Advertisement
Atasi Stunting, BSN: Perlu Penerapan Standar Pangan
Sukarelawan Mak Ganjar DIY menggelar penyuluhan soal stunting kepada ibu-ibu di Posyandu Ria Karangduwet, Karangrejek, Gunungkidul, Rabu (18/1 - 2023).
Advertisement
Harianjogja.com, MAKASSAR–Salah satu upaya mengatasi stunting adalah dengan penerapan standar pangan. Pasalnya, pangan rentan terkena cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat membahayakan kesehatan manusia yang mengonsumsinya.
"Pasalnya keamanan pangan merupakan persoalan serius yang perlu menjadi perhatian kita semua. Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama," kata Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Kukuh S Achmad dalam keterangan persnya dikutip, Sabtu (17/6/2023).
Advertisement
BACA JUGA: Penanganan Stunting Butuh Kerjasama Seluruh Elemen
Dia mengatakan, hanya dengan pangan yang aman dapat memperoleh manfaat penuh dari nilai gizinya. Namun, pangan rentan terkena cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat membahayakan kesehatan manusia yang mengonsumsinya.
Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut dia,, untuk menjaga keamanan pangan dalam rantai pangan “from farm to fork”, maka penting penyusunan standar-standar pangan yang dapat dijadikan acuan bagi pihak-pihak yang terlibat dalam rantai pangan tersebut.
Standar pangan itu sendiri, menetapkan antara lain batas maksimum kontaminan, residu pestisida, residu obat hewan, dan bahan tambahan pangan.
Selain itu, standar pangan juga memastikan pangan dapat diukur, dikemas, dan didistribusikan secara aman. Penggunaan standar pelabelan juga memberikan informasi yang jelas bagi konsumen untuk memilih pangan yang baik dan mencukupi kebutuhan gizinya.
Dengan adanya pemenuhan komoditas pangan terhadap standar-standar pangan, Kukuh menilai akan memberi dampak ekonomi.
BACA JUGA: Penurunan Angka Stunting di Bantul Tertinggi se-DIY
“Produsen pangan atau pebisnis pangan dapat terlindungi karena produk pangan yang diperdagangkan memenuhi standar maupun regulasi pangan sehingga dapat terhindar dari penolakan dalam perdagangan internasional serta menghindari terjadinya keracunan pangan,” kata Kukuh.
Adanya standar pangan, juga melindungi kehidupan dengan ditetapkannya kriteria-kriteria pangan harus memenuhi aspek perlindungan konsumen dan meningkatkan kepercayaan terhadap produk.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sulawesi Selatan (BKKBN Sulsel) Hj Andi Ritamariani mengatakan, untuk mendapatkan bahan pangan yang aman, pihaknya terus mensosialisasikan pada masyarakat untuk memanfaatkan halaman rumah.
"Halaman rumah dapat ditanami dengan tanaman pangan tanpa menggunakan pestisida atau zat kimia yang membahayakan kesehatan manusia," katanya.
Menurut dia, melalui Tim Pendamping BKKBN di lapangan dikampanyekan pula Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) yang sumber pangannya memanfaatkan pekarangan rumah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gempa Bumi Magnitudo 4,8 Bikin Panik Warga Tarakan
- Pesawat Kargo UPS yang Meledak Angkut Bahan Bakar dan Paket Besar
- Bupati Banyuwangi Dukung Rencana Baru Proyek Kereta Cepat Whoosh
- Hanyut di Sungai Jolinggo Kendal, Tiga Mahasiswa KKN UIN Semarang MD
- Prabowo Minta Pintu Pelintasan Diperbarui Cegah Kecelakaan Kereta Api
Advertisement
Nelayan Pantai Baron Gunungkidul Berhenti Melaut Akibat Cuaca
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Komunitas Siaga Merapi Ikut Evakuasi Pendaki Hilang di Kali Talang
- Bupati Gunungkidul Ingin Pantai Sepanjang Seperti Jimbaran Bali
- Timnas U-17 Indonesia vs Zambia, Skor Sementara 1-0, Garuda Unggul
- Besok, KPK Umumkan Status Tersangka dalam Kasus OTT Gubernur Riau
- Tim Advokasi Eks Buruh Desak Sritex Membayar Sisa Uang Pemotongan Gaji
- Jadwal KRL Jogja-Solo Hari Ini Rabu 5 November 2025
- Jadwal KA Bandara YIA Hari Ini Rabu 5 November 2025
Advertisement
Advertisement



