Advertisement

Promo November

Pemberontakan Wagner Mereda, Rusia Cabut Pembatasan Jalan

Abdul Hamied Razak
Minggu, 25 Juni 2023 - 21:47 WIB
Abdul Hamied Razak
Pemberontakan Wagner Mereda, Rusia Cabut Pembatasan Jalan Kepala milisi Rusia Wagner Yevgeny Prigozhin mengklaim para pejuangnya telah mengambil alih fasilitas militer di kota Rusia yang kritis dan strategis. Pejuang kelompok tentara bayaran swasta Wagner berjaga di jalan dekat markas besar Distrik Militer Selatan di kota Rostov/on/Don, Rusia, 24 Juni 2023. REUTERS / Stringer

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Pembatasan lalu lintas jalan yang diberlakukan menyusul pemberontakan bersenjata kelompok paramiliter Wagner terhadap Moskow telah dicabut, kata Badan Transportasi Jalan Federal Rusia (Rosavtodor) kepada media, Minggu (25/6/2023).

“Pembatasan telah dicabut,” demikian diumumkan Rosavtodor, seperti dikutip kantor berita Rusia, TASS.

Advertisement

Pemerintah Rusia sebelumnya memberlakukan pembatasan lalu lintas jalan setelah pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin, mengumumkan bahwa dia akan mengerahkan pasukannya ke Moskow.

Kremlin --sebutan bagi pemerintah Rusia-- merespons pengumuman tersebut dengan meningkatkan langkah-langkah keamanan di berbagai wilayah di negara tersebut.

Namun ketika mereka sedang berada 200 kilometer dari Moskow, Prigozhin kemudian mengatakan bahwa para petempurnya memutuskan mundur guna menghindari pertumpahan darah di Rusia.

BACA JUGA: Sosok Pentolan Yevgeny Prigozhin, Dari Koki Putin hingga Milisi Wagner

Presiden Belarus Alexander Lukashenko mengatakan telah mengadakan pembicaraan dengan pemimpin Wagner. Menurut dia, Prigozhin menerima kesepakatan deeskalasi.

Wagner pada Jumat (23/6/2023) menuding pasukan Rusia telah menyerang para petempurnya, dan mendorong kelompok paramiliter itu untuk pergi dari Ukraina ke Kota Rostov-on-Don di Rusia.

BACA JUGA: Membelot dari Putin, Tentara Wagner Dihujani Tembakan Udara

Merespons situasi itu, Badan Keamanan Federal di Rusia membuka kasus pidana terhadap Wagner atas tuduhan "pemberontakan bersenjata".

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut pemberontakan Wagner sebagai tindakan "pengkhianatan".

Namun, Kremlin mengumumkan bahwa Rusia tidak akan menghukum maupun memidanakan anggota pasukan Wagner yang ikut dalam pemberontakan bersenjata itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Jadwal SIM Keliling Sleman Sabtu 23 November 2024

Jogja
| Sabtu, 23 November 2024, 00:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement