Advertisement
Sengit! Rusia Pukul Mundur Kelompok Sabotase Ukraina

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–Rusia menegaskan bahwa saat ini mereka sedang memerangi serangan lintas batas oleh para penyabot yang menerobos perbatasan dari Ukraina. Serangan ini menjadi salah satu serangan terbesar sejak perang dimulai 15 bulan lalu
Melansir Channel News Asia, Selasa (23/5/2023), Gubernur wilayah Belgorod Rusia Vyacheslav Gladkov mengatakan "kelompok sabotase" Ukraina telah memasuki wilayah Rusia di distrik Graivoron yang berbatasan dengan Ukraina dan berhasil dipukul mundur.
Advertisement
BACA JUGA: Perang Rusia Vs Ukraina: Kondisi Bakhmut Bagaikan Neraka Bumi
Tetapi media massa Ukraina Hromadske mengutip intelijen militer Ukraina yang mengatakan dua kelompok oposisi bersenjata Rusia, Legiun Kebebasan Rusia dan Korps Sukarelawan Rusia, keduanya terdiri dari warga negara Rusia, bertanggung jawab atas serangan itu.
Seorang penasihat Presiden Ukraina mengatakan di Twitter bahwa pemerintah Kyiv mengamati situasi dengan penuh tetapi "tidak ada hubungannya dengan itu".
Korps Sukarelawan Rusia menerbitkan rekaman video pada Senin (22/5/2023) malam yang memperlihatkan seorang pejuang sedang memeriksa kendaraan lapis baja yang ditangkap. Video lain menunjukkan para pejuang yang mengoperasikan kendaraan lapis baja di jalan pedesaan.
Video lain yang diposting di saluran media sosial Rusia dan Ukraina menunjukkan gambar dan video yang digambarkan sebagai prajurit Rusia yang ditangkap dan dokumen identitas mereka.
Reuters tidak dapat memverifikasi situasi secara independen.
BACA JUGA: Rusia Tuding Ukraina Dalang Penyerangan Drone ke Kediaman Putin
Kontra Teroris
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin telah diberitahu dan pihaknya sedang dilakukan untuk mengusir para "penyabot", lapor kantor berita RIA Novosti milik pemerintah.
Gubernur Belgorod Gladkov mengatakan di Telegram bahwa setidaknya delapan orang terluka dan tiga rumah serta gedung administrasi rusak.
Gladkov mengatakan sebagian besar penduduk lokal telah meninggalkan lokasi dan dia telah memberlakukan "operasi kontra-teroris" yang membatasi pergerakan dan komunikasi.
Saluran Telegram Baza, yang memiliki hubungan dengan dinas keamanan Rusia, mengatakan ada indikasi pertempuran di tiga permukiman di sepanjang jalan utama menuju Rusia. Saluran Telegram "Buka Belgorod" mengatakan aliran listrik dan air telah terputus ke beberapa desa.
Legiun Kebebasan Rusia mengatakan di Twitter bahwa mereka telah "sepenuhnya membebaskan" kota perbatasan Kozinka. Pasukan telah mencapai pusat distrik Graivoron, lebih jauh ke timur.
"Lanjutkan. Rusia akan bebas!" tulisnya.
Adapun, pengguna media sosial Ukraina merujuk pada "Republik Rakyat Belgorod" - mengacu pada peristiwa di Ukraina timur pada tahun 2014 ketika milisi yang didukung Rusia mengaku sebagai pemberontak terhadap pemerintah Kyiv mendeklarasikan "republik rakyat" di provinsi Ukraina timur Donetsk dan Luhansk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
- Pasangan Gay di Lamongan Dicokok Polisi Karena Bikin Konten Pornografi di FB-MiChat
Advertisement

Perpustakaan Kota Jogja Kini Buka hingga Malam Hari, Ini Jadwalnya
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Paket Makan Bergizi Gratis Selama Liburan Sekolah, dari Roti, Telur, hingga Buah
- Iran Kirim Surat ke PBB, Minta AS dan Israel Tanggung Jawab atas Agresi
- Donald Trump Sebut Iran Punya 4 Situs Nuklir Utama
- Polda Lampung Tindak 693 kendaraan ODOL
- Guru Ngaji di Jaksel Cabuli 10 Santri Perempuan, Begini Modusnya
- Satgas Pangan Panggil Produsen 212 Merek Beras Nakal Hari Ini
- Langgar Hukum Internasional, Indonesia Kecam Serangan ke Iran
Advertisement
Advertisement