Advertisement
Meski Pendapatan Naik, Waskita Karya Tetap Rugi Rp1,89 Triliun

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Meskipun mengalami kenaikan pendapatan sepanjang 2022, PT Waskita Karya Tbk. (WSKT) masih mengalami tekanan pada posisi bottom line. Emiten konstruksi BUMN itu mencatat rugi bersih justru meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan, dikutip JIBI pada Minggu (9/4/2023), WSKT mencatatkan pendapatan Rp15,30 triliun pada 2022. Angka tersebut meningkat 25,18% dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp12,22 triliun.
Advertisement
BACA JUGA: Resmi Dibuka, BUMN Sediakan Puluhan Ribu Kuota Mudik Gratis 2023
Pendapatan WSKT ditopang oleh jasa konstruksi sebesar Rp13,56 triliun atau melesat 33,47% dibanding 2021. Disusul oleh pendapatan jalan tol sebesar Rp916,56 miliar dan pendapatan sektor bisnis lainnya seperti properti maupun penjualan infrastruktur.
Seiring meningkatnya pendapatan, beban pokok pendapatan WSKT juga ikut melambung 34,16% menjadi Rp13,85 triliun. Alhasil, laba bruto perseroan terpangkas 23,65% menjadi Rp1,44 pada 2022.
Adapun, WSKT mencatatkan rugi bersih sebesar Rp1,89 triliun pada 2022, atau membengkak 73,3% dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,09 triliun. Berdasarkan neraca, total aset WSKT juga menyusut 5,18% menjadi Rp98,23 triliun dibanding tahun 2021 yang senilai Rp103,60 triliun.
BACA JUGA: Parah! BUMN Kimia Farma Merugi hingga Rp170 Miliar di 2022
Sementara itu, liabilitas Waskita turun menjadi Rp83,98 triliun pada 2022, dibanding tahun sebelumnya Rp88,14 triliun. Ekuitas juga berkurang menjadi Rp14,24 triliun dibanding Rp15,46 pada 2021.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memutuskan untuk menahan kucuran Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp3 triliun kepada Waskita Karya.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban menjelaskan bahwa belum dikucurkan PMN kepada Waskita menyusul adanya default atau gagal bayar pinjaman dan bunga obligasi, serta kinerja penjualan yang tidak sesuai dengan target.
"Kami sampaikan ke komite privatisasi, menurut hemat kami, lebih baik yang Rp3 triliun kita hold. Kalau tidak itu bisa jadi bagian bundle restrukturisasi," ujar Rionald dalam rapat kerja bersama dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa (28/3/2023).
Dia mengatakan bahwa suntikan PMN rencananya berlangsung pada akhir tahun lalu. Namun, dalam perjalanannya, kinerja penjualan WSKT mengalami penurunan sehingga langkah itu belum terealisasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Massa Jarah Sejumlah Barang Saat Gedung Negara Grahadi Surabaya Terbakar
- Fraksi Gerindra Setuju Tunjangan Anggota DPR Disetop
- Dasar Hukum Penggantian Kapolri yang Jadi Hak Prerogatif Presiden
- Demo di Sejumlah Daerah, Komdigi Tidak Membatasi Akses Media Sosial
- Pagar Gedung DPR Dijebol, Demonstran Merangsek Masuk
Advertisement

Jadwal KA Bandara Jogja Terbaru Hari Ini, Minggu 31 Agustus 2025
Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Massa Bakar Gedung DPRD Kota Makassar, 3 Orang Tewas
- Presiden Prabowo Berikan Rumah untuk Keluarga Almarhum Affan
- Ludes Dibakar Massa, Kantor DPRD Kota Makassar Dijarah
- Trans Jakarta Hentikan Layanan, Semua Halte Ludes Terbakar
- 5 Bangunan Ludes Dibakar Massa di Bandung
- Golkar Minta Kadernya Tak Bikin Kebijakan Bebani Rakyat
- PMI Kirim Logistik ke Lokasi KLB Campak Sumenep
Advertisement
Advertisement