Advertisement
49 Siswa Madrasah Tewas Dalam Kecelakaan Kapal Terbalik di Pakistan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Sebanyak 52 orang tewas tenggelam dalam kecelakaan kapal terbalik saat berwisata di Pakistan. Dari jumlah itu, 49 orang di antararanya adalah siswa madrasah berusia 7 hingga 14 tahun.
Melansir Channel News Asia dan Reuters, Rabu (1/2/2023), para korban tewas tenggelam ketika kapal yang mereka tumpangi kelebihan muatan. Akibatnya, kapal terbalik di bagian Barat Laut Pakistan.
Advertisement
Menurut polisi setempat, penyelam selama 3 hari mengevakuasi para mayat korban dari air yang membeku.
Para korban tewas adalah anak laki-laki berusia antara tujuh dan 14 tahun. Seluruh korban adalah siswa sebuah madrasah. Mereka melakukan perjalanan wisata ke Danau Bendungan Tanda yang indah pada Minggu (29/1/2023).
BACA JUGA : Awas! Ada Link Palsu Pendaftaran Kartu Prakerja
"Air Dam membeku karena cuaca dingin yang menghambat misi penyelamatan. Tapi hari ini para penyelam bisa menyelam lebih dalam untuk menemukan jenazah yang tersisa," kata Khateer Ahmad, pejabat senior Rescue 1122.
Melansir Reuters, Petugas penyelamat Pakistan menemukan 21 mayat lagi dari danau yang berada di Barat Laut Provinsi Khyber Pakhtunkhwa negara itu, sehingga jumlah korban tewas dalam insiden kapal Minggu (29/1/2023) menjadi 52 orang, kata seorang pejabat pada Selasa (31/1/2023).
Para siswa sebuah madrasah berada di atas kapal ketika terbalik di Danay Bendungan Tanda di distrik Kohat provinsi itu pada Minggu (29/1/2023) pagi, kata Petugas Polisi Distrik Abdul Rauf Babar Qaisarani.
Semua yang tenggelam sejauh ini ditemukan berusia antara tujuh dan 14 tahun yang datang ke danau untuk piknik, kata pejabat itu.
Tentara dan angkatan laut Pakistan mengambil bagian dalam operasi bantuan di danau untuk membantu pemerintah setempat dalam menyelamatkan korban.
Sebelumnya, polisi dan pihak berwenang setempat memberikan angka jumlah siwa yang berada di dalam kapal. Mereka awalnya mengatakan sekitar 25 hingga 30 orang berada di kapal naas itu, tetapi kemudian melaporkan bahwa setidaknya ada 58 orang.
Kecelakaan itu terjadi karena kapal kelebihan muatan, kata Wakil Komisaris distrik Kohat Furqan Ashraf kepada media, menambahkan bahwa danau ditutup oleh pihak berwenang untuk wisata rekreasi apa pun, tetapi para siswa madrasah masuk ke bendungan tanpa izin.
Jenazah seorang guru dan seorang nakhoda juga ditarik dari air, tambahnya, sehingga jumlah korban tewas menjadi 52 orang.
BACA JUGA : Saham Pertamina Geothermal Ditawarkan untuk Umum, Harga Awal Rp820-Rp945 per Saham
Muhammad Umar, yang menjual teh di tempat piknik yang menghadap ke tempat wisata akhir pekan yang populer, mengatakan puluhan orangtua dan kerabat telah berkumpul selama beberapa hari terakhir.
"Setiap kali mayat ditemukan dari tempat kejadian, mereka akan melompat ke penyelam untuk melihat apakah itu putra mereka dan setiap kali kami mendengar mereka berteriak kesakitan dan kesedihan," katanya kepada AFP melalui telepon pada Selasa (31/1/2023).
"Saya belum pernah menyaksikan adegan seperti itu dalam hidup saya, itu adalah sesuatu yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata."
Danau Bendungan Tanda berjarak sekitar lima kilometer dari madrasah - sebuah sekolah Islam yang menawarkan pendidikan agama gratis - di Kohat di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Juru bicara kepolisian Fazal Naeem mengumumkan jumlah korban tewas baru pada Selasa (31/1/2023) setelah misi penyelamatan berakhir. "Perahu itu kelebihan muatan. Kapasitasnya sekitar 20 hingga 25 orang," kata Naeem kepada AFP.
Dia menambahkan bahwa lima orang diselamatkan termasuk empat siswa dan satu guru. Tentara Pakistan membagikan foto yang memperlihatkan penyelam melintasi danau dengan perahu karet, memasuki perairan hijau untuk mengeluarkan tubuh anak-anak.
"Saya terjebak di bawah kapal," kata Muhammad Mustafa, korban selamat berusia 11 tahun kepada AFP dari ranjang rumah sakitnya pada Minggu (29/1/2023).
"Selendang dan sweter saya membebani saya, jadi saya melepasnya."
"Airnya sangat dingin dan tubuh saya mati rasa. Saya pikir saya akan pingsan ketika seorang pria di atas tabung tiup menyelamatkan saya."
Peristiwa kapal tenggelam kerap terjadi di Pakistan ketika kapal tua dan kelebihan muatan kehilangan stabilitasnya dan membawa penumpang ke danau.
Pada Juli tahun lalu, sedikitnya 18 perempuan tenggelam setelah kapal kelebihan muatan yang membawa sekitar 100 anggota keluarga yang sama terbalik saat prosesi pernikahan antara dua desa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ulang Tahun ke-90, Dalai Lama Ingin Hidup hingga 130 Tahun
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Senin (7/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Nurmala Kartini Sjahrir, Adik Luhut yang Diunggulkan jadi Dubes Indonesia di Jepang, Berikut Profilnya
- Sekolah Rakyat Dibangun Mulai September 2025, Dilengkapi Dapur dan Asrama
- 29 Penumpang Belum Ditemukan, Manajemen KMP Tunu Pratama Jaya Minta Maaf
- DPR RI Bentuk Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah
- Kemensos: Anak Jalanan Jadi Target Utama Ikuti Sekolah Rakyat
- Banjir di DKI Jakarta Rendam 51 RT
- Kementerian PKP Siapkan Rp43,6 Trilun untuk Merenovasi 2 Juta Rumah Tak Layak Huni
Advertisement
Advertisement