Advertisement
Panas! Rusia Usir Ratusan Warga Jerman dari Negaranya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah Rusia akan mengusir ratusan warga Jerman yang bekerja di sektor pendidikan dan kebudayaan mulai bulan depan. Langkah ini diambil menyusul aksi saling balas pengusiran para diplomat dan hubungan yang semakin tegang antara Rusia dan Jerman.
Kementerian tersebut mengkonfirmasi laporan media bahwa Rusia telah memutuskan untuk membatasi jumlah karyawan Jerman mulai awal Juni 2023. Karyawan tersebut termasuk guru-guru di sekolah Jerman di Moskow dan staf di asosiasi budaya Goethe Institute.
Advertisement
BACA JUGA: Awali Kegiatan Soda Fest di Jogja, PSI Solidkan Barisan Tegak Lurus Bersama Jokowi
Bulan lalu, Rusia dan Jerman masing-masing menyatakan 40 pegawai kedutaan masing-masing sebagai personae non gratae, atau tidak diinginkan, mengusir mereka.
Surat kabar harian Jerman, Süddeutsche Zeitung, melaporkan bahwa langkah terbaru ini akan berdampak pada jumlah karyawan yang tidak diinginkan dalam kisaran tiga digit, termasuk para diplomat kedua negara.
"Mengingat keputusan sepihak, tidak dapat dibenarkan dan tidak dapat dipahami ini, Pemerintah Jerman akan memastikan jumlah warga di Rusia seminimal mungkin, meskipun mempertahankan kehadiran diplomatik," tulis Kementerian Luar Negeri Jerman dikutip dari Bloomberg, Sabtu (27/5/2023).
Dalam membuat keputusan tentang jumlah maksimum orang Rusia di Jerman, Kemenlu mengatakan bahwa mereka akan memastikan keseimbangan yang nyata dalam praktiknya.
Beberapa negara Uni Eropa telah mengusir diplomat Rusia sejak dimulainya perang di Ukraina. Lebih dari 40 diplomat yang dicurigai sebagai mata-mata mendapat perintah pengusiran dari empat negara Uni Eropa pada Maret 2022.
Rusia dan Jerman dulunya memiliki hubungan ekonomi dan budaya yang mendalam. Namun, hubungan tersebut berubah menjadi tegang setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Dalam beberapa hari, Kanselir Olaf Scholz merevolusi kebijakan luar negeri Jerman dengan meningkatkan pengeluaran militer dan berkomitmen untuk mengirim senjata langsung ke Ukraina.
BACA JUGA: Sambirejo Prambanan Gelar Gumregah Culture Festival 2023
Scholz menepati janjinya. Ketika Januari 2023, Jerman mengumumkan akan mengirimkan tank Leopard 2 ke Ukraina, Rusia menuduh Jerman mengabaikan "tanggung jawab historisnya terhadap Rusia" yang timbul akibat kejahatan Nazi pada Perang Dunia Kedua.
Tidak terpengaruh, Scholz bersumpah untuk mendukung Ukraina "selama diperlukan", dengan menjanjikan persenjataan senilai 2,7 miliar euro pada awal bulan ini.
Jerman juga bekerja keras untuk mengakhiri ketergantungannya pada gas Rusia berkat operasi pembelian yang panik dari negara-negara lain dan pembangunan terminal impor pertamanya untuk gas alam cair (LNG).
Dengan pengusiran para diplomat dan pegawai kebudayaan dan pendidikan, hubungan yang tersisa antara Rusia dan Jerman akan semakin tertekan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement