Advertisement

Viral Gurun di Arab Saudi Menghijau, Ternyata Ini Penyebabnya

Arlina Laras
Selasa, 10 Januari 2023 - 16:27 WIB
Arief Junianto
Viral Gurun di Arab Saudi Menghijau, Ternyata Ini Penyebabnya Ilustrasi wilayah hijau di Arab Saudi

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA — Penyebab fenomena menghijaunya daratan Mekkah, Arab Saudi kini ramai diperbincangkan publik. Tak sedikit orang yang mengaitkan pemandangan tersebut sebagai tanda akan datangnya hari kiamat.

Mengutip dari Arabia Weather, citra satelit Terra yang dikeluarkan oleh American Space Agency (NASA) menangkap pemandangan hijau di beberapa daerah di Arab Saudi. Vegetasi hijau dapat muncul di daerah kering yang didominasi oleh gurun, seperti kota Makkah, Jeddah dan Madinah.

Advertisement

Dalam video yang dibagikan di media sosial oleh akun oleh akun @makkahregion pada Sabtu (7/1/2023), wilayah pegunungan yang mengelilingi kota suci terlihat tertutup tanaman hijau dan tanaman. Hal ini berbeda jauh dari pemandangan pegunungan yang biasanya kering dan gersang. 

Curah Hujan Tinggi jadi Penyebab Gurun Menghijau

Arabia Weather pun menjelaskan, penyebab dari menghijaunya gurun di sana, karena sejak Desember 2022, tercatat aktivitas curah hujan tinggi. 

Curah hujan ini terjadi dengan kecepatan yang sama dan hampir terus menerus dalam jangka waktu yang sangat lama dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

BACA JUGA: Kumpul Kebo, Ronaldo dan Georgina Tetap Boleh Tinggal di Arab Saudi

Akibatnya, curah hujan yang melimpah, terutama di wilayah barat Arab Saudi, menjadikan beberapa daerah menjadi tertutup tanaman hijau secara tidak biasa.

Pengurus Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU), M Ali Yusuf pun membenarkan hal tersebut dengan menjelaskan bahwa ketidakstabilan atmosfer yang berulang, bertepatan dengan perluasan depresi Laut Merah dan aliran arus udara lembab di lapisan bangunan atmosfer membuat wajah pegunungan dan wilayah gurun yang awalnya panas menjadi melembab.   

“Nah, dari situlah tumbuh rerumputan yang membuat kawasan pegunungan di bagian barat Arab Saudi ini menghijau seperti yang terlihat di video itu,” jelasnya dilansir dari NU Online, Selasa (10/1/2022). 

Saudi Green Initiatiative

Adapun, fenomena menghijaunya sejumlah wilayah perbukitan di Arab Saudi menjadi hal yang wajar, mengingat Putra Mahkota Mohammed bin Salman memang memiliki inisiatif untuk menghijaukan gurun lewat program ‘Saudi Green Initiative’ alias SGI yang berupaya menanam 450 juta pohon pada 2030.

Melansir dari Arab News, meskipun sebagian besar wilayah Arab Saudi ditutupi oleh gurun, dan sejumlah besar spesies tumbuhan asli ternyata mampu bertahan dari iklim yang kering. Namun, dengan program ini diharapkan dapat melestarikan, bahkan meningkatkan jumlah vegetasi di seluruh Kerajaan.

SGI yang diumumkan pada Maret 2021, adalah proyek penghijauan terbesar yang pernah ada di negara itu, dengan target menanam 450 juta pohon pada 2030. Pada akhir 2021, sekitar 10 juta pohon telah ditanam di seluruh 13 wilayah Kerajaan. 

BACA JUGA: Biro Travel Umrah dari Arab Saudi Berpotensi Masuk ke Indonesia

Hal ini juga dilakukan guna melawan potensi bahaya urban sprawl (perluasan perkotaan yang tidak terkontrol), sehingga pemerintah Saudi telah menetapkan tujuan spesifik SGI untuk memasukkan ruang hijau secara harmonis ke dalam ekspansi perkotaan, termasuk taman dan penghijauan di dalam batas kota gurun Kerajaan.

Selain itu, penghijauan permukaan ini dilakukan untuk mengontrol kenaikan suhu, mengurangi emisi karbon dioksida, meningkatkan kualitas udara, memberikan peluang untuk gaya hidup yang lebih aktif, dan memperindah kota dengan cara yang berkelanjutan.

Saat ini, Arab Saudi memiliki 15 kawasan yang dilindungi karena keanekaragaman hayatinya; 12 di darat dan tiga di antaranya laut. Pusat Satwa Liar Nasional mengusulkan untuk meningkatkan jumlah itu menjadi 75, masing-masing 62 di darat dan 13 di wilayah pesisir dan laut.

Cagar Alam Kerajaan Raja Salman di Arab Saudi utara mencakup sekitar 6% dari daratan Kerajaan. Ini mencakup medan pegunungan, dataran luas dan dataran tinggi, dan merupakan rumah bagi sekitar 300 spesies hewan bersama dengan situs warisan arkeologi yang langka, beberapa di antaranya berasal dari 8.000 SM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi

Sleman
| Kamis, 25 April 2024, 20:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement