Advertisement
Sipon Istri Wiji Thukul Meninggal, Karangan Bunga dari Pejabat Berdatangan

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Istri penyair dan aktivis Wiji Thukul, Siti Dyah Sujirah yang akrab disapa Mbak Pon atau Sipon, meninggal dunia pada Kamis (5/1/2023) siang karena serangan jantung. Karangan bunga dari pejabat berdatangan.
Jenazah Sipon yang meninggal di usia 55 tahun akan dikebumikan di Astana Purwoloyo, Pucangsawit, Jebres, Kota Solo, Jumat (6/1/2023). Dyah meninggalkan dua orang anak, Fitri Nganthi Wani dan Fajar Merah, serta seorang cucu bernama Sava Azalia Ratu Anjani.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Sebelum meninggal, Dyah sempat dirawat di Rumah Sakit Hermina Solo. Di rumah duka, RT 001/RW 014 Kelurahan Jagalan, Jebres, Solo, Kamis malam, warga sekitar sudah berdatangan. Termasuk sang anak Fajar Merah dan Fitri Nganthi Wani.
Salah satu warga yang juga sesepuh Kampung Kalangan, Jagalan, Tri Wiyono, menceritakan Dyah atau Sipon sudah lama memiliki riwayat sakit diabetes. Bahkan kaki kanannya harus diamputasi karena luka yang diderita akibat diabetes.
BACA JUGA: Sejarah Tersembunyi Imlek di Indonesia akibat Represi Orde Baru
“Pagi sempat sambat enggak kuat dan enggak mau makan. Terus sempat makan soto kemarin, terus tidur sampai sore, malamnya mengeluh terus. Lalu sama Fajar [anak kedua Sipon] dibawa ke Rumah Sakit Hermina dibantu warga,” ujar Tri kepada awak media, Kamis (5/1/2023).
Salah satu warga yang tinggal tidak jauh dari rumah Sipon, Sunarti, menjelaskan kondisi istri Wiji Thukul itu memburuk dalam tiga hari terakhir sebelum meninggal dunia. Menurutnya, Sipon bahkan sempat mengeluh kepalanya pusing dan merasa lelah.
“Mbak Pon itu tahun lalu kakinya diamputasi karena luka diabetes. Beberapa hari terakhir sering mengeluh capek dan kepalanya pusing, cuma yang kemarin itu akhirnya dibawa ke Rumah Sakit setelah dibujuk oleh Mas Fajar,” terangnya.
Suami Sipon, Wiji Thukul, hilang saat pergolakan reformasi 1998 dan hingga kini tak diketahui nasib maupun keberadaannya. Wiji Thukul merupakan penyair dan aktivis yang kerap mengkritik pemerintahan Orde Baru dan kondisi sosial masyarakat.
Sepanjang hidupnya, Dyah juga turut memperjuangkan keadilan dan mencari keberadaan sang suami. Di gang menuju rumah duka malam itu, deretan karangan bunga tanda duka cita untuk Sipon berjejer. Di antara karangan bunga itu ada kiriman dari Presiden Jokowi, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Wawali Teguh Prakosa.
Kemudian ada juga karangan bunga dari Amnesty International Indonesia, organisasi yang fokus pada kampanye untuk mengakhiri pelanggaran HAM. Karangan bunga juga dikirim oleh Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Jenderal TNI (Purn) Moeldoko dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, serta masih banyak lagi.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polres Magelang Kota Amankan 100 Kilogram Bahan Mercon, 1 Pelaku Ditangkap
- 11,39 Juta Wajib Pajak Telah Lapor SPT Tahunan
- Alasan Kejagung Tuntut Teddy Minahasa Hukuman Mati
- KPK Duga Rafael Alun Trisambodo Terima Gratifikasi Dalam Bentuk Uang
- Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, PDIP Klaim Tidak Ada Beda Sikap dengan Jokowi
Advertisement

Belasan Motor Milik Remaja Pelaku Perang Sarung Disita hingga Lebaran
Advertisement

Ini Wisata Air di Wilayah Terpencil Gunungkidul yang Menarik Dikunjungi
Advertisement
Berita Populer
- 12 Tahun Penelitian Wolbachia Digelar di Jogja, Ini Pengaruhnya Pada Kasus DBD
- Teddy Minahasa Dituntut Hukuman Mati, Ini 8 Alasan yang Memberatkan
- Perjalanan Kasus Teddy Minahasa, dari Ditangkap hingga Dituntut Hukuman Mati
- QRIS Indonesia Bisa Dipakai di Negara-Negara ASEAN Ini
- Catat! Ada Tambahan Jadwal KRL Jogja Solo, Hari Ini!
- Ini Jadwal Kereta Bandara Jogja YIA, Sabtu 1 April 2023
- Rekor Tertinggi! 700 Ribu Kasus TBC Ditemukan Sepanjang 2022
Advertisement
Advertisement