Advertisement

Warga 2 Desa di Sragen Keracunan Massal Usai Santap Makanan Hajatan

Tri Rahayu
Sabtu, 29 April 2023 - 08:27 WIB
Sunartono
Warga 2 Desa di Sragen Keracunan Massal Usai Santap Makanan Hajatan Para warga antre dan hilir mudik ke rumah bidan Desa Jambeyan, Sambirejo, Sragen, untuk meminta periksa dan meminta obat karena mereka mengeluhkan mual-mual dan diare, Jumat (28/4/2023) malam. - Istimewa/Sugiyono.

Advertisement

Harianjogja.com, SRAGEN—Ratusan warga di dua desa, tepatnya Desa Jambeyan dan Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Sragen mengalami keracunan massal. Mereka mengeluhkan diare dan berdatangan meminta obat ke rumah bidan Desa Jambeyan, Jumat (28/4/2023), mulai pukul 21.30 WIB. Mereka diduga mengalami keracunan secara massal dari makanan punjungan warga yang hendak hajatan.

Pada Jumat malam itu warga hilir mudik mendatangi rumah bidan setempat untuk meminta obat. Di lokasi itu ada tiga ambulans yang disiagakan yaitu ambulans Desa Jambeyan, ambulans Puskesmas Sambirejo dan ambulans dari Desa Dawung.

Advertisement

BACA JUGA : Ini Ternyata Penyebab Puluhan Anak dan Lansia Jogja

Warga Jambeyan, Sambirejo, Sragen, Sugiyono, kepada JIBI/Solopos Sabtu (29/4/2023) pagi, mengungkapkan ratusan warga yang keracunan massal itu ada di wilayah Desa Jambeyan dan Desa Sukorejo. Dia mengaku mengantar salah satu warga ke rumah bidan desa untuk meminta obat karena mengeluh diare. Dia menyebut hingga pukul 21.52 WIB sudah ada 50-an, orang yang datang ke rumah bidan desa.

“Dugaannya dari daging sapi punjungan. Keluhannya diare dan mual-mual. Infonya ada dua orang yang dibawa ke Puskesmas Sambirejo. Ini warga masih terus berdatangan ke rumah bidan desa,” ujar Sugiyono yang juga sopir ambulans Desa Jambeyan.

Hingga pukul 22.33 WIB, ketiga ambulans belum terpakai dan masih terkendali. Seorang warga Jambeyan, Sumadi, menjadi korban keracunan massal itu. Sumadi ikut antre berobat di rumah bidan desa setempat. Ia duduk sembari memegangi perutnya yang tidak enak.

“Awalnya Jumat pagi dapat punjungan nasi dari warga yang hajatan. Sebelum Jumatan, nasi dan lauk itu saya makan, semula tidak apa-apa. Lama-lama merasa perut mual-mual,” katanya.

Sumadi hanya cuek dikira hanya diare biasa. Pada Jumat malam, Sumadi melihat banyak orang yang mengeluhkan hal yang sama dan sama-sama habis makan nasi punjungan itu. “Berarti sama dengan makanan yang saya makan tadi siang. Terus saya datang ke pos kesehatan. Saat itu saya diare lagi. Sekarang sudah dikasih obat, perutnya sudah lumayan,” kisah Sumadi.

BACA JUGA : Ikuti Acara Pemeriksaan Kesehatan, Puluhan Anak

Sumadi mengatakan banyak warga yang berdatangan ke pos kesehatan di rumah bidan desa. Dia menyampaikan mereka ada yang dari Jambeyan dan Sukorejo. Dia menyebut dari wilayah Sukorejo itu ada yang dari Cengklik, Jetis, Sawur, dan Karangjati. “Kalau yang dari Jambeyan ada yang dari Sunggingan, Galeh, Ngablak, Polorjo, Josari, Gembol 2 RT, Jambeyan Lor, Jambeyan Kidul, Kebonloji, dan Gamping. Banyak seperti pasar, Mas,” katanya.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen Sri Subekti menyampaikan hingga pukul 05.30 WIB, ada 210 warga yang mengeluhkan diare yang diduga keracunan massal. “Enam orang sudah rawat inap di Puskesmas Sambirejo. Ini saya perjalanan ke Sambirejo,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Soimah Pancawati Masuk Radar Calon Bupati Bantul, PDIP Akan Sodorkan Formulir

Bantul
| Jum'at, 19 April 2024, 18:32 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement