Advertisement
Belum Berakhir, KPK Dalami Transaksi Jual Beli Rumah Rafael Alun

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami dugaan transaksi jual beli properti yang disamarkan oleh mantan pejabat Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rafael Alun Trisambodo.
Untuk diketahui, Rafael saat ini ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi pemeriksaan pajak 2011-2023. Penyidik kini tengah melakukan proses penyidikan termasuk di antaranya memanggil beberapa saksi.
Advertisement
Pada pemeriksaan Selasa (2/5/2023), penyidik KPK telah memeriksa seorang saksi untuk mendalami pengetahuan terkait dengan dugaan adanya transaksi jual beli rumah yang disamarkan Rafael/
"Tim penyidik telah selesai memeriksa saksi [atas nama] Hirawati [Swasta]. Saksi hadir dan didalami pengetahuannya antara lain terkait dengan dugaan adanya transaksi jual beli rumah yang disamarkan oleh tersangka RAT [Rafael Alun Trisambodo] dengan memanipulasi beberapa item transaksinya," ujar Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri, Rabu (3/5/2023).
Sementara itu, terdapat dua orang lainnya yang juga dijadwalkan untuk diperiksa kemarin. Dua orang pihak swasta yang dimaksud, Jennawati dan Thio Ida tercatat tidak hadir dalam pemeriksaan kemarin.
"Kedua saksi tidak hadir dan KPK ingatkan agar kooperatif hadir pada penjadwalan berikutnya," terang Ali.
Di sisi lain, KPK juga telah melarang beberapa pihak untuk bepergian ke luar negeri dalam rangka urusan penyidikan. Dengan mengajukan permohonan ke Ditjen Imigrasi Kemenkumham, sebanyak keluarga Rafael dicegah untuk bepergian ke luar negeri.
Adapun nama-nama daftar keluarga RAT yang tercantum dalam sistem daftar pencegahan adalah Ernie Meike Torondek selaku istri Rafael Alun, Gangsar Sulaksono selaku adik Rafael Alun, serta Angelina Embun Prasasya dan Christofer Dhyaksa Darma selaku anak dari Rafael Alun.
"Saat ini, semua nama tersebut tercantum dalam sistem daftar pencegahan, berlaku 13 April 2023 sampai dengan 13 Oktober 2023," ujar Subkoordinator Humas Ditjen Imigrasi Achmad Nur Saleh melalui pesan singkat di Jakarta, Jumat (14/4/2023).
Berdasarkan konstruksi perkaranya, Rafael diduga menerima gratifikasi hasil pengondisian temuan perpajakan dari beberapa wajib pajak yang diperiksanya.
Tidak sampai di situ, ayah Mario Dandy itu ternyata memiliki perusahaan yang bergerak di bidang konsultan pajak bernama PT Artha Mega Ekadhana (AME). Perusahaan tersebut menyediakan layanan jasa konsultasi perpajakan dan pembukuan.
Adapun pengguna jasa dari PT AME yakni wajib pajak yang diduga memiliki permasalahan terkait dengan kewajiban pelaporan pembukuan perpajakan kepada Ditjen Pajak Kemenkeu.
"Setiap kali wajib pajak mengalami kendala dan permasalahan dalam proses penyelesaian pajaknya, RAT diduga aktif merekomendasikan PT AM," jelas Ketua KPK Firli Bahuri pada konferensi pers, Senin (3/4/2023).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- Tunjangan Guru Non ASN pada RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Segini Besarannya
Advertisement

Innalillahi, Pesepeda Lansia di Kulonprogo Tewas Ditabrak Mobil
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Kemensos Sebut 66 Sekolah Rakyat Siap Berdiri Tahun Ini
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- PPATK Sebut Perputaran Dana Judi Online Bisa Tembus Rp150,36 Triliun Selama 2025
- Akhirnya, Paus ke-267 Gereja Katolik Terpilih
- Profil Paus Leo XIV Asal Amerika Serikat
- Wamendes: Koprasi Merah Putih Jangan Mematikan Usaha di Desa yang Sudah Ada
- Polri Klaim Selesaikan 3.326 Kasus Premanisme dalam Operasi Serentak
Advertisement