Advertisement
Rusia Tuding Gereja Ortodoks Ditindas, Ukraina di Ambang Konflik Agama

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Ukraina berada di ambang konflik agama sebagai ekses dari penindasan terhadap Gereja Ortodoks Ukraina.
Perwakilan Tetap Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Vasily Nebenzya mengatakan Ukraina berada di ambang konflik agama yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ancaman ini terjadi karena penganiayaan yang telah dilakukan Kyiv terhadap Gereja Ortodoks Ukraina (UOC).
Advertisement
"Ukraina berada di ambang konflik antar-pengakuan berskala besar, yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Eropa modern," katanya pada sesi PBB dalam pembahasan HAM, Selasa (17/1/2023).
Nebenzya mengatakan perang terhadap Kristen Ortodoks di Ukraina adalah jalur lain dari kebijakan represif Kyiv.
"Perang terhadap Kekristenan Ortodoks Kanonik adalah jalur lain dari kebijakan represif Kyiv," lanjutnya.
Dia menuduh Ukraina berupaya merusak Gereja Ortodoks di negaranya. "Didukung oleh sponsor Barat mereka, otoritas Ukraina telah lama mengambil jalan yang berupaya merusak Gereja Ortodoks kanonik Ukraina," tambahnya.
Rusia mendengar dari biarawan gereja, bahwa sekarang gereja di Ukraina dibuat sepenuhnya patuh pada pihak berwenang.
"Seperti yang kami dengar dari Metropolitan Anthony, sekarang gereja skismatis Ukraina, yang dibuat secara artifisial pada tahun 2018 dan dibuat sepenuhnya patuh pada pihak berwenang, dan dipaksakan pada rakyat Ukraina," kata Nebenzya.
Menurutnya, Ukraina akan selangkah lagi menuju bencana agama internal di negaranya, sehingga terjadi perpecahan antarsaudara.
"Ukraina hanya selangkah lagi dari bencana agama internal yang membunuh saudara," lanjutnya, seperti dilansir dari TASS, Rabu (18/1/2023).
UOC adalah gereja yang berpemerintahan sendiri dengan otonomi luas di dalam Patriarkat Moskow, Rusia.
Status khusus Gereja Ortodoks Ukraina tercermin dalam Piagam Gereja Ortodoks Rusia, yang diadopsi Dewan Uskup pada tahun 2000.
Akan tetapi, Dewan UOC pada 27 Mei tahun lalu mengumumkan adopsi amandemen Piagam UOC , menyatakan kemerdekaan penuh. Pada saat yang sama, otoritas Ukraina baru-baru ini terus melakukan upaya untuk meningkatkan kampanye melawan UOC.
Sejak November 2022, Dinas Keamanan Ukraina (SBU) telah melakukan penggeledahan di gereja dan keuskupannya di seluruh negeri. Beberapa hierarki telah didakwa dengan pengkhianatan dan kegiatan yang subversif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jelang Libur Waisak, 368.470 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek
- Menteri HAM Natalius Pigai Menilai Bagus Rencana Gubernur Jabar Mengirim Siswa Nakal ke Barak Militer
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
Advertisement
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Turunkan Paksa Atribut Bendera dan Spanduk Ormas
- Stok Beras Capai 3,6 Juta Ton, Pemerintah Akan Bangun 25 Ribu Gudang Darurat
- Kemenkopolkam: Berantas Premanisme Berkedok Ormas Lewat Penindakan Hukum
- Viral Pengamen Rusak Bus Primajasa, 1 Pelaku Diringkus dan 1 Orang Buron
- Sekjen PBB Sambut Positif Gencatan Senjata India-Pakistan
- Ratusan Preman Ditangkap dalam Operasi Serentak di Jawa Tengah
- 2.113 Jemaah Calon Haji Tiba di Madinah
Advertisement