Advertisement
Dinas Pertanian Kulonprogo Gelar Outbreak Investigation Penyakit LSD

Advertisement
Harianjogja.com, WATES—Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulonprogo bekerja sama dengan Balai Besar Veteriner Wates mengadakan kegiatan Outbreak Investigation terkait penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada hewan ternak di Kapanewon Pengasih.
BACA JUGA: Kasus LSD di Bantul Terus Merebak
Advertisement
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo Aris Nugraha di Kulonprogo mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab dan meminimalisir penyebaran penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).
Selain itu, penyidikan ini untuk menentukan definisi kasus, mengumpulkan data dan informasi, melakukan pengambilan dan pengujian sampel, mengidentifikasi kemungkinan sumber/rute infeksi, mengidentifikasi faktor-faktor risiko, analisis data serta pemberian saran tindakan pengendalian.
"Penyidikan dilakukan melalui pencarian kasus aktif dari titik positif LSD maupun semi aktif dari laporan peternak terhadap ternak sapi yang menunjukkan gejala klinis. Untuk pelaksanaan ini, kami bekerja sama dengan Balai Besar Veteriner Wates," kata Aris Nugraha.
Aris mengatakan LSD atau Lumpy Skin Disease merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus Orthopox dan dapat menyerang hewan ternak seperti sapi, kerbau, dan domba.
Penyakit ini ditandai dengan munculnya benjolan-benjolan pada kulit hewan yang menyebabkan gatal dan membuat hewan menjadi lesu. Selain itu, LSD juga dapat menyebabkan kerugian ekonomi bagi peternak karena menurunkan produktivitas hewan ternak yang terinfeksi.
Outbreak investigation dilakukan oleh tim dari Dinas Pertanian dan Pangan bersama Balai Besar Veteriner Wates di beberapa daerah yang dilaporkan terdapat kasus LSD pada hewan ternak.
"Tim melakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel kerokan kulit untuk dibuat preparat histopatologi dan uji PCR, serum untuk uji ELISA, serta swab mulut dan hidung untuk uji PCR, yang mana seluruh pengujiannya dilakukan di Laboratorium Balai Besar Veteriner Wates," katanya.
Menurut dia, kegiatan outbreak investigation ini sangat penting dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit LSD yang dapat menyebabkan kerugian besar bagi peternak.
Selain itu, kegiatan ini juga merupakan bentuk dukungan pemerintah terhadap peternak untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan hewan ternak di Indonesia.
"Kegiatan outbreak investigation LSD oleh Dinas Pertanian dan Pangan bersama Balai Besar Veteriner Wates ini diharapkan dapat membantu mencegah penyebaran penyakit LSD pada hewan ternak di Kulonprogo dan meningkatkan kesehatan, serta produktivitas hewan ternak," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Wakil Kepala BGN Ingatkan Program MBG Jangan Berorientasi Bisnis
- Cuaca di Sebagian Besar Wilayah Indonesia Hari Ini Hujan Ringan
- Pemerintah Bakal Bangun Enam Pusat Perawatan Pesawat Udara Terpadu
- 2.039 Kios Lakukan Kecurangan Penjualan Pupuk, Begini Respons Mentan
- Kemenkeu Salurkan Rp644,9 Triliun Dana Transfer ke Daerah
Advertisement
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Ini Kata Bupati Temanggung Soal Peredaran Rokok Ilegal
- 2 Juta Lebih Konten Judi Online Dihapus, 23 Ribu Rekening Diblokir
- 9 Kantong Jenazah Korban Ponpes Al-Khoziny Masih Belum Teridentifikasi
- Ketua Komisi VI DPR Tegur Trans7 soal Tayangan Kiai Lirboyo
- Prabowo Terbitkan UU BUMN Baru, Ubah Struktur Kementerian
- Psikolog Sarankan Orang Tua Awasi dan Dampingi Anak Main Gim
- Tersangka Korupsi Bandwidth Sleman Tetap Terima Gaji, Bahkan Naik
Advertisement
Advertisement