Advertisement
Pemkot Semarang Coret 260 Pedagang yang Enggan Kembali ke Pasar Johar

Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG—Sebanyak 260 pedagang yang terdaftar di kawasan Pasar Johar Baru, namun masih menetap di eks relokasi Johar Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) akhirnya dicoret oleh Dinas Perdagangan Kota Semarang.
BACA JUGA: Akhir 2019, Pasar Johar Selesai Dipugar
Advertisement
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto, di Semarang, Selasa (30/5/2023), mengaku sudah menyampaikan peringatan kepada pedagang yang masih berada di relokasi MAJT, pada April lalu.
"Pedagang MAJT sudah kami surat pada April lalu. Kami surati semua pedagang di MAJT bahwa 7x24 jam harus memilih untuk kembali ke Johar Baru atau di sana (MAJT)," katanya pula.
Namun, kata dia, hingga batas waktu yang ditentukan ternyata tidak ada klarifikasi dari para pedagang yang bersangkutan, sehingga surat izin pemakaian tempat dasaran (SIPTD) sebanyak 260 pedagang dicabut.
"Tidak ada klarifikasi ke kami, akhirnya SIPTD sudah saya cabut. Ada 260 pedagang yang sudah saya cabut SIPTD-nya," katanya lagi.
Menurut dia, langkah tegas tersebut dilakukan agar lapak-lapak yang sudah dibangun pemerintah di kawasan Pasar Johar Baru tidak mangkrak dan membuat kegiatan perekonomian menjadi mandek.
Sebagai gantinya, kata dia, lapak-lapak milik bekas pedagang Johar Baru itu ditawarkan kepada pedagang lain yang bersedia mengisi dan berkomitmen untuk segera menempati lapak yang sudah disediakan.
"Kami berkoordinasi dengan Dinkop dan UMKM, ada 700 pelaku usaha yang siap mengisi lapak-lapak pedagang yang kami coret itu," kata Fajar yang juga Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (PP) itu.
Mengenai data jumlah pedagang yang masih menetap di relokasi MAJT yang disebutkan mencapai 700-an, ia mengatakan data sebanyak itu kebanyakan pedagang baru yang berasal dari luar kota.
"Itu kan termasuk pedagang baru dari luar kota. Kalau yang terdata di kami dan masih di sana (MAJT, Red.), tetapi sudah dicoret ada 260 pedagang," katanya lagi.
Fajar juga tidak mempermasalahkan jika di eks relokasi pedagang Pasar Johar di kawasan MAJT itu akan dibangun kembali pasar, asalkan sesuai dengan ketentuan, termasuk memenuhi perizinan.
"Kami tidak mempermasalahkan pihak MAJT mau mendirikan pasar atau apa pun, itu kan tanah mereka. Kami hanya (fokus) pada pedagang yang terdaftar dan masih di sana, makanya kami beri pilihan," katanya pula.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Profil M Qodari, Dari Pengamat Politik Jadi Kepala Staf Kepresidenan
- Afriansyah Noor, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Pilihan Prabowo
- Hujan Deras, Ojol Tetap Gelar Aksi Unjuk Rasa
- Profil Ahmad Dofiri, Mantan Kapolda DIY Kini Jadi Penasihat Khusus Presiden
- KIP Kuliah 2025 Jalur Mandiri: Batas Waktu, Syarat, dan Cara Daftar
Advertisement

Sri Sultan HB X: Kita Harus Lebih Peka Terhadap Kondisi Masyarakat
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Polri Minta Interpol Terbitkan Red Notice Riza Chalid
- Mahfud MD Dikabarkan Masuk Kabinet Merah Putih, Begini Respons Bappisus
- Tersangka Dugaan Korupsi Pengadaan Mesin EDC Indra Utoyo Dipanggil KPK
- Ojol Gelar Demo 17 September 2025, Ini 7 Tuntutan yang Diangkat
- Pembunuhan Kacab Bank, Dua Oknum TNI AD Dijanjikan Imbalan Rp100 Juta
- Korban Meninggal Kasus Kecelakaan Bus RS Bina Sehat di Bromo Bertambah
- Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Bandung
Advertisement
Advertisement