Advertisement

Promo November

Rusia Tuding Ukraina Dalang Penyerangan Drone ke Kediaman Putin

Denis Riantiza Meilanova
Kamis, 04 Mei 2023 - 01:27 WIB
Sunartono
Rusia Tuding Ukraina Dalang Penyerangan Drone ke Kediaman Putin Presiden Rusia Vlamidir Putin - Dok. Kremlin

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Tempat tingga; Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin, Moskow dilaporkan diserang oleh sepasang pesawat tanpa awak atau drone pada Selasa (2/5/2023).

Dilansir dari Bloomberg, Rabu (3/5/2023), Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, Putin tidak berada di Kremlin pada saat serangan itu terjadi.

Advertisement

Rusia menuduh serangan tersebut sebagai upaya yang dilakukan oleh Ukraina untuk membunuh Putin dan menyatakan bahwa Rusia berhak untuk mengambil tindakan pembalasan jika dianggap perlu.

Akan teta[i Juru Bicara Kepresidenan Ukraina Serhiy Nykyforov menepis tuduhan tersebut.

BACA JUGA : Presiden Putin Bayar Rp2,5 Juta Per Bulan untuk Warga 

"Kami tidak memiliki informasi mengenai serangan malam hari di Kremlin tersebut," katanya.

Dia justru menyebut klaim Kremlin sebagai upaya untuk meningkatkan ketegangan sebelum 9 Mei, merujuk pada hari libur peringatan Kemenangan Perang Dunia II yang dirayakan Rusia dengan parade militer di Lapangan Merah.

Adapun, siaran pers kepresidenan menyatakan serangan drone tersebut berhasil dilumpuhkan dan jatuh di Kremlin tanpa menyebabkan cedera atau kerusakan. Tidak ada cara untuk segera memverifikasi dugaan serangan tersebut.

Jika dikonfirmasi, bahkan serangan yang gagal terhadap kompleks yang selama berabad-abad telah melambangkan kekuasaan resmi Rusia akan menjadi langkah dramatis dalam membawa pulang ancaman perang ke Rusia.

Sejak Putin memerintahkan invasi ke Ukraina pada Februari tahun lalu, rudal dan pesawat tak berawak Rusia telah berulang kali menghantam ibu kota Ukraina, Kyiv, dan kota-kota lain, menewaskan ribuan warga sipil. Sirene serangan udara berbunyi di seluruh penjuru negeri pada Rabu malam.

Sementara itu, klaim Kremlin tersebut mengundang respons marah dari para politisi Rusia. Ketua Parlemen Rusia Vyacheslav Volodin mengatakan bahwa para legislator akan menuntut penggunaan senjata yang mampu menghentikan dan menghancurkan rezim teroris Kyiv.

BACA JUGA : Belum Damai, Vladimir Putin Mendadak Muncul di Ukraina

Namun, Bloomberg melaporkan, televisi pemerintah Rusia tak membesarkan laporan serangan drone tersebut dan lebih banyak menyoroti berita-berita lain pada Rabu sore. Tidak ada penjelasan mengapa Kremlin baru berkomentar setelah sekitar 12 jam sejak dugaan serangan itu terjadi.

Sergei Mironov, seorang legislator senior pro-Kremlin menyerukan perang yang nyata sebagai pembalasan dalam sebuah unggahan di Twitter yang menyertakan video sebuah benda yang meledak di atap Istana Senat, tak jauh dari Lapangan Merah. Video itu tidak dapat segera diverifikasi.

"Ini tak bisa dibiarkan tanpa ada respons demonstratif," kata Ruslan Pukhov, seorang pakar militer yang berbasis di Moskow. "Akan ada serangan rudal atau bom pada beberapa target simbolis."

Dia mencatat mempertahankan diri dari pesawat tak berawak kecil yang diduga digunakan untuk menyerang Kremlin praktis tidak mungkin. Amerika Serikat (AS) masih berupaya untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi, tetapi seorang pejabat anonim mengatakan bahwa AS tidak menerima peringatan sebelumnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Jadwal SIM Keliling Sleman Sabtu 23 November 2024

Jogja
| Sabtu, 23 November 2024, 00:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement