Advertisement
Peringatan BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Masih Berlanjut pada Januari 2023
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan fenomena cuaca ekstrem yang meliputi hujan lebat, angin kencang, ombak tinggi, dan awan kumulonimbus, masih akan berlanjut hingga beberapa hari ke depan.
Secara rinci, hujan lebat diprakirakan masih akan terjadi di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, dan kawasan timur Indonesia.
Advertisement
"Kemudian tidak kalah penting juga angin kencang dan gelombang tinggi masih akan bertiup sampai dengan sepekan di wilayah utara maupun selatan Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara sampai dengan Timur," ujar Kepala Bidang Layanan Informasi Cuaca Ana Oktavia Setiowati pada Penutupan Posko Angkutan Natal 2022 dan tahun baru 2023, dikutip dari siaran virtual, Rabu (4/1/2023).
Ana menjelaskan bahwa angin bakal bertiup kencang hingga 25 knot atau 45 kilometer (km) per jam. Tidak hanya itu, gelombang tinggi tidak terelakkan terutama di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), sampai dengan Laut Arafuru.
Dia menyebut ketinggian gelombang akan mencapai 4-6 meter sampai beberapa hari ke depan.
BACA JUGA: Sebelumnya Disebut Sultan Ilegal, Kios di Jalan Perwakilan Malioboro Disegel Aparat
"Untuk [wilayah] utara dan selatan Pulau Jawa, potensi gelombang tinggi sampai dengan 4 meter, maka masih perlu diwaspadai tingginya gelombang di wilayah tersebut," tuturnya.
Di luar risiko fenomena cuaca pada angkutan jalan dan laut, fenomena cuaca ekstrem tersebut diprakirakan juga bakal berdampak pada transportasi udara.
Ana menekankan perlunya mewaspadai awak kumulonimbus yang muncul lantaran kondisi musim hujan. Berdasarkan prakiraan BMKG, puncak musik hujan akan berada di Januari hingga Februari 2023.
"Sehingga awan yang mengganggu aktivitas penerbangan kami cermati sampai beberapa hari ke depan ada di seluruh wilayah Indonesia. Ini yang perlu kami sampaikan," jelasnya.
Di sisi lain, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan gangguan cuaca merupakan tantangan terberat yang dihadapi selama masa angkutan libur Natal 2022 dan tahun baru 2023. Cuaca ekstrem memengaruhi kelancaran transportasi penyeberangan antarpulau, laut, udara, bahkan hingga kereta api.
"Tantangan cuaca ini memengaruhi baik hujan, angin, arus ombak, itu semua secara langsung berdampak kepada transportasi. Laut, udara, darat, udara semua terdampak," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
- Musim Flu AS Catat 2,9 Juta Kasus, 1.200 Orang Meninggal
- Korupsi Kepala Daerah Masih Terjadi, Pakar Nilai Retret Bukan Solusi
- PBB Desak Israel Buka Akses Bantuan, Palestina Angkat Bicara
Advertisement
Jembatan Darurat Sriharjo Diharap Pulihkan Ekonomi UMKM
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pemerintah Siapkan Hunian Korban Bencana di Sumatera
- Canter Bus Bisa Jadi Andalan Angkutan Wisata Jogja-Solo
- Bakmi dan Seni Menyatu dalam Pameran Memori Papila
- Kericuhan Kalibata Tewaskan Dua Debt Collector, Kerugian Rp1,2 M
- UPN Beri Penghargaan untuk Suryo, Dinilai Ciptakan Lapangan Kerja
- Ini Jadwal KRL Jogja-Solo Minggu 14 Desember 2025
- Bus KSPN Malioboro-Parangtritis Beroperasi, Tarif Rp12.000
Advertisement
Advertisement




