Advertisement
PB XIII Bakal Ikut Kirab Agung Tingalan Jumenengan

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat bakal menggelar upacara adat peringatan kenaikan takhta raja atau Tingalan ke-19 Jumenengan Dalem Paku Buwono atau PB XIII di area Keraton Solo pada Februari 2023.
BACA JUGA: Polisi Upayakan Keadilan Restoratif terhadap Konfilk Keraton Solo
Advertisement
Rencananya, PB XIII bakal ikut kirab dengan naik kereta pusaka. Kirab agung menjadi bagian dari prosesi upacara adat Tingalan Jumenengan Dalem. Prosesi upacara adat Tingalan Jumenengan Dalem kali ini tergolong istimewa.
Prosesi ini berlangsung setelah rekonsiliasi atau perdamaian antara dua kubu yang berkonflik di internal Keraton Solo, yakni Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo dan kubu PB XIII pada beberapa hari lalu.
Biasanya, upacara adat tersebut dihadiri ribuan tamu undangan dari unsur pemerintah, perwakilan kerajaan di Nusantara, kerabat keluarga Keraton, abdi dalem. Menariknya lagi, upacara adat Tingalan Jumenengan Dalem bakal dimeriahkan kirab agung yang diikuti PB XIII.
“Kebetulan kalau jadi dan keadaan memungkinan Sinuhun mau ikut kirab. Rute kirab sama seperti prosesi upacara malam 1 Sura. Jaraknya cukup jauh lo, 6,5 kilometer kalau tidak salah,” kata Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo, GKR Wandansari yang akrab disapa Gusti Moeng, saat berbincang dengan Solopos.com-Jaringan Harianjogja.com, Jumat (6/1/2023).
Dalam waktu dekat, Gusti Moeng bakal mengecek kondisi kereta kencana milik Keraton Solo, yakni Kyai Garuda Kencana. Kereta kencana itu digunakan Raja Keraton Solo PB XII saat mengikuti kirab beberapa tahun lalu.
Kereta tersebut tak lagi digunakan hampir selama lima tahun. Selama ini, sejumlah kereta kencana milik Keraton Solo disimpan di sekitar Kori Kamandungan.
Membentuk Panitia
“Saya juga sangat prihatin dengan kondisi Garuda Kencana [kereta kencana]. Dari fisiknya sudah berat, roda kereta sudah lima tahun tak pernah disentuh. Kalau dulu kan selalu dikasih pelumas ya,” ujar dia.
Putri PB XII itu memastikan upacara adat Tingalan Jumenengan Dalem Raja Keraton Solo PB XIII hanya digelar satu kali pascarekonsiliasi dua kubu di internal Keraton. Beberapa tahun lalu, dua kubu yang bertikai sama-sama menggelar prosesi upacara adat Tingalan Jumenengan Dalem.
Beriklan Dengan Kami
Gusti Moeng mengatakan segera membentuk panitia yang bertugas menyelenggarakan prosesi upacara adat. “Oh ya, sudah ndak ada masalah lagi. Saya sampaikan ke Sinuhun, saya kembali ke Keraton hanya akan bekerja, tidak ada yang lain,” ungkapnya.
“Jadi jangan punya penggalihan apa pun terhadap saya, apalagi mau menggeser Sinuhun. Saya kerap mengurusi upacara adat termasuk Tari Bedhaya Ketawang. Istilahnya sambil merem wis isa mlaku,” ujarnya.
Seperti diketahui, dua kubu yang bertikai di Keraton Solo yakni LDA dan PB XIII saat ini sudah berdamai dan bersepakat untuk bersama-sama memajukan Keraton Solo. Meski belum ada perjanjian hitam di atas putih, perdamaian itu dinilai banyak pihak sebagai pintu menuju perbaikan Keraton Solo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement

Ruas JJLS Baron Ambles, Pengguna Jalan Diminta Berhati-Hati
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement