Advertisement

Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Turki, Tali Pusar Masih Terhubung dengan Ibunya yang Meninggal

Mia Chitra Dinisari
Minggu, 12 Februari 2023 - 08:57 WIB
Sunartono
Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Turki, Tali Pusar Masih Terhubung dengan Ibunya yang Meninggal Orang-orang duduk di samping bangunan yang rusak, saat pencarian korban berlanjut, setelah gempa mematikan di Hatay, Turki 9 Februari 2023. REUTERS - Umit Bektas

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA–Seorang bayi perempuan lahir di tengah reruntuhan bangunan yang hancur karena gempa Turki. Ibunya melahirkan bayi itu, saat terkubur di bawah reruntuhan.

Bayi itu ditemukan terkubur di bawah puing-puing dengan tali pusar masih terhubung dengan ibunya. Saat diselamatkan, bayi yang diberi nama Aya yang artinya "keajaiban" dalam bahasa Arab itu masih terhubung dengan ibunya melalui tali pusarnya.

Advertisement

Video di media sosial menunjukkan bayi yang baru lahir dikelilingi oleh bangunan yang hancur di musim dingin yang membekukan. Dalam klip itu, seorang pria terlihat berlari keluar dari reruntuhan membawa bayi yang tertutup debu sebelum dibawa ke rumah sakit.

BACA JUGA : Belajar dari Turki, Ini Wilayah di Jogja yang Dilewati

Rekaman yang dibagikan secara online menunjukkan penyelamat mengangkat bayi baru lahir yang tersedak debu ke tempat yang aman saat mereka memanjat puing-puing bangunan yang runtuh akibat gempa dahsyat.

Bayi itu adalah satu-satunya anggota keluarganya yang selamat dari runtuhnya bangunan pada hari Senin di kota kecil Jinderis, di sebelah perbatasan Turki, Ramadan Sleiman.

Bayi itu diberi nama Aya yang artinya "keajaiban" dalam bahasa Arab. Video di media sosial menunjukkan bayi yang baru lahir dikelilingi oleh bangunan yang hancur di musim dingin yang membekukan.

Dalam klip itu, seorang pria terlihat berlari keluar dari reruntuhan membawa bayi yang tertutup debu sebelum dibawa ke rumah sakit. Orang-orang di seluruh dunia menawarkan untuk mengadopsi bayi Aya.

Jinderis, yang terletak di kantong barat laut Suriah yang dikuasai pemberontak, terkena dampak gempa yang parah, dengan beberapa bangunan hancur.

Seorang tetangga wanita memotong tali pusatnya, dan dia serta yang lainnya bergegas membawa bayinya ke rumah sakit anak-anak di kota terdekat Afrin, tempat dia dirawat di inkubator, kata Dr Hani Maarouf, dokter yang merawat.

BACA JUGA :  Tewas Akibat Gempa Turki Capai 24.150 Orang

Suhu tubuh bayi turun dan dia mengalami memar, termasuk yang besar di punggungnya, tetapi dia dalam kondisi stabil, katanya.

Dr Maarouf mengatakan dia yakin bayi itu telah lahir sekitar tiga jam sebelum ditemukan, mengingat seberapa jauh suhunya turun.

Penyelamatan ajaib bayi itu adalah salah satu dari ribuan penyelamatan di seluruh Turki dan Suriah, ketika pekerja darurat yang kewalahan bekerja melalui suhu yang mendekati titik beku, curah hujan yang tak henti-hentinya, dan pemadaman listrik.

Jinderis melihat penyelamatan dramatis lainnya pada Senin malam ketika seorang balita ditarik hidup-hidup dari reruntuhan bangunan yang runtuh.

Video dari White Helmets, sebuah kelompok pertahanan sipil, menunjukkan penyelamat menggali beton yang hancur di tengah logam bengkok sampai gadis kecil bernama Nour muncul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Cara Membeli Tiket KA Bandara Jogja via Online

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement