Pendiri Fo Guang Shan Master Hsing Yun Wafat di Usia 97 tahun
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Pada tanggal 6 Februari 2023, pukul 5 pagi, saat fajar menyingsing, ribuan anggota Sangha dan umat awam dari Fo Guang Shan berlutut di baktisala utama Fo Guang Shan, mendengarkan dengan penuh khidmat pengumuman yang disampaikan oleh Yang Mulia Ven. Hsin Bau, Ketua Dewan Direksi Fo Guang Shan bahwa Master Hsing Yun, pendiri Fo Guang Shan, telah meninggal dunia di usia 97 tahun, pada tanggal 5 Februari 2023 pukul 17.00, di tengah-tengah pelafalan nama Buddha dengan khusyuk di ruangan Beliau, di Gedung Light Transmission Fo Guang Shan. Me
Dengan kesedihan dan duka yang mendalam, seluruh umat berduka atas kepergian seorang Guru besar Buddhis yang luar biasa. Dihadapkan pada kenyataan bahwa mata kebijaksanaannya kini telah tertutup, dan kapal kebijaksanaannya kini telah tenggelam, semua orang berdoa agar Beliau terlahir kembali ke dunia ini.
Advertisement
Master Hsing Yun mengabdikan hidupnya untuk menyebarkan ajaran Buddha Humanistik dan merealisasikan Tanah Suci Fo Guang. Selama 56 tahun sejak berdirinya Fo Guang Shan, Beliau telah mendirikan lebih dari 300 vihara di seluruh dunia dan mendirikan lima universitas di Taiwan, Amerika Serikat, Australia, dan Filipina, serta Asosiasi Cahaya Buddha Internasional dengan jutaan anggota. Tak terhitung berapa banyak orang yang telah menerima manfaat dari upaya welas asihnya.
Master Hsing Yun lahir di Jiangdu, Provinsi Jiangsu, pada tahun 1927. Beliau tumbuh dalam kemiskinan dan pada usia 12 tahun menemani ibunya ke Nanjing untuk mencari ayahnya, namun tidak berhasil. Ketika mereka melewati Biara Nanjing Qixia, Beliau bertemu dengan Yang Mulia Master Zhi Kai dan menjadi muridnya. Pada usia 15 tahun, ia menerima penahbisan penuh di biara di bawah bimbingan Yang Mulia Ruoshun. Kuil leluhurnya adalah Kuil Yixing Dajue di Yixing, Jiangsu dan ia diberi nama Dharma Wuche dan mendapatkan julukan sebagai Jinjue, sebagai Patriark ke-48 dari Aliran Linji dan Patriark pertama pendiri Fo Guang.
Selama lebih dari 80 tahun, sebagai warga dunia, Master berusaha untuk menyebarkan Dharma, memberi ide dan mengubah kehidupan banyak orang untuk selamanya. Ada lebih dari dua ribu orang, mengikuti Beliau untuk menjadi anggota sangha dan terdapat jutaan umat di seluruh dunia. Beliau juga telah menahbiskan lebih dari ratusan pewaris Dharma untuk meneruskan ajarannya.
Pada tahun 1967, Beliau mendirikan Fo Guang Shan, di puncak bukit yang dipenuhi bambu yang terletak di distrik Dashu, Kaohsiung, dengan Empat Prinsip: untuk menyebarkan Dharma melalui budaya, untuk mengembangkan bakat melalui pendidikan, untuk memberi manfaat bagi masyarakat melalui kegiatan sosial, dan untuk memurnikan pikiran manusia melalui latihan spiritual. Beliau berdedikasi penuh untuk mempromosikan ajaran Buddha Humanistik, Beliau kemudian mewujudkan tekad agung "Semoga Cahaya Buddha bersinar di seluruh dunia; semoga air Dharma mengalir di Lima Benua."
56 tahun setelah berdirinya Fo Guang Shan, Beliau mendirikan lebih dari 300 vihara di seluruh dunia seperti Vihara Hsi Lai di Amerika Serikat, Vihara Nan Tien di Australia, Vihara Nanhua di Afrika Selatan, dan Vihara Zulai di Brasil, yang kesemuanya merupakan Vihara Buddha terbesar di wilayahnya.
Pendiri lima universitas di Taiwan, Amerika Serikat, Australia, dan Filipina Di bidang pendidikan, Beliau mendirikan University of the West di Amerika Serikat, Nanhua University dan Fo Guang University di Taiwan, Nan Tien Institute di Australia, dan Guang
Ming College di Filipina. Beliau juga mendirikan 16 Perguruan Tinggi Buddhis, 27 galeri seni, perpustakaan, penerbit, toko buku, Perpustakaan Keliling “Air dan Awan”, lebih dari 50 Sekolah Tionghoa, Sekolah Menengah Kejuruan Chih-Kuang, Sekolah Menengah Atas PuMen, Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama Juntou, Sekolah Menengah Eksperimental Junyi, dan beberapa sekolah taman kanak-kanak.
Di bidang kegiatan amal, sejak tahun 1970, Beliau secara berturut-turut mendirikan panti asuhan, panti jompo Fo Guang, Yayasan Welas Asih, Panti Jompo Jen-Ai, Rumah Sakit Keliling “Air dan Awan”, Klinik Fo Guang, Mobil Perlindungan Kejiwaan, serta mendukung pendirian panti jompo yang diadakan oleh pemerintah kabupaten Kaohsiung. Beliau juga mensponsori Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama Fo Guang, termasuk puluhan Rumah Sakit Fo Guang di daratan Tiongkok, memimpin para anggota umat Fo Guang di seluruh dunia untuk menyumbangkan kursi roda dan mendirikan rumah darurat, mulai dari memberikan bantuan darurat, memberikan pendidikan bagi kaum muda dan merawat lansia, hingga menolong mereka lemah dan berada dalam kemiskinan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
Status Siaga Darurat Bencana DIY Diperpanjang hingga 2 Januari 2025
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dugaan Suap ke Sahbirin Noor, KPK Periksa Empat Saksi
- Desk Pemberantasan Judi Online Ajukan Pemblokiran 651 Rekening Bank
- Diskop UKM DIY Raih Juara III Kompetisi Sinopadik 2024 di Palangkaraya
- Ketua MPR: Presiden Prabowo Disegani Saat Tampil di G20 Paparkan Hilirisasi SDA
- BRIN Usulkan Pemanfaatan Data Satelit dan Kecerdasan Buatan untuk Penanganan Bencana
- Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno
- Inggris Dukung Indonesia Tambah Kapal Tangkap Ikan
Advertisement
Advertisement