Advertisement
Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Turki, Tali Pusar Masih Terhubung dengan Ibunya yang Meninggal

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–Seorang bayi perempuan lahir di tengah reruntuhan bangunan yang hancur karena gempa Turki. Ibunya melahirkan bayi itu, saat terkubur di bawah reruntuhan.
Bayi itu ditemukan terkubur di bawah puing-puing dengan tali pusar masih terhubung dengan ibunya. Saat diselamatkan, bayi yang diberi nama Aya yang artinya "keajaiban" dalam bahasa Arab itu masih terhubung dengan ibunya melalui tali pusarnya.
Advertisement
Video di media sosial menunjukkan bayi yang baru lahir dikelilingi oleh bangunan yang hancur di musim dingin yang membekukan. Dalam klip itu, seorang pria terlihat berlari keluar dari reruntuhan membawa bayi yang tertutup debu sebelum dibawa ke rumah sakit.
BACA JUGA : Belajar dari Turki, Ini Wilayah di Jogja yang Dilewati
Rekaman yang dibagikan secara online menunjukkan penyelamat mengangkat bayi baru lahir yang tersedak debu ke tempat yang aman saat mereka memanjat puing-puing bangunan yang runtuh akibat gempa dahsyat.
Bayi itu adalah satu-satunya anggota keluarganya yang selamat dari runtuhnya bangunan pada hari Senin di kota kecil Jinderis, di sebelah perbatasan Turki, Ramadan Sleiman.
Bayi itu diberi nama Aya yang artinya "keajaiban" dalam bahasa Arab. Video di media sosial menunjukkan bayi yang baru lahir dikelilingi oleh bangunan yang hancur di musim dingin yang membekukan.
Dalam klip itu, seorang pria terlihat berlari keluar dari reruntuhan membawa bayi yang tertutup debu sebelum dibawa ke rumah sakit. Orang-orang di seluruh dunia menawarkan untuk mengadopsi bayi Aya.
Jinderis, yang terletak di kantong barat laut Suriah yang dikuasai pemberontak, terkena dampak gempa yang parah, dengan beberapa bangunan hancur.
Seorang tetangga wanita memotong tali pusatnya, dan dia serta yang lainnya bergegas membawa bayinya ke rumah sakit anak-anak di kota terdekat Afrin, tempat dia dirawat di inkubator, kata Dr Hani Maarouf, dokter yang merawat.
BACA JUGA : Tewas Akibat Gempa Turki Capai 24.150 Orang
Suhu tubuh bayi turun dan dia mengalami memar, termasuk yang besar di punggungnya, tetapi dia dalam kondisi stabil, katanya.
Dr Maarouf mengatakan dia yakin bayi itu telah lahir sekitar tiga jam sebelum ditemukan, mengingat seberapa jauh suhunya turun.
Penyelamatan ajaib bayi itu adalah salah satu dari ribuan penyelamatan di seluruh Turki dan Suriah, ketika pekerja darurat yang kewalahan bekerja melalui suhu yang mendekati titik beku, curah hujan yang tak henti-hentinya, dan pemadaman listrik.
Jinderis melihat penyelamatan dramatis lainnya pada Senin malam ketika seorang balita ditarik hidup-hidup dari reruntuhan bangunan yang runtuh.
Video dari White Helmets, sebuah kelompok pertahanan sipil, menunjukkan penyelamat menggali beton yang hancur di tengah logam bengkok sampai gadis kecil bernama Nour muncul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ragunan Buka Sampai Malam, Penerangan dan Mobil Angkutan Ditambah
- Sejumlah Kota Besar di Indonesia Diguyur Hujan Hari Ini
- Kata Menaker Yassierli soal Isu Bantuan Subsidi Upah Tahap Dua
- Polisi Sebut KKB Kembali Bakar Gedung Sekolah di Kiwirok
- Polisi Tangkap Guru Diduga Aniaya Siswa hingga Meninggal Dunia di NTT
Advertisement

Pemilos Serentak Kulonprogo, Ajarkan Pendidikan Demokrasi
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Permohonan Praperadilan Nadiem Makarim Ditolak
- Derap Langkah Kasno dan Komunitas Mangrove Semarang
- Kain Inovatif Buatan China Mampu Bantu AI Pahami Perintah Suara
- Cek Daftar Lengkap UMP 2025 di Seluruh Indonesia
- Raperda Riset DIY Disiapkan Jadi Landasan Kebijakan Berbasis Data
- TPS3R Kota Jogja Olah 200 Ton Sampah per Hari, Depo Mulai Kosong
- Muncul Lagi Kasus Keracunan MBG, Puluhan Siswa Muntah
Advertisement
Advertisement