Model Penjajahan Saat Ini Lebih Canggih, Seperti Apa? Ini Penjelasan Prabowo

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Model penjajahan yang terjadi di era sekarang lebih canggih, dan berbeda dengan dulu. Model penjajahan gaya baru ini bukan dengan mengirim pasukan seperti yang selama ini terjadi.
"Penjajahan sekarang bukan seperti dulu, ada penjajahan gaya baru, penjajahan zaman sekarang tidak mengirim pasukan, dia lebih canggih lagi," kata Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto dalam kegiatan Prabowo Menyapa pada Minggu (9/7/2023).
Advertisement
BACA JUGA: Pengamat Politik: Prabowo Berpeluang Besar Menangi Pemilu 2024
Prabowo mengatakan bahwa gaya baru penjajahan itu menggunakan strategi lama yakni politik pecah belah, dengan mengadu domba.
"Bahkan dia selalu akan memakai strategi yang lama yaitu pecah belah, adu domba, Divide Et Impera, adu domba, pecah belah, itu pelajaran mereka, itu pelajaran mereka, negara kaya negara kuat, tenang gampang, kita adu domba kita membuat negara itu ribut di antara mereka," ujarnya.
Lebih lanjut, dia menekankan hal yang pernah dikatakannya dulu, bahwa negara yang kaya akan selalu diirik, diincar dan diganggu. Prabowo juga menekankan bahwa maka sebuah negara harus kuat, jika tidak kuat maka akan mudah dirampok.
"Itu semua sebagaimana saya katakan dulu. Negara yang kaya selalu akan dilirik, selalu akan diincar, selalu akan diganggu oleh kekuatan-kekuatan lain, karena itu bangsa Indonesia harus kuat. Kalau kita kaya kita harus kuat, kalau kita kaya tidak kuat, kita akan di rampok, ini pelajaran manusia," ujarnya.
Sementara itu, dia mengungkap keheranannnya terhadap masyarakat yang mempertanyakan peran tentara yang kuat dalam suatu negara.
"Di tengah kita mau membangun kekuatan ada yang mengatakan untuk apa sih punya tentara yang kuat. Ini nalar atau tidak ya, kadang-kadang seolah pintar tapi tidak pintar, punya gelar tinggi tapi output-nya kok mengherankan," katanya.
Prabowo menyatakan bahwa Indonesia sebagai negara keempat terbesar di dunia, tetapi tentaranya menjadi salah satu yang terkecil di dunia.
BACA JUGA: Partai Gelora Mengklaim Dekat dengan Prabowo Subianto
"Singapura tetangga kita negara hanya 5 juta warga, pesawat tempurnya lebih banyak dari pesawat tempur Indonesia. Lebih banyak dan lebih canggih lagi," ujarnya.
Dia menegaskan akan membangun kekuatan pertahanan, bukan untuk mengancam siapa-siapa, tetapi karena tidak mau diganggu lagi, tidak mau diadu domba dan ingin mempertahankan kekayaan negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Sah! DPR RI Sahkan Revisi UU IKN, Berikut 7 Poin Pentingnya
- Dukung Pertumbuhan Rendah Karbon dan Ekonomi Hijau RI, Inggris Siapkan Rp514 Miliar
- Tambah Nyaman, Kereta Cepat Terintegrasi Angkutan Perkotaan
- Jokowi: Kereta Cepat untuk Melayani Rakyat, Bukan Soal Untung dan Rugi
- Anies Kritik Program PSN, Jokowi Tantang Balik: Tunjuk Proyek Mana, yang Nitip Siapa?
Advertisement

Anggaran Pilkada Gunungkidul Masih Belum Jelas, Pemkab: Angka Sementara Rp41 Miliar
Advertisement

Danau Toba Dikartu Kuning UNESCO, Sandiaga: Ini Jadi Alarm
Advertisement
Berita Populer
- Kolaborasi Apik BPJS Kesehatan, Wujudkan Transformasi Mutu Layanan JKN
- Info Gempa Terkini: Sesar Tarera-Aiduna Memicu Gempa Magnitudo 5,3 di Pantai Selatan Kaimana
- Tambah Nyaman, Kereta Cepat Terintegrasi Angkutan Perkotaan
- Jokowi: Kereta Cepat untuk Melayani Rakyat, Bukan Soal Untung dan Rugi
- KPK Ungkap 3 Klaster Korupsi di Kementan, dari Pemerasan, Gratifikasi hingga Pencucian Uang
- BPJS Kesehatan Bakal Putus Kontrak dengan Fasyankes yang Tak Jalani Kesepakatan
- BUMN Waskita Karya Gagal Bayar Utang Obligasi Senilai Rp941 Miliar
Advertisement
Advertisement