Selasa (27/6/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pansus III DPRD Sleman Bahas Raperda Perlindungan Pekerja Migran Indonesia

Sleman
| Kamis, 16 Mei 2024, 07:17 WIB

Advertisement

alt

Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta

Wisata
| Senin, 13 Mei 2024, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement